" kepalamu, ingat pandanganmu harus lurus Perrie ! " tegas Ny Garneta disaat aku sedang membawa setumpukan buku diatas kepalaku ini. kira - kira 7 buah buku cukup tebal sedang bersarang diatas kepalaku. ini adalah salah satu cara membuat kita bisa berjalan elegan bak seorang ratu.
" tekuk tanganmu membentuk sudut 90° lalu melambai dengan lembut seperti ini saat kau berjalan menyambut tamu yang akan hadir nanti " lagi perintah Ny Garneta sambil memperagakan gayanya melambaikan tangan. dalam hati aku memekik keras bahwa aku bosan sangat bosan malah.
sudah 2 setengah jam aku diberi pelatihan ini. pelatihan keputrian. memakai high heels, baju putri yang berat, hiasan kepala yang menganggu dan yang lainnya. aku pastikan bahwa wajahku pucat pasi kali ini karena sakit lelahnya. apalagi diajarkan oleh Ny Garneta. asal kalian tahu Ny Garneta Costello adalah sepupu ibuku, sang ratu. sayangnya ibuku sudah meninggal disaat kecelakaan mobil yang menimpanya disaat aku masih berumur 5 tahun. kejadian itu adalah hal terburuk sepanjang hidupku, ditinggal sang ibu saat berusia sekecil itu. aku mengutuk siapa-pun yang beraninya menembak ban mobil yang sedang ditumpangi ibuku disaat ia sedang pergi dinas dengan mobil kerajaannya.
kembali lagi ke Ny Garneta, dulu semenjak aku kehilangan ibuku ia sangat memperhatikanku namun sekarang ia bagaikan iblis bagiku. ia mendidikku sangat keras, harus menjadi putri yang sempurna atau yang bisa semuanya. ia melarangku pergi menikmati festival yang ada dipusat kota, dilarang menemui para rakyat, apapun itu yang bersifat kegiatan para rakyat biasa lakukan aku dilarang sehingga aku terkunci didalam istana tetapi jangan mengashiku karena aku lihai untuk kabur dari istana ini dan menikmati suasana negeri ini walaupun akhirnya selalu terkena marah dan hukuman dari Ny Garneta. semenjak meninggalnya ibuku, ayah mempercayakanku kepada Ny Garneta. sayangnya aku tidak mau memberitahu ayah kalau didikan yang diberikan Ny Garneta sangat amat berat karena takut menggangu pikirannya yang sudah dipenuhi masalah negara yang dipimpinnya.
" Ny Garneta, ada beberapa pejabat yang ingin menemui anda di ruang kerja anda " tiba - tiba saja Jane biasanya aku memanggilnya mom Jane sang kepala dayang diistana ini datang menemui kami.
" baiklah latihan hari ini kita selesaikan, besok kau akan ada pelajaran berbahasa asing pukul 10 pagi jadi bersiaplah untuk itu " ucap Ny Garneta dan saat itu pula melenggang bak model meninggalkan kami pergi.
" thanks mom Jane " ucapku seraya memeluk Jane.
" berterima kasihlah kepada para pejabat itu " kata Jane cekikikan membalas pelukanku sambil mengelus-elus rambutku.
" nah bagaimana kalau kita kembali kekamar anda nona ? secangkir kopi, biskuit dan nona Jade sedang menunggumu disana " kata Jane dan seketika itu pula aku langsung mengajak Jane untuk pergi melesat ke kamarku.
" Periwinkle !! " teriak riang Jade ketika aku membuka pintu kamarku yang penuh ukiran ini. aku langsung berlari langsung memeluk erat sepupu tersayangku yang satu ini. sudah seminggu aku tidak bertemu dengannya karena ia disibukkan oleh mengurus sekolahnya.
" i miss you so much Poppey ! " ucapku.
baiklah aku perkenalkan ini adalah sepupuku Jade Thirlwall panggilannya Jade tetapi aku memanggilnya Poppey. ia seumuran denganku 18 tahun. berwajah manis, berambut brunette ombre, mungil dan suka melucu. beda denganku ia tinggal dirumahnya sendiri ya cukup mirip kastil dan lebih berbeda lagi karena ia bisa pergi kemana-pun ia mau, aku dengar ia akan pergi berkuliah ke New York itu membuatku sangat amat sedih karena ia tidak bisa lagi bersamaku selama beberapa tahun kedepan.
YOU ARE READING
FREEDOM
Fanfiction"aku ingin bebas bagaikan burung yang terbang menari-nari dilangit biru yang luas itu " © 2014 Satyasusmaya N