Bagian 29

5.1K 134 40
                                    

Tuhan, tolong jangan kau
Beri aku kesedihan lagi
Aku hanya ingin bahagia.
Sudah cukup
Kau uji diriku dengan kepergian Dharma...
(Akp. Dinda B.P S.Trk.SH)

Author pov

Seorang wanita tengah berlari secepat mungkin agar ia bisa segera menemui kekasihnya. Wanita itu tidak peduli dengan siapapun saat ini, banyak yang memperhatikannya. Dinda tidak peduli dengan bisikan - bisikan dari orang lain yang melihatnya berlari, dengan menahan rasa amarah,dan kesedihan. Raut wajahnya tidak bisa membohongi bahwa saat ini ia ingin menangis,menjerit. Siapapun yang melihatnya juga pasti akan merasakan kesedihan yang sama.

Akp. Dinda B.P pov

'ya Allah, selamat kan lah Yona. Angkatlah penyakitnya, bantulah ia melawan rasa sakit itu... Jangan kau ambil ia dariku..' batinku terus mendoakan Yona.

Aku sudah sempat bertanya pada salah satu anggota yang menjaga didepan ruang ICU Yona. Dokter bilang, kondisi Yona sekarang masih kritis dan belum bisa sadarkan diri. Terlebih air yang masuk ke dalam paru - parunya, belum benar-benar bersih. Jadi, sedikit membuat pernapasannya terhambat.

"Keluarga bapak Yona?"

Aku langsung mengangkat tangan, dan berjalan ke arah dokter.

"Bagaimana dok?" Tanyanku langsung.

"Begini Bu, kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan pasien. Dan kita juga butuh dukungan dari keluarga untuk mendoakan agar pasien cepat pulih kembali" aku hanya mengangguk saja.

"Dok, apa boleh saya masuk ke dalam. Sebentar saja?" Dokter itu terlihat sedikit bingung.

"Baiklah, saya perbolehkan. Tapi jangan terlalu lama ya Bu" sungguh jawaban itu sangat membuatku senang, dan langsung masuk ke dalam ruangan.

Aku memakai yang berwarna biru dengan masker, dan tutup kepalanya. Aku melihat Yona yang tengah berbaring di atas ranjang tidurnya, dengan berbagai alat medis yang terpasang. Itu membuatku mengingat pada mendiang suamiku Dharma. Hanya ada suara monitor pasien yang mengisi ruangan ini.

Ku pegang tangan Yona yang begitu dingin dan terlihat pucat. Air mataku sudah tidak bisa dibendung lagi. Hanya tangis yang bisa membuatku lebih tenang.

Aku hanya diam, mendengarkan suara monitor. Yona masih belum sadar, aku masih dengan harapan Yona cepat sadar.

~~~~
Bersambung...

Segini dlu ya maaf🙏
Besok lgsg dilanjut deh

Cinta Si PerwiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang