Budayakan vote dan comment terlebih dahulu sebelum membaca, selamat membaca, enjoyy!
"Tadi si Bryan ngapain yak? Kyk ngikutin gw sama Stella deh" batin Devano
"Dev?" Tanya Stella membuyarkan lamunan Devano
"Ehh iya kenapa?" Tanya Devano sambil menggaruk teguk nya yang tidak gatal
"Kenapa ngelamun?" Tanya Stella
"Mikirin kamu" gombal Devano
"Dasar gombal!" Ucap Stella sambil memukul lengan Devano
"Hehe" cengir Devano
"Galucu!" Ketus Stella
"Ngambek" sindir Devano
Tiba tiba makanan yang di pesan oleh mereka berdua datang..
"Silahkan di nikmati makanan nya mas, mbak" ucap sang pelayan
Stella dan Devano pun makan, tiba tiba mata Devano dan Stella bertemu
Mata Stella yang sedikit kecoklatan dan Mata Devano yang bewarna coklat tua, mata mereka bertemu bersamaan
1
2
3
Setelah 3 detik, Mata Devano dan Stella pun memutuskan kontak mata nya dan melanjutkan makan makanannya masing-masing..
Selesai makan..
"Mau kemana?" Tanya Devano sambil menggandeng tangan Stella
Stella yang tangannya telah di gandeng oleh Devano pun tidak merasa keberatan karena mood Stella sedang membaik,jika tidak maka ia sudah memperingatkannya kepada Devano
"Hmm, ke TimeZone yuk" jawab Stella
Mereka pun pergi ke Timezone..
Di Timezone Stella dan Devano masuk ke mesin yang mencetak foto dan berselfie ria di dalam Timezone. Saat Devano dan Stella berfoto, mereka menggunakan gaya senang, gaya sedih, gaya jelek dan sebagainya
Saat menggunakan gaya senang, Devano menggunakan gaya dengan tangan yang berbentuk 'V' alias peace dan Saat melihat itu, Stella terkekeh karena gaya yang di gunakan oleh Devano😂
* Keluar dari Timezone *
"Beli novel yuk" ucap Stella pada Devano yang sedang menggandeng tangannya, tetapi sang pemilik tak merasa terganggu
"Yaudah kita ke Gramedia yuk" ajak Devano sambil berjalan menuju Gramedia yang ada di mall
***
[ Devano POV ]
Devano menggacak rambutnya frustasi
"Kenapa gw jadi suka sama Stella?" Tanya Devano pada dirinya sendiri
"Baperan si lo dev!" Ejek Devano pada dirinya
Setelah itu Devano mandi dan segera tidur karena sudah malam tetapi..
Sebelum tidur, Devano membuka kotak bewarna Hitam dan mengambil foto yang tadi ia foto dengan Stella..
Devano mengelus foto tersebut dan tersenyum bahagia
Gw tau lo suka sama Bryan, gw rela, asalkan lo tau, gw suka sama lo, Stella Calista batin Devano
Devano pun menaruh kembali foto tersebut ke dalam kotak bewarna hitam dan tidur
***
[ Author POV ]
Stella sekolah seperti biasanya, yaps pasti kalian sudah tau apa yang di lakukan Stella sebelum berangkat sekolah!
"Stellaa" teriak Chelsea saat Stella baru masuk ke kelas
Stella tidak menjawab karena ia tidak mood dengan pandangan yang ia lihat saat di koridor sekolah
"Kenapa?" Tanya Chelsea
Stella lagi lagi diam dan ia memilih untuk menaruh kedua tangannya di meja dan menundukkan kepalanya ke meja
Flashback on
Stella masuk ke kelas, saat masuk ia melihat bahwa Bryan dan Khanya keluar dari kelas Khanya dan tertawa bahagia, setelah melihat itu, Stella sedih, tetapi ia memutuskan untuk lanjut berjalan menuju kelasnya..
Flashback off
"Kenapa Ell? Cerita aja" ucap Chelsea sambil mengguncang kan badan Stella
"Berisik" ucap Stella membuka suara
"Yodahhh gw mah sabar" ucap Chelsea sambil mengelus elus dadanya
Kringgg..kringg..
Bel istirahat terdengar.."Stella, ayo" ajak Chelsea sambil menarik tangan Stella
Dengan ogah ogahan, Stella berjalan mengikutin Chelsea yang sedang menarik tangan nya itu
Saat di kantin, mata Stella dan Bryan bertemu lalu tiba tiba setelah beberapa detik mereka memutuskan kontak mata mereka
Tiba tiba ada seseorang menghampiri Stella dan Chelsea yang sedang duduk manis anteng seperti layaknya anak menunggu makanan dari emaknya 😂..
****
Maapkan lama baru update, sebenarnya udh draf cmn author males public soalnya tunggu vote nya banyak gituh, dan juga kalian ga vote nihh, jadinya author updatenya nanti dehh begonoo gais :) see u next chapter!

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love
Teen FictionTerkadang, memang kita seharusnya merelakan seseorang yang kita sayangi untuk pergi. Kita tidak boleh egois, Seharusnya aku tidak menaruh harapan lebih kepadanya. Cinta nya hanya ku anggap palsu. Kau tau mengapa? Karena semuanya terlihat saat ia men...