Chapter VI : Winston and 2 Boys

99 6 0
                                    

enjoy the long chapter :) 

" selamat datang Yang Mulia " sambut Jane dan beberapa dayang sambil membungkuk ketika raja Jean Carlos Edwards XIX tiba dikerajaan Prahova beserta Garneta dan para pejabat pentingnya setelah menghadiri jamuan makan malam dari kerajaan Roma. tergambar dari wajah sang raja bahwa ia menikmati waktunya di Roma meski-pun putri manisnya hanya bisa bersamanya setengah hari saja.

" apakah putriku sudah tidur ? ooh bodohnya diriku, ini sudah pukul 11 malam pastinya ia sudah tidur bukan ? " kata Raja Edwards yang langsung tertawa.

" biar aku cek, siapa tahu ia belum tidur " kata Garneta yang langsung mengambil langkahnya namun langsung dihalangi oleh Jane.

" maaf nyonya, tadi saya sudah mengeceknya. tolong jangan membangunkannya, seharian tadi ia belajar keras " ungkap Jane.

" sudahlah Garneta, aku juga tidak ingin mengganggu putriku yang tertidur nyenyak ! baiklah aku juga harus kembali beristirahat. besok pagi kita lanjutkan rapatnya " kata Raja Edwards langsung berjalan kearah kamarnya diikuti para dayang dan pengawal kerajaan.

" selamat malam Yang Mulia ! " ucap semua serentak sambil membungkuk.

esok harinya, sang Raja yang sudah duduk dikursinya hendak memakan sarapan paginya tengah menunggu kedatangan putri satu - satunya namun tak kunjung muncul - muncul juga.

" kenapa Perrie tidak datang juga ? " tanya sang raja kepada Jane.

" ooh, baiklah biar saya tengok sekarang. mungkin tuan putri bangun kesiangan " kata Jane yang langsung menghormat untuk pergi.

" tidak, biar aku saja yang melihatnya. lagipula aku cukup rindu karena tidak melihatnya sedari kemarin " kata sang raja yang otomatis membuat Jane terkejut. akhirnya Raja Edwards pergi menuju kamar putrinya diikuti Jane dan beberapa dayang lainnya.

diketoknya sekali pintu kamar Perrie oleh sang ayah namun belum ada respon, kali ini ia mengetuk sambil memanggil nama putrinya cukup lantang. saat ketokan ketiga tidak juga membuahkan hasil akhirnya sang raja membuka paksa pintu kamar sang putri dan betapa terkejutnya ia tidak menemukan sosok sang putri ditempat tidur.

" Jane, periksa kamar mandi ! pastikan ia sedang mandi sekarang ! " perintah sang raja yang mulai was - was. ia melihat keadaan sekitar, ia takut kalau sang putri meneruskan tekadnya untuk bebas. itu akan menjadi hal terburuk sepanjang hidupnya setelah kehilangan sang istri yang ia cintai.

" ma-maaf yang mulia, tu-tuan putri tidak ada didalam kamar mandi " kata Jane cukup parau. tergambar jelas wajah bingung Jane.

" APA ! APA KATAMU ! CARI, AKU PERINTAH KEPADA SELURUH PENGAWAL KERAJAAN DAN DAYANG UNTUK MENCARI PERRIE KESELURUH PELOSOK ISTANA SEKARANG JUGA !! " teriak sang raja yang murka. detik - detik kehancuran pada dirinya sudah mendekat.  semua bergerak mencari keberadaan sang tuang putri namun hasil nihil, putri berambut pirang itu tidak ada.

baru disadari oleh sang raja bahwa ada sepucuk surat beserta rambut dan tiara sang putri diatas tempat tidurnya. dengan cepat ia mengambil dan dengan segera membaca surat tersebut.

FREEDOMWhere stories live. Discover now