Setelah Jeffrey dan juga Mingyu pamit untuk berangkat dengan alasan mencari keberadaan Zea, Nara dan juga yang lain segera bergegas menuju markas seperti apa yang tadi di perintahkan oleh Jeffrey.Sesampai nya mereka di markas, semua nya gempar ketika mendengar berita Zea hilang apalagi di tambah dengan pergi nya Jeffrey dan juga Mingyu untuk mencari keberadaan Zea.
"Mereka berdua ga make otak apa gimana sih? Maen pergi gitu aja," Seru Johnny.
"Tenang aja, mobil Jeffrey selalu sedia peralatan cadangan kok." Timpal Dominic yang sekarang sibuk menyesap kopi nya yang tadi ia pesan di kantin bawah.
Jeffrey dan juga Mingyu memang sepakat untuk lebih memilih menggunakan mobil Jeffrey karena isi mobil Jeffrey selalu tersedia peralatan cadangan yang di maksud oleh Dominic. Sedangkan Mingyu hanya membawa revolver milik nya yang masih setia di saku jaket nya.
Malam ini, semua orang yang ada di markas tidak ada yang tertidur satu pun. Mereka semua terjaga karena masih menunggu kabar dari kedua rekan mereka.
"Anjir ini mereka berdua ga ada yang mau ngabarin apa gimana sih," Keluh Ten yang sampai sekarang masih setia memandangi layar handphone nya yang gelap.
"Kita jangan gerak sekarang deh, takut nya mencurigakan gitu." Ucap Seungcheol.
"Lah bukan nya bagus bang, biar ga hilang jejak sama mereka." Sahut Mark.
Seungcheol menggeleng, "Engga, kalo masalah itu kita bisa pantau mereka lewat pesan atau pun gps mobil nya Jeffrey. Cuma gue yakin banget kalo gerak gerik kita di awasi banget sama mereka."
Semua nya lalu mengangguk paham, kemudia Teo berjalan maju dan memposisikan diri nya di tempat dimana biasa ia gunakan untuk memimpin rapat atau memberika instruksi.
"Coba tampilin lagi rekaman nya, ga tenang gue kalo ga nemuin apa-apa." Perintah Teo.
Tadi mereka memang sempat untuk melihat rekama cctv itu bersama dan berakhir dengan helaan nafas mereka karena mereka sama sekali tidak menemuka titik celah untuk bisa mengenali kedua orang pria yang ada di rekaman tersebut.
"Stop, Jen. Pause dulu bentar." Ucap Yuta.
Jeno yang memang mengambil alih untuk menayangkan kembali rekaman cctv tersebut langsung mengikuti instruksi Yuta, lalu kemudian menatap Yuta dengan tatapan mengernyit karena tidak paham kenapa Yuta meminta memberhentikan rekaman cctv tersebut.
"Kenapa bang?" Tanya Jeno.
"Itu lo coba zoom deh di bagian pergelangan tangan nya." Perinta Yuta dengan menunjuk objek yang ia maksud.
Mau tidak mau, Jeno menuruti kembali perinta Yuta untuk memperbesar gambar yang sedang Yuta tunjuk sekarang.
"NAH KAN KETAUAN LO BANGSAT." Histeris Yuta.
Semua yang ada disitu tersentak dengan apa yang Yuta lakukan barusan apalagi dengan sempat nya Yuta mengumpat seperti itu.
"Apaan sih lo anjir? Kesurupan lo?" Tanya Johnny.
Yuta berdecak kesal, kemudian maju ke depan dan langsung menunjuk objek yang tadi ia minta perbesar kepada Jeno dengan bantuan laser merah yang ada ditangan nya.
"Nih liat nih pake mata! Disini ada tato ular sama naga."
"Ya terus kenapa emang?" Timpal Dominic.
Yuta yang masih tidak puas denga respon yang di berikan oleh teman teman nya itu, kemudian mengambil alih komputer yang sejak tadi di kendalikan oleh Jeno.
Yuta mengetikan beberapa kata di kolom pencarian, lalu setelah selesai kemudian munculah beberapa gambar yang sama dengan tato yang tadi Yuta tunjukan.
"Lo pada beneran ga tau apa pura-pura bego sih," Dengus Yuta.
"Ini, lambang dari anak buah nya Mr. Yama."
"Terus yang ini, lambang dari bisnis nya Mr. Yama. Ngerti lo pada sekarang?" Tambah Yuta dengan menunjuk simbol samurai dan juga naga.
"Sialan, jadi yang ngelakuin semua ini itu Mr. Yama?" Sahut Dominic kesal.
Yuta yang masih memegang kendali di komputer, langsung mengarahkan kepada sebuah file rekaman cctv karena mereka sudah bisa melihat nya hanya dari nama file nya saja. Dan ternyata itu adalah rekaman cctv dimana malam ketika Nara melihat seseorang berada di sekita mobil Jeffrey dan kemudia melukai tangan Nara.
"Ini bisa kalian liat lagi," Ucap Yuta sembari menggerakan laser stick di tangan nya dengan gerakan memutar di tempat objek yang ia maksud.
Ternyata benar, orang itu masih ada hubungan nya dengan Mr. Yama karena simbol naga dan ular yang terlihat di lengan jaket yang orang itu kenakan.
"Astaga, berati ini semua masih ada hubungan nya sama Mr. Yama?" Nara menutup mulut nya seola tidak percaya dengan fakta yang ia dapatkan sekarang.
"Zeaa.." lirih Nara yang sekarang berganti dengan isakan pelan.
Seungcheol dengan sigap langsung memberikan usapan lebih di bahu Nara. Seungcheol memang sudah mengenal Nara sejak lama, terlebih lagi ketika Nara menjalin hubungan dengan Mingyu.
"Kak, aku takut Zea di jahatin sama mereka. Aku takut Zea terluka. Zea pasti takut banget sekarang."
Seungcheol kembali berusaha untuk menenagkan Nara, ia sama sekali tidak berucap apa pun. Karena ia pikir jika ia berkata apa pun sekarang semua nya akan di bawa serius oleh Nara.
Seungcheol kemudian melemparkan kode untuk mereka segera melanjutkan rapat nya, sedangkan ia masih harus menenangkan Nara.
"Mark, coba lacak gps mobil nya Jeffrey." Perintah Teo.
Dengan sigap, Mark langsung merebut komputer yang tadi nya masih ada di tangan Yuta. Setelah Mark berhasil menghubungkan komputer nya dengan gps mobil Jeffrey, layar tersebut menampilkan sebuah titik merah yang arti nya itu posisi dimana mobil Jeffrey berada.
"Mereka ke arah utara, bang." Ucap Mark.
"Utara? Anjing-- Jeffrey, Mingyu bego!! Itu tempat markas nya mereka. Ah sialan, lo pada nyerahin nyawa apa gimana sih." Panik Johnny.
Johnny kemudian bangkit dari tempat duduk nya. "Kalian semua siap-siap. Kita bergerak malam ini juga, siapin semua perlatan jangan ada yang di tinggal. Kita samperin bocah dua yang ga ada otak nya itu."
"Lo tenang dulu, John." Ucap Kenzo ke arah Johnny yang sudah berhasil mengeluarkan kotak perlatan milik nya.
"Gue harus tenang gimana lagi disaat temen gue lagi disana? Lo pikir disana keadaan nya aman? Lo pikir orang yang bakal ngehadang mereka itu cuma satu atau dua orang?--"
"Soal peralatan.. mereka cuma punya cadangan doang. Itu paling cuma piso lipet sama revolver. Percaya sama gue, kalo kita nunggu satu jam lagi mereka bakal tinggal nama." Jelas Johnny.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL ✔✔
AçãoWarning ⚠️ "Cerita ini mengandung bahasa non-baku." Yang tidak suka dengan cerita non-baku,d di skip aja ya jangan sampe buang-buang kuota. Terimakasih 😊 Real or Unreal ?