⭐6⭐ WhatsApp

96 10 3
                                    

Untung saja tadi bel pulang cepat berbunyi. Kalau tidak, jadi apa kami di sekolah.

Kepala Sekolah masih baik hati. Beliau tidak menskors Al dan Zidan. Hanya menyuruh mereka membuat surat pernyataan.

Lega sekali kami satu kelas tidak terkena imbas apa-apa. Biasanya, setelah pelajarannya, beliau selalu memberikan PR, yang PRnya hanya bisa ku lihat.

Tak bisa aku kerjakan. Karena emang aku tidak bisa matematika ya, jadi pasrah saja.

*

*

*

"Makasih Tan" Tania mengantarku pulang.

"Iya, sama-sama. Aku terusan ya." Kata Tania.

"Oke Tan, hati-hati ya" Jawabku

Pukul lima sore.

Alu merebahkan badanku di tempat tidurku. Segar rasanya habis mandi.

Sekolah hari ini benar-benar melelahkan. Tapi tampaknya besok free tugas. Ah, senangnya.

Aku menyibukkan diri dengan ponselku. Ku hidupkan data selulerku.

Ada banyak notif. Baik dari WA maupun Facebook. Satu persatu ku buka.

WhatsApp

Ibuk

17.10

Ara, ibu pulangnya pukul delapan malam ya."

Mungkin toko baju Ibu masih ramai. Jadi ya pulang nya agak malam.

Salsa

17.17

Lagi apa Ra?

Pasti ni bocah ada mau nya.

Diana

17.18

Besok ada Pr apa Ra?

Ah Diana, tidak pernah memperhatikan. Apa-apa selalu tanya.

Dita

17.18

Ra, aku capekk sekali.

Dita, selalu saja mengeluh.

Hanya notfi ibu yang ku balas..

SaraLatifa

17.20

Baik Bu. Tapi nanti waktu ibu pulang jangan lupa, Ara belikan oleh-oleh ya Bu.

Ibuku sedang online rupanya...

Ibuk

17.20

Ara, kamu seperti anak kecil aja.
Kamu pengen apa Ara?
Nanti InsyaAllah ibu belikan.

Cepat-cepat aku membalas pesan Ibu

SiriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang