"Gimana, gimana? Udah ada sambungan dari Jeffrey belum?" Tanya Dominic.
Teo menggeleng pelan untuk menanggapi pertanyaan Dominic barusan. Sampai saat ini mereka tidak ada yg tahu bagaimana situasi Jeffrey dan Johnny sekarang.
Setelah Jeffrey mematikan sambungan earphone nya, Johnny pun ikut mematikan sambungan nya. Teo tidak mengerti dengan jalan pemikiran mereka.
Tidak lama kemudian terdengar derap langkah mendekati tempat persembunyian mereka.
"Itu bukan anak buah nya Mr. Yama kan?" Tanya Ten.
"Ssstt, diem." Ucap Kenzo pelan sembari menutup mulut Ten dengan tangan nya, takut jika Ten kelepasan berbicara lagi.
Brugh.
Mereka berlima kaget dengan gerakan tiba tiba dari Jeffrey yg buru-buru mendudukan diri nya untuk duduk diantara Ten dan Kenzo.
"Si anjir gue kira siapa. Ngagetin aja lo berdua." Protes Ten.
"Heh! Lo kenapa mutusin sambungan? Kan lo sendiri yg nyuruh ke kita jangan mutusin sambungan." Ucap Yuta.
"Sorry. Tadi situasi nya mendesak banget. Mr. Yama juga kaya nya udah tau kalo kita bakal ngelakuin penyergapan malam ini." Jelas Jeffrey.
"Mereka ngerubah semua rencana." Tambah Johnny yg sembari membetulkan letak dasi nya.
Selepas mereka mengadakan rapat dadakan di tempat persembunyian itu. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke kantor. Setidak nya mereka harus meng-istrahatkan tubuh nya untuk malam ini.
Ten, Kenzo, Dominic dan Yuta pun ikut bersama trio detektif untuk pulang ke kantor. Karena besok pagi nya mereka harus mengurus rapat untuk kasus ini.
Pagi ini suasana di kantor terlihat lebih ramai dari biasanya, kabar nya pagi ini mereka akan kedatangan dari petinggi di badan intelijen. Dan menurut kabar yg beredar, akan ada satu tambahan personil di tim detektif.
"Pagi semua nya." Ucap big boss ketika memasuki ruangan rapat.
"Bagaimana kabar kalian?"
"Baik, big boss!" Jawab mereka serempak.
"Bagus. Saya rasa kalian sudah mendegar kabar ini, bahwa hari ini akan ada penambahan satu orang personil untuk tim detektif.."
"Masuk.." lanjut big boss.
Semua orang yg ada di ruangan itu seketika menganga ketika melihat sesosok wanita dengan balutan setelan berwarna navy memasuki ruangan rapat hari ini.
"Silahkan perkenalkan dirimu." Suruh big boss.
"Selamat pagi semua. Perkenalkan, saya Nara Choi. Saya berada di sini untuk bergabung dengan tim detektif jadi mohon bantuan dan bimbingan nya." Ucap Nara yg ia akhiri dengan membungkuk.
"Maaf sebelumnya boss, tapi kenapa wanita?" Tanya Johnny.
Big boss terlihat menghela napas sebelum menjawab pertanyaan Johnny.
"Nara adalah salah satu detektif terbaik yg dimiliki Amerika. Dan sebelum menjadi detektif, dia adalah salah satu pengawal presiden terbaik untuk presiden Obama." Jelas big boss.
"Hah seriusan? Gila cewe tangguh." Ucap Ten.
"Terimakasih." Balas Nara.
Ten kaget kalau ternyata gumaman nya barusan terdengar sampai telinga Nara. Ternyata gadis itu memiliki pendengaran yg sangat baik.
"Jeffrey! Dia perlu bimbingan darimu. Bantulah Nara, dia butuh penyesuaian di tim kalian."
"Nara, ini Jeffrey leader dari tim detektif."
"Semoga kita bisa membangun kerja sama yg baik, Capt." Ucap Nara setelah menjabat tangan Jeffrey.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL ✔✔
ActionWarning ⚠️ "Cerita ini mengandung bahasa non-baku." Yang tidak suka dengan cerita non-baku,d di skip aja ya jangan sampe buang-buang kuota. Terimakasih 😊 Real or Unreal ?