"Mommy Naraaa!"
"NARAAAA!"
"KAK NARA!"
Suara teriakan itu makin terdengar jelas bersamaan dengan dobrakan kencang di pintu gudang dan menampakan beberapa orang yang tengah memasang wajah terkejut nya.
"Brengsek." Umpat Jeffrey begitu melihat keadaan di dalam.
Mingyu memilih untuk mendekati tubuh Nara yang sekarang sudah terbaring lemah di pojok ruangan. Sementara rekan yang lain nya berusaha untuk melumpuhkan Cathaleya.
"Sayang, kamu bisa denger aku? Tolong bertahan sebentar, kita ke rumah sakit sekarang."
Mingyu benar-benar panik dan bersyukur saja sekarang dirinya tidak lepas kontrol. Bagaimana Mingyu bisa tenang sekarang kalau dia melihat Nara dalam keadaan lemah dan berlumuran darah di bagian kepala dan dada atas nya.
Mingyu dengar segera membawa Nara keluar karena Nara benar-benar harus mendapat pertolongan secepat nya sebelum terlambat. Kenzo dan juga Ten yang memang mendapat tugas berjaga di luar, kedua nya kaget ketika Mingyu membawa Nara dalam gendongan nya terlebih lagi keadaan Nara yang sudah sangat memprihatinkan.
"Rumah sakit cepetan!" Ucap Mingyu pada Kenzo dan juga Ten.
Suasana rumah sakit yang telihat tenang karena memang ini sudah lewat dari tengah malam mendadak menjadi ramai seketika karena suara derap langkah yang berasal dari tiga laki-laki yang dalam keadaan panik.
Tim dokter yang berjaga pun sudah langsung menerima Nara dan langsung membawa Nara masuk ke dalam ruang operasi. Mingyu, Kenzo dan Ten yang tidak bisa masuk ke dalam, memilih untuk menunggu diluar walaupun perasaan mereka tidak dapat tenang sama sekali.
"Teo nanyain, Nara di bawa kemana?" Ucap Kenzo begitu ia selesai melihat notifikasi yang masuk di handphone nya.
"Kasih tau aja alamat rumah sakit nya," Balas Mingyu.
Kenzo langsung mengetikan sesuatu untuk membalas pesan dari Teo.
"Gimana kejadian nya?"
Mingyu paham dengan arah pertanyaan yang Ten lemparkan barusan, karena Kenzo dan Ten mendapat tugas di area luar maka dari itu mereka tidak tahu bagaimana dengan situasi di dalam.
"Nara menghilang gitu aja waktu gue sama yang lain sibuk ngelumpuhin Mr. Yama dan anak buah nya. Situasi nya bener-bener chaos banget,"
"Setelah agak mereda, gue baru sadar kalo Nara udah ga ada di belakang gue dan ternyata dia ada di gudang sama Cathaleya." Jelas Mingyu.
Kenzo dan Ten yang memang sudah menduga kalau pelaku dari semua nya adalah Cathaleya tapi mereka berdua tetap terkejut dengan kebenaran yang terjadi. Terlebih lagi Nara disini menjadi korban.
Satu jam kemudian, keadaan masih sama. Lampu di depan ruang operasi pun seperti nya belum menunjukan tanda tanda nya akan berubah warna menjadi hijau dan itu semakin membuat tiga orang itu merasa cemas dan panik dalam bersamaan.
Hingga mereka menyadari kedatangan rekan mereka dengan suara langkah yang cukup menganggu, untung saja ini sudah lewat dari tengah malam.
"Gimana Nara?" Tanya Teo langsung yang hanya di jawab gelengan kepala oleh Mingyu.
Tentu itu semua membuat semua orang yang baru datang tatapan nya langsung tertuju pada pintu ruang operasi yang masih tertutup rapat.
"Loh mommy kenapa ada disini?"
Nara memalingkan wajah nya ke arah kanan dan ia langsung disambut dengan kedatangan Zea, anak angkat nya yang sudah ia anggap seperti anak kandung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL ✔✔
AcciónWarning ⚠️ "Cerita ini mengandung bahasa non-baku." Yang tidak suka dengan cerita non-baku,d di skip aja ya jangan sampe buang-buang kuota. Terimakasih 😊 Real or Unreal ?