09

3.3K 503 9
                                    

"Kak Seungcheol," panggil aku begitu aku dan Jaehyun baru sampai di kantor.

Kak Seungcheol yang langsung melihat aku dan Jaehyun, langsung mendekati kita berdua. "Hai, kalian darimana?"

"Habis ambil hasil dari tim forensik."

Kak Seungcheol mengangguk sekilas. "Ke dalem yuk ada yang mau gue omongin."

Aku, Jaehyun dan Kak Seungcheol langsung bergegas masuk dan menuju ruang rapat yang biasa kita pakai. Seperti nya juga bakalan ada rapat dadakan.

Dan ternyata, semua orang udah ada di tempat ini. Bahkan Mingyu juga udah ikut gabung disini.

"Gimana gimana?" Tanya Teo memulai pembicaraan.

"Kalo hasil pengintaian gue tadi sih, gue juga sempet nyadap pembicaraan nya mereka dan ternyata Mr. Yama memperluas pengiriman drugs, senjata api illegal sama beberapa perempuan yang bakal mereka jual di China." Jelas Johnny.

Semua nya mendengarkan penjelasan Johnny dengan seksama.

Teo terlihat mengangguk mengerti dengan penjelasan dari Johnny. "Terus hasil dari tim forensik gimana?"

Jeffrey mengambil alih amplop coklat yang sedari tadi ada di genggaman Nara.

"Semua luka di tubuh Ryan Kim murni hasil tusukan. Tapi, ada bekas suntikan di tengkuk belakang leher nya,"

"Tim forensik yakin, kalau yang di suntik ke dalam tubuh Ryan Kim itu adalah sejenis racun." Jelas Jeffrey.

Jeno kemudian mengangkat tangan untuk meminta izin menginterupsi kegiatan penjelasan dari Jeffrey.

"Silahkan Jen,"

"Ada kemungkinan ga bang kalau racun nya itu, racun yang kemarin Kak Nara temuin?" Tanya Jeno.

"Bisa. Disini semua kemungkinan bisa terjadi. Tapi kita harus cari tahu apa hubungan Ryan Kim sama Mr. Yama. Karena seperti yang kita tahu kalau racun itu berasal dari gudang penyimpanan nya Mr. Yama kan,?"

Teo terlihat berpikir sebentar, "Mark sama Vernon, kalian bisa ga ngelacak semua riwayat panggilan Mr. Yama di tiga tahun ke belakang."

Mark dan Vernon yang langsung mendapat perintah, sontak menganggukan kepala.

"Gampang kok, nanti gue sama Mark kerjain. Dua harian lah gue kasih ke lo bang hasil nya." Ucap Vernon meyakinkan.

"Tadi waktu aku naik mobil nya Jeffrey, ternyata di dalam mobil nya Jeffrey ada chip perekam suara." Jelas Nara tiba-tiba.

"Sialan, kaget gue anjir!" Pekik Ten.

"Chip yang kamu maksud, yang hitam kecil kaya kamera pengintai gitu bentuk nya?" Tanya Mingyu.

"Iya kaya gitu bentuk nya, iya kan Jeff?"

Jeffrey mengangguk.

"Bisa di copot ga? Di belakang chip nya ada kode negara dimana chip nya dibuat," Jelas Mingyu.

"Chip begituan mah bisa di copot bang. Ayo gue yang copot." Ajak Mark.

Jeffrey dan Mark langsung bergegas ke parkiran menuju mobil Jeffrey. Sementara yang lain masih melakukan pemecahan kasus lain.

"Kenapa kita ga curiga sama orang yang malam-malam dilihat sama Nara di parkiran deket mobil Jeffrey?" Tanya Kenzo.

"Bukan nya dia gagal ngotak ngatik mobil nya Jeffrey?" Sanggah Yuta.

"Bisa aja dia mengelabuhi kita kan, atau dia waktu itu udah selesai nempelin chip nya. Kan ga ada yang tahu." Jelas Kenzo.

Obrolan mereka harus terhenti sebentar karena kedatangan Mark dan Jeffrey yang berhasil membawa chip dari mobil Jeffrey.

"Gimana? Bisa?" Tanya Dominic begitu mereka masuk ke dalam ruang rapat.

"Nih." Mark menunjukan benda kecil berwarna hitam di plastik transparant.

"Silahkan bang Mingyu." Ucap Mark sambil menyerahkan chip itu ke tangan Mingyu.

"Oke thankyou Mark."

"Anytime bro."

Mingyu langsung mengeluarkan chip tersebut dan sebelum nya dia mengambil beberapa perlatan khusus di dalam tas nya.

"Gila lo tiap hari bawa ginian nih?" Tanya Ten.

Mingyu senyum dan mengangguk. "Kan di butuhin juga."

"Beda level lo mah. Can't relate." Ucap Dominic menimpali Ten.

"Diem lo anjir!"

Mingyu mengambil gunting kecil yang seperti nya sudah di desain khusus, untuk menggunting kabel di dalam chip tersebut.

Setelah memutuskan kabel tersebut Mingyu bisa bernafas lega, karena jika tidak memutuskan kabel tersebut sampai kapan pun chip itu bisa merekam suara apa pun.

Dan, sedetik kemudian Mingyu berhasil membuka bagian dalam Chip tersebut dan memisahkan dari beberapa kabel yang membungkus nya.

"USA?" Gumam Mingyu.

"Hah apaan?" Tanya Dominic mengulang.

"Ini, ternyata chip ini dibuat nya di USA tahun--

Mingyu kembali melihat ke arah bagian dalam chip tersebut.

"2010, awal tahun 2010. Chip ini ga beredar di pasaran alias made by order." Jelas Mingyu.

REAL ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang