Pukul tujuh pagi.
Hari ini, Sara akan menemani ibunya berjualan baju di toko.
Ia mengenakan celana jeans, kaos maroon panjang dan kerudung navy bermotif flaminggo.
Ia menghampiri ibunya yang berada di dapur.
"Wah, anak Ibu semangat banget."
"Iya dong Bu, harus semangat dong."
"Tapi Ara... " Ibu mengerutkan dahinya
"Tapi apa Bu?"
"Ini kan masih pukul tujuh pagi? Toko nya kan buka pukul delapan?"
"Eh iya Bu, Ara lupa, habis Ara semangat banget ini Bu."
"Sarapan dulu aja gih, Ibu udah masak yang spesial buat kamu."
"Waaaah, masak apa nih Bu?"
"Sana, liat aja di meja mak...."
Sebelum ibunya selesai berbicara, Sara sudah sampai di meja makan.
"Sop ceker kesukaan aku niih, Makasih ibuku sayang. " teriak Sara
Sementara di tempat yang agak jauh dari rumah Sara, ada sebuah keluarga yang sedang menikmati sarapan bersama.
"Gimana kuliah kamu Nduk?"
"Alhamdulillah lancar Pah."
"Mbak Tya kan bentar lagi wisuda Pah."
"Iya nih Pah, Rere bener. Papah harus dateng pokoknya."
"Papah usahakan ya Nduk. Semoga nggak ada kerjaan."
"Masa Papah nggak ada waktu sih buat anaknya sendiri?"
"Iya nih Papah, Mama bener. Usahakan lah Pah, kasihan Mbak Tya kalau Papah gak dateng."
"Hmmmm, Papah usahakan ya. Eh iya, habis ini Papah ada meeting."
"Ya ampun Pah, ini baru pukul tujuh lebih dikit lho, udah buru-buru banget."
Kringg..Kringg..Kringg
"Hallo?"
"Siapa Pah?" Tanya Resi
"Bos Papah Re." Jawab Papah agak berbisik.
"Baik Pak, saya ke kantor sekarang."
"Yah, Papah..."
"Papah ke kantor dulu ya Mah,Nduk,Re."
"Ya udah Pah, hati-hati di jalan." Kata Rere.
Mama, Mbak Tya maupun Rere satu persatu mencium tangan Papah.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Setelah Papa berangkat ke kantor, Rere juga ikut beranjak dari ruang makan. Menyisakan Mama dan Mbak Tya di sana.
"Eh Mah, minggu besok aku mau hangout nih sama temen-temen."
"Terus?" Tanya Mamah sambil membereskan sisa sarapan.
"Beli in aku baju dong Ma. Aku udah bosen sama baju-baju aku yang lama. Aku pengen punya yang baru.
"Baju kamu itu udah banyak banget Nduk."
"Satu aja lah Ma." Pinta Mbak Tya
"Ya udah deh. Tapi Mamah nggak bisa anterin kamu."
"Lha terus? Masak aku sendiri? "
"Minta tolong adikmu tuh."
"Mana dia mau Mah?"
"Nanti Mamah deh yang bilang. Lagian ini kan hari sabtu. Dia libur juga kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sirius
Teen FictionCover by @ranita_kd Tentang segala rasa yang pernah ada. Aku tahu rasa itu juga ada di kamu. Karena aku bisa merasakannya lewat cahaya yang bersinar dari dalam dirimu. Dan hanya aku yang tahu tentang itu. Kamu bersinar saat yang lain redup. Satu hal...