jalan^

1.7K 57 3
                                    


"Ayok,"

"Bentar..bang Brima Zelyn mau keluar bareng Devan!."

"Iya hati-hati pulangnya jangan malem-malem."jawab bang brima sedikit berteriak.

"Udah yuk!."

      Gue dan Devan pun berjalan keluar rumah.Di lihat Devan menghampiri sebuah motor sport yang terparkir di jalan depan rumah gue.

"Naik."ucap Devan seraya menyodorkan helm ke arah gue.

   Cuma nyodorin udah gitu doang.Padahalkan gue berharapnya di makein gitu.Ala-ala sinetron.(pluk mimpi lu lyn).

"Udah."Devan segera menstater motornya setelah mendapati anggukan dari gue.

                        ***

     Saat ini gue dan Devan telah sampai di sebuah pasar malam yang letaknya tak jauh dari komplek perumahan gue.

"Ayok."ucap Devan seraya menggandeng tangan gue.eh,OMG gue di gandeng ama Devan ey.

"Aduh jantung please kali ini aja elu kompromi ama gue."-batin gue.

"Van..van."

"hm."

"Naik itu yuk."pandangan gue dan Devan semua tertuju pada wahana yang gue impikan.

"Biang lala?."

"Iya...dari dulu gue pingin banget naik itu."ucap gue antusias.

"Yaudah."Devan pun berjalan kearah kasir bianglala membeli 2 karcis.

"Ayo."gue dan Devan pun masuk kedalam salah satu gerbong biang lala.

*perhatian!untuk semua penumpang diharapkan untuk mempersiapakan diri.Wahana Biang lala akan berjalan dalam hitungan 1..2...3..*

          Setelah terdengar suara mic yang ada.Biang lala pun bergerak membawa gue berputar.

"Aduh Van gila nih tinggi banget."teriak heboh gue.Sumpah ini kali pertama gue naik beginian.

"Diem."

"Gila Van.Huaaa nih jantung gue mau copot."teriak gue hisrteris.

"Huaaa...udah Van suruh berhenti aja nih."

"Mana bisa gitu."jawab Devan santai.

"Huaaa....papah!..bunda!..bang brima maafin Zelyn.Maaf kalo Zelyn sering ngerepotin kalian.Terutama buat bang Brima maaf in Zelyn sering ngomel-ngomel gaje."-ucap gue tersedu mirip ke orang hampir sekarat.

"Buka mata elo."ucap Devan sedikit menenangkan Gue.

"Gak mau nyeremin anjir."

"Udah buka aja gak papa."

"Gak mau!."kekeh gue.

"yaudah sekarang tarik napas..hembuskan.Rasain aja kalo elo lagi nikmatin angin."aba aba Devan merilekskan gue.

"Hufttt......huhhh.."gue mengikuti arahan devan.

"Gimana udah mendingan?,"

"Huawaaa....mendingan pala lu peyang.Udah Van suruh berenti napa."

                         ^^^^

"Huh lega...akhirnya turun juga."decak gue lega.

"Makanya kalo gak berani tub gak usah sok-sok an mau naik."

"Yekan gue penasaran..mana tau kalo nyeremin banget kek gitu."

"Oh."

"Y".

"Mau kemana lagi?."

"Terserah."

"Van van.."

"Hmmm.."

"Beli itu yuk."uvap gue menunjuk seorang penjual permen kapas .

"Hm."gue dan Devan pun berjalan menghampiri si penjual itu.

"misi pak beli permen kapas nya satu."ucap Devan ke penjual permen kapas itu.

"Oh bentar ya mas."gue lihat si penjual mulai membuat permen kapas pesanan Devan.

"Ini mas permen kapas nya.."

"Oh berapa pak harganya?."

"10k mas.Itu pacarnya ya mas."ucap penjual peremen kapas itu kerah gue.

"Iya pak,dia pacar saya."

"Wah manis banget sih mas pacarnya."

"Anjir gue di bilang manis.Yihaaaa..."batin gue tersenyum senang.

"jangan dibilang gitu pak nanti dianya ke geer an."

"Anjir nih devan.Udah di terbangin seketika di jatuhin."dengus kesal gue.

"Udah yuk."ujar Devan menarik gue ke sebuah kursi panjang yang tak jauh dari tempat kami berdiri tadi.

"Makan aja belepotan kek anak Tk."ujar Devan sambil membersihkan sisa permen kapas disekitar bibir gue.

"Anjay nih kupu-kupu ngapain pada terbang  di perut gue semua sih."

Blushhhh...

"Eh lyn tuh pipi lu kenapa?kok merah semua."

"Eh.."gelagapan gue mas.Anjir baper gue.

"Gak~papa ini cuma dingin..ah iya dingin."

"Oh."

"Nih orang gak pekaan banget sih ya Allah."-batin gue.

"Pulang yuk."ajak Devan beranjak.

"Hm."dehem gue.

                         @¥@

(di rumah.)

"Makasih"-ucap gue setelah turun dari motor Devan.

"Hm."dehem Devan segera melajukan motornya itu.

"Dingin amat sih tu orang."gerutu gue berlalu masuki rumah.

"Assalamualaikum bang brima Zelyn pulang..where are you?."

"Waalaikumsalam..darimana?."gue liat bang brima lagi maen ps di ruang tamu.

"Jalan dong bang.Emang abang keliatan jomblonya."

"Tai lu dek.Sama?."

"Devan."

"Cie yang jadian ama senior."

"Paansih bang siapa juga lagi yang jadian.Orang cuman temenan doang kok."

"Halah boong loh."

"Kagak caya yah udah."

"Lyn?."

"Paan?."

"Kata papah ama bunda besok mereka pulang."

"Serius?."

"Dua rius."

"Kok mereka gak ngabarin Zelyn sih bang."bang Brima cuma ngendikin bahu.

"Huft...yaudah deh gue mau tidur dulu.Bye abang lucknut kuh."

"Kentut!."

"Pretttttttt..."










votement yak!jan cuma baca aja😑

Next?






MY COLD SENIOR (REVISI)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang