(yn) POV
Akupun membangunkan Ben dengan menggoyang goyangkan tangannya.
"Ben, aku dimana?" Ben tidak merespons pertanyaanku. Ah sudahlah ia masih tertidur.
Aku kembali tiduran di kasur itu.
"Ini rumah aku." Ben membalikkan badannya dan memelukku.
Astaga, aku dipeluk lagi:"
Pipiku memerah.
"Kamu dirumahku aja. Kalo kamu tetap dirumah kamu nanti kamu digangguin mantan kamu lagi."
Aku terkekeh akan kata kata Ben.
"Ben, ajak aku keliling rumah kamu!" seru ku. Ben pun melepaskan pelukkannya dan berdiri. Akupun mengikuti Ben lalu Ben menarik tanganku.
Dan ketika keluar... Ini bukan sekedar rumah Ben. Ini rumah para pembunuh. Oh sungguh wajah mereka sangat menyeramkan! Aku tak kenal satupun dari mereka. Sebagian ada yang tersenyum kepadaku. Ben mengajakku ke balkon dan aku melihat Masky dan Jeff disana yang sedang minum kopi."Yo goodmorning (yn), Ben!" seru Jeff yang sedang duduk di kursi pinggir balkon.
"Goodmorning too, gaes." Ben pun menarikku dan kami bersandar di balkon. Aku tak tahu ini jam berapa. Hp ku tertinggal di rumahku mungkin?Aku masih bisa melihat sunset dihadapanku. Hutan yang rindang beserta lingkungan rumah besar yang asri membuatku ingin tinggal disini. Disini sangat bersih. Tiba tiba, aku mendengar suara anak kecil dari belakangku.
"Kak, kakak! Kakak sudah bangun ya?" tanya gadis kecil berambut coklat itu.
Akupun hanya mengangguk lalu Ben menggendongnya.
"Kenalin, ini Sally. Adeknya para member disini."Para member? Eh?._. Jadi aku lagi ada di antara para member creepypasta?
"Hi, Sally." sapaku sambil mengelus rambutnya.
"Hi kakak, ayo bikin sarapan sama aku!" Sally pun diturunkan dari gendongan Ben. Sally memegang tanganku."Pergi sana sama Sally, jangan lupa bikinin aku juga ya, (yn)." Ben menyelipkan rambut (hc) ku ke belakang telingaku. Aku baper lagi.
"Yaelah Cil, pagi pagi ngebucin. (yn) bikinin buat gue sama Jeff juga ya." Masky pun tertawa kecil.
Aku dan Sally menuju dapur dan ingin memasak sarapan. Disana ada wanita dengan mata seperti jam, mungkin dia pakai softlens. Dan ada wanita anggun menggunakan tanktop dress warna hitam. Dia sangat anggun.
"Kak Clockwork, kak Jane!" pemilik nama pun menoleh kearahku dan Sally.
"Hi Sally, hi, pasti kamu (yn)! Salken yaa aku Clockwork, dan ini Jane."
"Hi, (yn), Sally. Kemarilah, kita masak bareng bareng." titah Jane kepadaku. Akupun memasak bersama mereka. Ternyata mereka orang yang ramah.Ben POV
"Ky, Jeff. Cara nembak cewe gimana?" tanyaku kepada mereka.
"Mana gue tau, punya cewek aja kagak." Jawab Masky yang jones itu.
"Lo kasih sesuatu barang yang cewekable contohnya boneka, coklat, mawar. Abis itu lo bilang lo mau gak jadi pacar gue. Gitu."
"mauu." sahut Masky dengan suara yang dilengkingkan.
"Jijik gblk!" Jeff menggampar wajah Masky.
Akupun tertawa."Ky, Jeff, anterin cariin gue barang yang cewekable dong."
"Gass kuy." ajak Masky.
"Mall nya belum buka bodooo." ucap Jeff dengan wajah datar.
"Oiya gue baru inget masih jam 6. Jam 10 an aja ya?" pintaku kepada mereka.
"Nah good." ucap Masky sambil mengacungkan jempolnya kepadaku.Bau aroma masakan pun tercium sampai balkon. Itu mampu membuat perutku keroncongan.
"Cil, Jeff, laper gue." ucap Masky sambil memegang perutnya.
"Emang lo doang? Gue juga!" seru Jeff
"Ruang makan yok lah." ajakku. Kamipun pergi ke ruang makan.(yn) POV
Fyuuuhhh capek juga rupanya. Aku mengusap keringat di dahiku. Aku bahagia sekali karena hari ini aku dapat teman baru yaitu Sally, Clockwork, dan Jane. Akujuga belajar memasak bersama mereka. Aku memindahkan hasil masakan kami ke meja makan yang besar. Sally memanggil penghuni mansion ini untuk ikut sarapan.
Tak lama kemudian, Ben, Masky dan Jeff datang ke ruang makan. Setelah itu, pria ber tuksedo dengan tentakel dibelakangnya serta wajah putih pucat yang datar pun memasuki ruang makan. Dia seperti karakter di game yang pernah ku mainkan, Slenderman. Ah iya! Dia adalah Slenderman!
Akupun duduk dihadapan Ben. Sebelah kananku adalah pria bermasker dan berkacamata oranye berbentuk bulat. Sedangkan sebelah kiri ku pria ber-hoodie kuning. Ben tersenyum kearahku. Dan kami makan bersama
"Perhatian semuanya!" Slenderman mengangkat tubuhnya dari kursi makan.
"Hari ini kita kedatangan member baru. (yn) perkenalkan dirimu."
Aku sangat gugup.
"H h hai... Aku (yn). Salam kenal untuk kalian semua." aku tersenyum kearah mereka.Mereka memperkenalkan dirinya kepadaku. Nama mereka unik! Aku bisa menghafal nama mereka semua!
Kali ini, aku duduk di ruang tengah mansion bersama Jane. Kami sedang menonton TV.
Ben pergi bersama Jeff dan Masky. Aku tak tahu mereka pergi kemana.
"Jadi, (yn). Berapa usiamu?" tanya Jane kepadaku.
"Aku 17 tahun. Minggu depan aku 18. Dan kamu berapa?" jelasku sembari bertanya kembali.
"Aku 21 tahun, baru berulang tahun minggu kemarin. Mungkin disini kamu berada di daftar member paling muda bersama Sally dan Ticci Toby."
"Toby? Yang menggunakan masker dan kacamata?"
"Kau benar. Dia baru saja berusia 18 tahun. Dia terkena sindrom tics." jelas Jane sambil memakan biskuitnya.Aku dan Toby seumuran?
"Toby sepertinya anak yang pendiam ya?" tanyaku kepada Jane.
"Dia lebih suka menyendiri." Jane pun memakan biskuitnya lagi.
"(yn) apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya Jane.
"Entahlah, mungkin hanya menonton TV." jujur, aku memang bosan jika hanya menonton TV.
"Ikut aku ke Mall. Kita beli baju mahal disana."
Tunggu, baju mahal?
"T tapi aku gapunya uang..." keluhku.
Jane pun tertawa.
"Tenang saja, uangku banyak. Ini gajiku sebagai pembunuh."Disini aku baru tahu, kalau pembunuh punya banyak uang.
Aku yang hanya mengenakan kaos hitam dan celana tidurku kebingungan. Harus mengenakan apa aku ke mall?
"Pakai ini." Jane memberikan sebuah pakaian dalam, sweater putih ber merk off white dan celana jeans pendek serta sepatu sneakers nike.
"Sekalian mandi sebentar ya." pintaku.
"Ok, aku tunggu di garasi."Akupun mengangguk dan menuju kamar mandi dan mandi disana.
Kamar mandi mansion ini sangatlah luas dan mewah. Tak mau lama lama, aku langsung bergegas mandi. Seusai mandi, aku memakai baju yang telah diberikan Jane. Aku menyisir rambut (hc) ku dan berjalan keluar kamar mandi. Tapi tunggu! Aku tidak tau dimana garasi di mansion ini.
Aku bertanya kepada Toby.
"Hi Toby, garasi dimana ya?" tanyaku kepada Toby yang sedang nonton TV.
"Keluar terus belok kiri." jawab Toby dengan nada yang malas bicara.
"Terima kasih."
Toby tidak menjawab ucapanku. Akupun keluar mansion dan mendapati Jane yang sudah mengeluarkan mobilnya. Mobil ini bukanlah mobil biasa, mobil mewah. Ya, Lamborghini. Ini first time ku naik mobil Lambo.Aku dan Jane pun pergi ke mall yang agak jauh dari sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love That Green (Ben Drowned X Reader)🇮🇩
FanfictionSeorang Serial Killer yang berasal dari game misterius dengan sifat romantis dan humoris tiba tiba jatuh cinta dengan korbannya yang sudah bermain game miliknya. Inilah kisah bagaimana Ben Drowned jatuh cinta dengan seorang gadis yang seharusnya men...