Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan.......
Ya, sudah lama sekali kita tidak berjumpa. Aku terus menunggu mu, tuk kembali padaku.
Rindu adalah cara ku menyampaikan rasa ini, hujan adalah sarana ku tuk semakin merindu. Ya melelahkan sekali memang. Tapi aku selalu berharap, suatu hari nanti kita akan kembali bertemu.
(Akp. Dinda B.P)Akp. Dinda B.P pov
Sudah 3 bulan aku dan Yona berpisah. Sampai hari ini ia belum kembali. Masih berlayar, itu lah kata yang tepat untuknya. Berlayar, menjaga lautan beribu mil demi NKRI. Huft, sudah menjadi tugasnya.Hari - hari ku lewati berdua bersama Lea. Hanya Lea lah yang menjadi semangat ku sampai saat ini. Tawanya, kelucuan, serta kepintarannya yang membuat ku selalu bahagia. Sayang, sudah 3 hari aku tidak pulang ke rumah. Banyak sekali tugas yang harus ku selesaikan, apalagi sekarang akan diadakan PILPRES dan PILEG. Tiada kata libur untuk kami para abdi negara. Terkadang keluarga terlupakan.
"Permisi..." aku langsung menoleh mencari sumber suara. Suara kecil dan lucu itu aku kenal. Dimana dia?
"Lea?" Aku membuka pintu, dan melihat Lea bersama Arya adik asuh ku.
"Izin kasuh, saya mengantar princess kaksuh" kata Arya sambil tertawa.
"Lho Lea, ko sama om Arya. Suster mana?" Tanyaku pada Lea.
"Hm ada di rumah, om Arya tadi ajak Lea bund" aku melirik Arya yang masih cengengesan.
"Maaf sebelumnya kak, tadi kebetulan lewatin rumah kasuh. Terus juga kan aku liat kasuh melamun terus, jadi aku bawain deh Lea kesini" aku hanya mengangguk.
"Makasih ya Ar, jadi ngerepotin nih"
"Gak apa lah, Lea juga aku anggap adik" Lea hanya tersenyum senang saja, dan aku mengangguk.Sekarang di ruangan ku terasa lebih hangat, karena ada Lea. Dia sedang mengerjakan PRnya, dan aku membereskan tugas - tugas agar segera selesai dan mengajak Lea jalan - jalan.
"Bund, tadi om Ikhsan datang ke rumah. Tanya bunda kemana" aku diam sejenak mendengar kata Lea.
"Yaudah, gak apa - apa"
"Nanti om Yona marah sama bunda" aku pun mempercepat membereskan semuanya, dan selesai. Aku duduk di sofa sebelah Lea. Ku cium pipinya dan menguncir rambut panjangnya.
"Bund, Lea gak suka bunda sama om Ikhsan... Lea pernah lihat dia sama perempuan bund" aku tersenyum pada Lea. Ternyata Lea sudah mulai dewasa, dan memiliki rasa perhatian.
"Ya sudah nak, biarkan saja. Lagian bunda juga gak dekat sama om Ikhsan. Bunda sayangnya sama Lea cantik" Lea tersenyum senang dan memeluku.
"Bund, bunda laper?" Aku hanya bisa tertawa saja. Memang perutku sudah meraung sedari tadi.~~~
Grand City Mall
Aku dan Lea sedang berjalan mengelilingi mall. Ya, hanya mall lah tempat dimana aku bisa mengajak Lea tanpa harus memerlukan waktu banyak.
Aku dan Lea menghabiskan waktu di mall dengan menonton, makan, dan berbelanja. Tak terasa ternyata sudah petang, aku dan Lea segera pulang.
"Bunda, makasih ya Lea seneng banget!..." Aku pun tersenyum melihat Lea bisa kembali ceria.
"Sama - sama sayang... Sekarang kita pulang ya, sudah malam" ajak ku dan di angguki oleh Lea.~~~~
Sampai di rumah Lea langsung tidur, ya dia mungkin terlalu lelah. Lea tidur di kamar ku, aku yang belum bisa tidur hanya bisa memainkan MacBook ku saja. Mencari artikel apa saja, barang kali aku suka.Drt...drt....
No tidak dikenal."Halo"
"Halo selamat malam Bu, betul ini dengan ibu Dinda?"
"Iya betul, saya sendiri. Ada apa?"
"Kami dari rumah sakit angkatan laut"
"Oh ya, ada apa ya?"
"Begini Bu, kami ingin memberi kabar bahwa mayor laut Yona telah mengalami kecelakaan di kapalnya siang tadi"
Deg!
"Lalu, kenapa bisa terjadi? Dan bagaimana sekarang keadaanya?"
"Kapal yang digunakan telah diserang musuh, dan kapten Yona terjatuh ke laut. Sekarang kondisinya sedang kritis Bu"
"Hm, baik saya akan segera kesana"
Setelah sambungan terputus, aku langsung bersiap untuk berangkat menjenguk Yona.
~~~~
Bersambung...Selamat menunaikan ibadah puasa 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Si Perwira
RomanceIptu Dinda Berliana Putri, yang memiliki paras cantik dan manis. Di usia yang menginjak 25 tahun, dia sudah menjadi iptu. Semua itu karena kinerja nya yang baik. Dia jarang tersenyum, hanya untuk beberapa orang saja yang ia beri senyuman. Kisah ci...