Hari ini tim detektif beserta Mingyu, Seungcheol sama Vernon memulai penyelidikan mereka untuk persoalan Yakuza.Jeffey, Kenzo, Ten dan juga Nara memulai penyelidikan di gudang bekas penyimpanan Mr. Yama. Sedangkan Johnny dan Yuta memilih untuk mengintai anak buah Mr. Yama, tentu saja dengan pengawasan jarak jauh yg di lakukan Mingyu dan Seungcheol. Vernon bergabung dengan Mark dan Jeno di markas.
"Gudang nya kumuh banget." Celetuk Ten begitu mereka sampai di depan bangunan yang mereka tuju.
"Nama nya juga gudang, apalagi dulu nya sempet kebakaran." Jelas Kenzo.
"Ini sempet kebakaran?" Tanya Nara.
"Iya. Kalau ga salah sekitar tahun 2010 dan sejak kejadian itu tempat ini ga di pake lagi sama mereka."
"Oke. Semua nya aman. Kita bisa masuk sekarang, cuma hati-hati aja, tiang nya banyak yang udah lapuk." Jelas Jeffrey yang memang sedaritadi mengecek seluruh keadaan di tempat ini.
Tanpa menunggu lama, mereka semua langsung memasuki gudang itu dan langsung di sambut dengan suasana gelap dan lembab yang menyelimuti gudang ini. Jangan lupakan juga dengan bau busuk dari banyak nya bangkai tikus.
"Sekarang berpencar aja deh, semua nya keliling. Dua puluh menit dari sekarang semua kumpul lagi disini." Perintah Kenzo.
Semua nya mengangguk dan segera menyebar ke seluruh ruangan yang ada di tempat ini.
Nara memilih mendatangi, pojok ruangan yang memang sedari tadi sangat menarik pandangan nya. Ada sebuah ruangan dengan pintu tertutup rapat disitu.
"Ga ada bekas-bekas terbakar." Gumam Nara begitu sampai di depan ruangan tersebut.
Dengan cekatan, tangan nya memutar kenop pintu. Dan ajaib nya pintu itu memang tidak terkunci. Memudahkan langkah Nara untuk masuk ke dalam.
"Waaahhh.." gumam Nara begitu kaki nya memasuki ruangan tersebut.
Sebuah laboratorium lengkap dengan semua peralatan nya yang memang seperti nya sama sekali tidak ada yang terbakar. Semua tersusun rapi di tempat nya.
Memutuskan untuk berkeliling sebentar, dan sedetik kemudian mata nya menangkap sebuah kotak berwarna biru tua di dekat tumpukan gelas ukur.
"Eh-- suntikan?" Ucap Nara begitu tangan nya berhasil membuka kotak tersebut.
"Ada kertasnya!" Pekik Nara.
Dengan segera, Nara langsung membawa kotak tersebut keluar dari ruangan. Dia ingin menunjukan kepada yang lain.
"Jeffrey! Kenzo! Ten!!" Teriak Nara.
Ketika mendengar teriakan Nara, semua nya langsung bergegas. Sedikit panik karena takut sesuatu terjadi pada Nara mengingat dia satu-satu nya anggota wanita di tim ini.
"Kenapa?" Tanya Jeffrey begitu mereka sampai.
"Aku nemuin ini disana." Jawab Nara.
Kenzo langsung membuka kotak tersebut di ikuti dengan Ten yang ada di sebelah nya.
"Lah kok suntikan sih?" Tanya Ten.
"Aku juga ga tau. Tapi di bawah nya ada kertas gitu, kaya nya ada tulisan nya deh."
"Coba baca Ten." Suruh Jeffrey.
"Bentar-bentar ga keliatan nih." Balas Ten sambil berusaha menyalakan flash di handphone nya.
"Nih kebaca, dengerin ya gue bacain dulu.. tapi agak burem tulisan nya."
"I was just thinking how everything looks funny painted on. I'm lying here enjoying my innocent play day and I'am wondering, "Before this everyhthing in a life meant something else. Ifeel hot sometimes and cold over some days." I feel change will be here soon. Or may be I'am being silly. Is that weird? Eh? Who knows? Nothing can do anything here. I may see someone at lunch time. I plan to call!"
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL ✔✔
AksiWarning ⚠️ "Cerita ini mengandung bahasa non-baku." Yang tidak suka dengan cerita non-baku,d di skip aja ya jangan sampe buang-buang kuota. Terimakasih 😊 Real or Unreal ?