⭐7⭐ Truth or Dare

63 11 2
                                    

"Pagi Bu." Sapa ku dengan senyum sumringah.

"Anak ibu kenapa ini, kok senyum-senyum gitu?"

"Eeh, bukannya setiap hari aku selalu senyum seperti ini ya Bu?"

"Tapi sepertinya senyummu memiliki maksud lain."

"Maksud lain apa Bu?" Tanyaku menyelidik.

"Sepertinya kamu sedang..." Ibu membiarkan kalimatnya menggantung

"Sedang apa Bu?"Tanyaku penasaran

"Sedang jatuh cinta. "

"Ibu merawat mu selama 16 tahun nak. Ibu sangat hafal sekali dengan tingkah lakumu. Dan tingkahmu ini, ibu sangat memahaminya."

Sara tersipu malu. Pipinya menjadi merah.

Apakah itu yang Sara rasakan sekarang? Tapi memang, apa yang ia rasakan saat ini memang aneh.

Ada yang ganjil dengan perasaaannya.

"Ah, ibu, enggak kok. Ayo Bu, buruan makan, ntar sayur sopnya keburu dingin." Kata Sara mengalihkan pembicaraan.

*

*

*

"Waaaaw, ada yang lagi berflower-flower nih." Kata Dita.

"Eh iya, senyum-senyum lagi." Sahut Diana

Semua sahabatku menatapku. Aku tahu arti tatapan itu, tatapan yang meminta sebuah penjelasan.

"Ayolah cerita dong Ra." Pinta Tania

"Iya, kayaknya kamu bahagia banget. Dari tadi senyum-senyum terus" Timpal Lia.

"Aku tahu kamu sedang jatuh Cinta Ra. Matamu tak bisa bohong pada kami." Celetuk Salsa.

Mila yang baru saja dari toilet ikut bergabung.

"Eh, ada apa ini? Kayak ada hal yang penting banget." Ujar Mila

"Itu Mil, temenmu sedang jatuh Cinta. Tapi, kami semua nggak tahu dia jatuh cinta sama siapa." Kata Salsa dengan wajah datar.

"Eh kalian kenapa sih, siapa juga yang jatuh cinta. Sok tahu deh" Jawabku

"Ehhhhh, ada Bu Daning." Teriak Zidan dari depan pintu.

Semua kembali ke tempat duduknya masing-masing. Termasuk sahabat-sahabatku tadi yang mau mengintimidasiku.

Bu Daning adalah guru biologi. Salah satu guru favoritku.

Biologi merupakan mapel Lintas Minat untuk anak IPS. Jujur, sebenarnya kami bingung dengan biologi. Apalagi dengan nama-nama ilmiahnya. Susah sekali menghafalkannya.

Tapi, bagiku gakpapa deh menghafal nama ilmiah daripada aku harus menghitung akar, pangkat, kuadrat membuatku jungkir balik dibuatnya.

"Anak-anak, sekarang kita akan memasuki bab baru yaitu Fungi."

"Kok kayaknya kita ngebut ya Bu?" Tanya Dini.

"Iya, soalnya bentar lagi mau UAS"

"Bukannya masih lama Bu?" Tanyaku

SiriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang