"Kamu bener jadian sama Mas Haka Dit?" Tanyaku antusias.
"Kamu gak percaya Ra?" Timpal Salsa.
"Aku juga gak percaya. Emang kamu kapan jadiannya?" Sahut Nayla.
"PDKT aja belum. Ya kan Dit?" Celetuk Lia.
"Jangan-jangan kamu cuma dijadiin pelampiasan aja Dit." Sahut Tania
"Uhukkk..uhukk.." Dita terbatuk.
"Ngawur aja kamu. Gak boleh ah ngomong gitu." Sahutku.
"Bisa aja kan. Dia baru aja putus sama Mbak Gina, eh udah punya pacar baru." Terang Tania.
"Kalian semua itu ngawur deh."
"Ngawur gimana Dita?"
"Di logika aja bisa lho ini."
Tiba-tiba Dita melempar Tania dengan bantal. Tania hanya tersenyum menatap Dita.
"Btw, choco chips nya enak Ra. Buat sendiri ya?" Tanya Mila.
"Iya. Aku yang buat."
"Kalau tape nya ini Ra? Kamu juga ya yang buat?" Tanya Diana.
"Bukan. Itu yang buat Ibu." Jawabku.
Dalam suasana lebaran yang harusnya dalam keadaan yang bersih dan suci ini, Dita dan Tania masih saja ribut.
Padahal Mila sudah mengalihkan pembicaraan, tapi Tania masih saja semangat membicarakan Dita dan pacarnya.
"Eh, tunggu-tunggu bukannya dulu kamu sempet deket sama Mas Azka ya Dit?"
"Iya ya. Lha kok sekarang jadiannya sama Mas Haka?"
"Nah itu dia yang mau aku omongin."
"Jadi, Mas Azka itu udah punya pacar. Gak mungkin kan aku ngejar-ngejar pacar orang? Nah, terus pada waktu yang bersamaan, Mas Haka tu ndeketin aku. Tiba-tiba aja dia nembak aku secara langsung. Dan dengan bodohnya aku ngangguk gitu aja."
"Jadi kamu nggak tulus nih cinta sama Mas Haka?"
"Gak tahu juga Mil."
"Kapan dia nembak kamu?"
"Lupa." Jawabnya sambil nyengir tak berdosa.
"Kamu tu emang bener Dit, cuma dijadikan pelampiasan." Kata Tania
"Serah deh mau ngomong apa. Yang penting aku gak jomblo kayak kalian semua." Kata Dita sambil menjulurkan lidahnya.
"Sara kan juga gak jomblo." Celetuk Salsa.
"Jangan-jangan udah teken ya sama Mas Resi?"
"Nggak lah." Jawabku ngegas
"Nggak teken kok jalan berd-"
Suara Salsa terhenti ketika ada seseorang yang mengetuk pintu dan mengucapkan salam
Tok tok tok..
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam. " Jawab kami bersamaan.
Pintu ruang tamu yang sengaja tak kututup secara langsung menampakkan seseorang yang tadi mengucapkan salam.
Semua temanku terpana melihatnya
Bukan terpana kagum.
Tapi terkejut.
Kenapa dia ada disini? Pasti itu yang ada di dalam pikiran teman-temanku.
"Lagi pada ngumpul disini ya? Maaf jadi ganggu." Kata Mas Resi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sirius
Teen FictionCover by @ranita_kd Tentang segala rasa yang pernah ada. Aku tahu rasa itu juga ada di kamu. Karena aku bisa merasakannya lewat cahaya yang bersinar dari dalam dirimu. Dan hanya aku yang tahu tentang itu. Kamu bersinar saat yang lain redup. Satu hal...