Hilang Kesadaran

981 96 24
                                    

Ben POV

Hei, apa apaan ini! (yn) datang kerumah dengan wajah pucat dan pingsan didepan pintu rumah. Akupun langsung mem-pause game ku dan menggendongnya bak tuan putri. Aku langsung menidurkannya di kasur dan mencari balsem di sekitar kamar (yn).

Balsem yang kucari sudah ketemu dan ku oleskan dibawah hidung (yn).
Beberapa kemudian, ia tersadarkan.

"Ben..."

(yn) POV

"Ben..." panggilku.
"Iya, (yn)?"
"aku pusing banget, tolong ambilin aku minum..."
"Okay, bentar ya."
Tak lama kemudian, Ben datang membawa segelas air mineral. Lalu aku meminumnya.

Akupun terisak kembali dan menitikkan air mataku lagi. Aku mencoba bangun dan memeluk Ben. Ia pun membalas pelukanku.

"Ben, ibuku meninggal."

Akhirnya, Ben pun ikut terisak. Ia menitikkan air matanya.

"Ben, nanti sore aku mau ke pemakaman ibuku. Kamu jaga rumah aja."
"Gapapa nih kalo aku gaikut?" tanya Ben yang menitikkan air matanya.
"Gapapa. Kamu dirumah aja ya?" pintaku sambil mengelus rambut Ben.
Ben pun mengangguk. Akupun langsung mengganti bajuku dan berangkat ke pemakaman.

Aku punya feeling, Ben itukan anggota creepypasta. Feelingku menuju kepadanya kalau ia yang membunuh ibu. Eh? Apaan sih aku mikir negatif gini! Aku sayang dia, dia tidak akan bohong padaku!

Sesampainya di pemakaman, aku hanya menatap kosong liang untuk peti ibuku.
Singkat cerita, proses pemakaman pun selesai. Aku kembali pulang kerumah.

Sesampainya dirumah, aku membuka kaleng bir dan meminumnya. Aku merasa lebih baik dari sebelumnya. Aku membuat satu ruangan bau bir. Ben pun datang menghampiriku dengan hidung yang tertutup.

"Berhenti minum bir." ucap Ben seraya mengambil paksa bir yang sedang kuminum.
"Berhenti. Jangan minum lagi. Aku gasuka."

Ben pun mencari pewangi ruangan agar bau bir itu hilang. Setelah itu, Ben menyemprotkannya.

"Ben, kenapa birnya diambil? Kan aku lagi minum!" tanyaku kepada Ben.

"Pertama, aku gasuka bau alkohol atau bir. Kedua, aku gasuka kalau ada orang mabuk. Jadi jangan minum lagi ya?" jelas Ben. Akupun menganggukkan kepalaku.

Ben POV

Sumpah, ini bau bir nyegrak banget! Gue gasuka! Keinget sama seseorang yang udah bunuh gue, ew!

Aku menyemprotkan pewangi ruangan di setiap sudut agar bau bir itu hilang. Aku lupa, ketika (yn) pergi aku membeli sesuatu di mall.

3 jam yang lalu...

"Guys, liat ini. Bonekanya lucu euy!" ucapku sambil memanggil Masky dan Jeff. Boneka ini bukan boneka biasa. Namun, ini boneka teddy bear berwarna (fc) kesukaan (yn)
"Beliin cil buat si (yn)." ujar Jeff.

Akupun membelikan boneka itu dan aku simpan di sebuah kotak kado berwarna pink.
Ketika sedang asyik berjalan, Masky memberikanku sebuah suntikan berisi obat bius. Suntikan ini diberi oleh Dokter Smiley. Masky ingin aku menyuntikkan bius itu ketubuh (yn) setelah itu kami akan membawanya ke mansion.

Aku menghampiri (yn) yang terduduk di kursi meja makan.
"(yn) aku punya sesuatu lho!" (yn) pun menoleh kepadaku. Aku memintanya untuk memejamkan matanya. Aku menuju kamar (yn) dan mengambil boneka teddy bear itu.

"Nah, (yn). Sekarang buka mata kamu!"
(yn) pun terkejut akan hadiahku. Dia tersenyum. Senyumnya dapat meluluhkan hatiku.
"Kamu suka?" tanyaku kepadanya.
"Aku suka banget... Makasih ya!" aku menarik dirinya yang sedang memegang boneka kedalam pelukanku. Aku mengambil suntik bius yang diberi Masky dan menancapkan jarum suntiknya ketubuh (yn). (yn) pun menjerit.

"AAAHH!"
Setelah itu tubuhnya lemas kemudian pingsan. Masky dan Jeff tiba tiba datang dan aku menggendong (yn) layaknya tuan putri membawanya keluar rumah dan menuju mansion.

Sesampainya di mansion, aku meletakkan tubuh (yn) di tempat tidurku. Ia masih pingsan karena obat bius yang ku suntikkan baru bereaksi.

"Ben, lo dipanggil bos." ujar Hoodie yang berdiri di samping pintu kamarku.
Akupun menuju ke ruangan bos Slendy.

"Ah, Ben Drowned! Selamat, kamu berhasil melakukan misimu. Ini saya berikan kamu hadiah!" ucap Slenderman sambil memberikan sebuah kotak kepadaku.

"Uang? Uang sebanyak ini?"
Isi kotak itu adalah uang yang sangat banyak. Ternyata aku akan menjadi Crazy Rich Creepypasta.

"Ambillah, itu hadiah dari saya. Dan satu lagi, saya mau kamu menjaga (yn) jangan sampai ia kenapa napa." titah Slenderman. Akupun mengambil kotak itu dan melangkah ke kamarku.

Ketika sampai di kamarku, aku melihat Sally yang sedang membangunkan (yn).

"Kak, kakak! Kakak bangun! Kak!" Sally pun agak kesal rupanya, karena (yn) masih terkena bius.

"Sally, dia masih tidur. Jangan diganggu." ujarku sambil menggendong Sally keluar kamarku.
"Kakak, pacar kakak cantik tau!"

Yaiyalah dek, pacar siapa dulu:v eh gak deng belom jadian.

"Lo cocok gendong anak sob!" seru Madness yang berdiri tepat di sampingku.
"Eits.. Sabar bosku. Prosesnya belum sampe nikah apalagi sampe skidipapap."
Kamipun tertawa. Aku menurunkan Sally yang ingin pergi ke kamarnya. And, buat (yn), welcome to my family!

(yn) POV

Aku dipeluk Ben, namun sesuatu menancap punggungku! Apa ini! Akupun kehilangan kesadaranku. Pandanganku menjadi gelap. Tubuhku lemas tak berdaya.

Kegelapan itu mulai pudar. Aku melihat ibu. Aku ingin menarik tangannya, namun ibu hanya menangis melihatku. Aku tak bisa menarik tangan ibu, badanku tak bisa digerakkan. Akupun teriak memanggil ibu namun ibu tak bisa mendengarku.

Hingga akhirnya, aku terbangun di kamar besar yang berantakan bernuansa hijau dengan Ben yang tertidur membelakangiku. Dimana ini? Apakah ini rumahnya Ben?

I Love That Green (Ben Drowned X Reader)🇮🇩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang