" hari ini kita akan berangkat ke Roma, demi memenuhi undangan jamuan makan malam dari Duke Hemsworth jadi bersiap - siaplah setelah makan pagi ini, Perrie " perkataan ayah seketika langsung membuatku tersedak saat memakan omelet daging asap ini. Ny Garneta langsung berdeham mengingatkanku agar tidak melakukan hal seperti ini, maksudnya tersedak hanya karena mendengar ini.
" ap- apa ayah bilang tadi " tanyaku tak menghiraukan deham Ny Garneta.
" kau mendengarnya, Perrie " ucap Ny Garneta. aku langsung memutar kedua bola mata biruku ini.
" ta-tapi kenapa tiba - tiba begini ? maksudnya apakah mereka mengundang secara tiba - tiba ?! " tanyaku kembali.
" tidak, mereka sudah mengundang kita sejak seminggu lalu. ayah yakin kalau-pun ayah mengatakannya sekarang juga tidak apa. toh kau tidak memiliki kegiatan yang penting, bukan ? " ujar ayah. ia seakan menatapku seperti 'aku tahu bahwa Jade akan segera pergi ke New York dan kau tidak akan ikut dengannya bukan?'
jelas saja aku bingung karena 2 hari lagi Jade dan juga aku harus segera pergi ke New York. jangan sampai aku membuang waktuku bersiap - siap gara - gara ajakan makan malam ini. sudahlah toh juga hanya undangan makan, paling - paling juga setelah itu langsung balik kemari pikirku dalam hati.
" dan kita akan menginap disana satu malam, esok sore baru kita akan kembali ke istana ini " lanjut ayah. perkataan ayah bagaikan serangan 1000 anak tombak tepat kearah jantungku, ini tidak boleh terjadi ! bagaimana-pun juga aku harus kembali secepatnya.
" tapi ayah, kenapa harus esok sore ?! kenapa tidak setelah makan malam atau-- "
" karena sedari pagi sampai siang, ayah akan ada banyak urusan disana ! tidak ada pilihan kita akan kembali sorenya " potong ayah.
sial ini kacau !
" tenang saja Perrie, kau tidak akan merasa bosan disana ! kau akan bertemu dengan putra dari Duke Hemsworth. mungkin kalian bisa akrab " tiba - tiba saja Ny Garneta menyuarakan pendapatnya yang membuatku makin terpuruk lagi. sungguh aku sudah sangat amat muak hidup disini.
" ayolah ayah, ak-aku masih ada pelajaran besok aku tidak ingin melewa-- "
" semua pelajaranmu untuk hari ini dan esok sudah dibatalkan. kau bisa melanjutkannya 2 hari lagi " potong Ny Garneta membuatku makin muak lebih dan lebih.
" uh-- aku sudah kenyang " akhirnya nafsu makanku hilang tiba - tiba. padahal omelet daging asap adalah menu makan pagi favoritku namun setelah perdebatan kecil tentang jamuan makan malam ini membuatku ingin lenyap dari hadapan makan pagi ini secepatnya.
" Jane dan dayang lainnya akan mengurusi pakaian dan perlengkapan pergimu, jadi persiapkanlah dirimu!! " suara ayah yang terdengar cukup kesal dan tegas membuat langkahku yang tadinya cepat langsung melambat. aku tahu ia kesal dengan perilaku-ku namun jika diukur dengan tingkat kesalku saat ini jelas aku yang lebih menang.
disaat aku membuka pintuku, Jane dan 2 dayang lainnya sudah mempersiapkan koper kecil untuk aku bawa. disamping mereka juga sudah terpampang jelas 2 buah gaun berenda berwarna coklat dan hitam bercampur keemasan yang aku yakin dipergunakan untuk makan malam nanti. aku berjalan dengan langkah yang berat ke arah Jane.

YOU ARE READING
FREEDOM
Fanfiction"aku ingin bebas bagaikan burung yang terbang menari-nari dilangit biru yang luas itu " © 2014 Satyasusmaya N