Psycho 29

84 6 0
                                    

Awas typo merajalela😂

"Gue yang bakal bertahan sampai akhir" kata Mira dengan pedenya.

"Hahaha gak bakal lo bisa sampai akhir" jawab Angga songong.

"Woy! Yaudah sih liat aja nanti gimana endingnya" kata gue gak mau sombong.

Entahlah gue juga belum yakin dengan siapa yang akan bertahan sampai cerita ini selesai, intinya gue yang harus mendapat gelar 'psychopath sejati' itu.

Semua mengalir dengan semestinya, pelajaran dari jam pertama sampai jam terakhir terlihat biasa-biasa aja. Disingkat "B aja"

Yaah semua terasa sepi karena penghuni kelas ini semakin hari semakin sedikit. Gimana gak sedikit coba, orang tiap hari pasti ada aja yang dijemput malaikat maut ke alam kubur😂

Tak seperti biasanya, tapi emang biasanya jamkos sih hehe.

Gak! Ini full time pelajaran. Dan itu membuat suatu kebosanan yang hakiki bagi kami para kaum siswa.

"Kapan jam istirahat?"

"Ah gue laper"

"Nulis mulu tangan gue rasanya mau patah"

Tiba-tiba,

"Sekretarisnya mana?" Panggil Pak Nori.

"Lu aja dah"

"Gak ah males lu aja sono"

"Ihh lu aja ah"

"Lu sono"

"Mana!" Teriak pak Nori yang kesal karena siswa yang merangkap menjadi sekretaris kelas tidak ada yang mengindahkan panggilannya.

"I...iyaa pak"

Akhirnya gue dan makmur maju kedepan menghadap Pak Nori. Ngapain debat ujung-ujungnya juga tetep berdua.

"Coba kalian tulis ini dari halaman dua puluh empat sampai selesai" kata Pak Nori seenak mulut.

"What the hell!"- gue

"Oh fuck me"- Makmur

Keluh gue dan Makmur, bukan karena malas atau apa tapi itu buku ada dua ratus sembilan puluh sembilan koma sembilan halaman!

Dih bego banget tuh guru yakin sumpah bikin hipertensi aja.

Gak heran sih, karena itu buku pelajaran sejarah tapi yang gue heran kenapa disuruh nulis segitu banyaknya? Kenapa gak sekalian di FC aja? Atau di foto pake hape terus dikirim ke grup kelas, etdah harga spidol mahal kali pak!

Tau gak FC itu apa? Foto Copy loh bukan Football Club.

Karena kita menyayangi pak Nori dan pak Nori juga tidak menyayangi kita. Akhirnya gue putuskan urat nadi pak Nori dengan sekali tebas!

Cratt!

"Mampuss!"

"Akhirnya Ya Tuhan"

"Dari tadi kek jamkos"

"Yang piket bereskan!"

"Siap"

"Ehh tapi kepalanya jangan dibuang, masukin lemari bagian bawah aja biar gue yang bawa pulang"

"Buat apa?"

"Buat ornamen ruang tamu"

"Lah anjrot"

Setelah semuanya beres, kita cuma ngobrol-ngobrol di dalam kelas. Biasa ngegosipin primadona sekolah lain:v

Gatau tiba-tiba Angga ngalihin topik pembicaraan.

The Psychopath Class[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang