Chapter 33 | Miss Him

128 8 0
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca, dan comment sesudah membaca, hope u enjoy and happy reading!

"I miss him so bad"
--Stella Calista

***

Stella sedang melamun sekarang, entah mengapa ia sangat bingung akan perasaan nya sekarang. Apakah setengah perasaannya untuk Bryan dan setengahnya perasaannya lagi untuk Devano? Hah, tidak bisa ia hanya suka kepada Bryan dan ia juga masih menyayangi Bryan.

"Woi! ngelamun nanti kesambet lo." celetuk Chelsea yang sedang menatap ke layar ponsel nya.

"Eh? Ish paan sih lu, ganggu." ucap Stella kesal sambil mengeluarkan ponselnya dari saku abu-abu nya

"Lu udah selesai kerjain tugas kimia yang di kasih sama bu Rani?" Tanya Chelsea

"Udah." jawab Stella santai

Kini Kelas Stella sedang free class, karena guru-guru sedang melaksanakan rapat.

Stella mengscroll wattpad, ya ia sedang membaca cerita di wattpad yang sangat seru.

"Oh." ucap Chelsea dengan membuat mulut nya seperti 'o'.

"Besok Sabtu kan?" lanjut Chelsea

"Iya, masa Rabu." ketus Stella

"Yodah selow, nanya doang." ucap Chelsea

"Hmm." gumam Stella

Stella mengambil earphone nya dan mulai memasukkan nya kedalam kedua telinga nya dan memutar lagu.

Cintaku Hilang - Devano Daendra

Entah mengapa, ia ingin memutar lagu itu, mungkin seperti keadaan hatinya sekarang.

Tiba tiba ada seseorang menepuk bahunya dan memanggil namanya.

"Ella." rengek seseorang yang menepuk bahunya

Stella merasa namanya dipanggil, ia menoleh ke arah sumber suara, terdapat Bryan yang sedang merengek kesal karena Stella mengacangi nya.

"Ella, kok aku di Kacangin sih?!" ucap Bryan kesal

"E-eh maaf dongg, soalnya aku gak denger. Lagi denger lagu." jawab Stella sambil menaruh ponselnya di meja

"Yaudah gapapa lah, eh kamu mau gak besok jalan-jalan? Kan Sabtu." tawar Bryan sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Hum, mauuu." jawab Stella antusias

"Kemana emangnya?" lanjutnya

"Ke tempat yang pasti kamu suka." jawab Bryan sambil tersenyum manis dengan tangannya yang sedang mengacak acak rambut Stella pelan.

"Ih kamu mah nyebelin! Jangan di berantakin atuh." Stella memajukan bibirnya dua centi tanda kesal karena Bryan telah merusak tatan rambutnya.

"Yaudah maaf ya sayang." ucap Bryan meminta maaf kepada Stella

Entah mengapa, rasa debaran itu kembali muncul. Hey? Sejak kapan Bryan menjadi seromantis ini?

"Hmm. Terserah" ucap Stella jutek sambil pergi keluar kelas

Stella pergi menuju rooftop, Ia menyambut rooftop dengan wajah kusut.

Kenapa gue suka sama dua orang secara labil gini sih?! batin Stella berteriak

"Argh..!" kesal Stella sambil memasangkan earphone nya kedalam telinganya kembali.

Ternyata ada yang melihat Stella dari kejauhan dengan tatapan lirih.

Ella kenapa?

Sekarang, Stella sudah berada di dirumah nya, dengan ponsel yang sedang berada di genggamannya.

Ia mulai membuka aplikasi bewarna hijau, dan muncul banyak notifikasi.

Salah satu notifikasinya adalah berasal dari orang yang sedang menempati hatinya.

Bryan💗
Sayang, nanti perginya aku jemput, jam tiga yah? jangan lupa dandan yang cantik sayangku, love you.

Stella mulai mengetikkan jawaban dari pesan Bryan.

Iya sayang, love you too.

Jawaban yang membuat Stella merasa gelisah, apakah ia harus mengatakan bahwa ia mulai suka dengan sepupu pacarnya sendiri?. Semoga ia bisa berterus terang tentang isi hatinya sekarang.

Selanjutnya, Stella bingung apakah ia akan mengirimkan pesan pada Devano atau tidak.

"Kirim atau enggak ya?" Ucap Stella mempertimbangkan

"Kirim deh" lanjutnya

Devano🌝

Hai

Oke, dia belum menjawab atau membaca pesan Stella, namun pesan Stella sudah centang dua.


Karena sebentar lagi pukul tiga, Stella mulai bersiap siap untuk pergi jalan jalan bersama Bryan.

Selesai bersiap siap ia mulai memasukkan barang barang nya kedalam tas slingbag nya.

Selanjutnya, Stella berpamitan kepada mama nya dan keluar dari rumah.

"Eh udah sampe aja, udah lama?" tanya Stella kepada Bryan yang sudah di depan rumahnya.

"Udah dong, belum baru sampe kok." jawab Bryan sambil mencubit hidung Stella pelan membuat sang empu meringis kesakitan.

"Sakit yan!" gerutu Stella kesal sambil memajukan bibir nya.

"Hehe maaf sayang, habisan kamu lucu banget, kan aku jadi gemes." ucap Bryan sambil membukakan pintu mobil kepada Stella.

"Tumben bawa mobil." ucap Stella saat sudah masuk dimobil

"Emang gaboleh? Kan lebih enak naik mobil." ucap Bryan

"Boleh." jawab Stella.

I miss him so bad. Batin Stella berteriak.

✨✨✨

Hai semua nya everibodeh:v
Kangen ga sama Bryan-Stella?
Maaf kalo jarang update karena kalian ga ngevote:v.

Maaf banget nih, aku baru update, soalnya akhir akhir ini lagi sedikit sibuk soalnya, aku lagi PAT online. Semoga nilai nya memuaskan, dan semangat juga buat yang lagi E-Learning, Ujian Online, Class Online, dsb. Semoga nilai kalian memuaskan ya! >~<.

Semoga readers nya makin rajin ngevote yaa, karena dengan kalian vote kalian sama juga uda buat aku makin semangat buat update:).

Makasih yang udah ngevote dan bagi yang belum ngevote vote dulu gih!. Jangan lupa ngevote ya teman online ku'-'

Sooo, Bye guys, see u next Chapter!♡

Fake LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang