Psycho 33

71 5 0
                                    

Awas typo merajalela😂

Siang yang terik, memang hari ini panas sekali, berasa liat mantan jalan sama pacar barunya sambil tertawa bahagia melupakan orang yang dulu pernah ada di hidupnya. Eakks😂

Seperti biasa anak-anak kelas gue masih nongkrong di bawah pohon kersem dekat toilet bengkel. Ya tempat favorit buat kumpul karena adem dan di sana juga ada ayunan dengan kapasitas empat orang, tapi kalo sama kita sepuluh orang juga muat hehe.

Apa salah dan dosaku sayang, cinta suci ku kau buang-buang..
Lihat jurus yang kan ku berikan
Jarang goyang..jaran goyang🎶🎶

Lagi asik bernyanyi-nyanyi ria tiba-tiba pak Rustayo datang ngampirin kita.

Mau apa? Mau kasih soal-soal fisika lagi? Atau mau dijadiin kelinci percobaan?

"Kalian lagi ngapain? Udah kayak bocah" tegur Pak Rustayo.

"Emang kita masih bocah pak" jawab Andi seenak jidat.

"Ahaha nanti malem mending ikut acara sekolah" ajak Pak Rustayo.

"Emang nanti malem ada acara apa Pak?" Tanya Septi yang penasaran.

"Ada acara mewah yang digelar kakak kelas kalian" jawab Pak Rustayo.

"Jadi kelas malem diliburin dong pak?!" Tanya Eva penuh semangat dan dibalas anggukan oleh pak Rustayo.

"Ikut ya" ajak pak Rustayo sekali lagi dan beranjak pergi menjauhi ayunan.

"Siap pak!" Balas kita semua semangat.

Berasa dapet rejeki nomplok, nanti malem kelas malam diliburin terus disuruh datang ke acara kelas dua belas yang dibilang cukup mewah. Rasanya kayak ketiban duren habis itu ketiban hujan koin emas dua puluh karat.

Pasti disana banyak makanan enak deh:v

Malam pun tiba, kelas gue udah ada disana sebelum acara dimulai. Maklumlah saking semangatnya ikut beginian.

Waktu demi waktu kita semua menikmati berbagai penampilan dari kelas dua belas seperti drama, menyanyi, menari, dance, silat, baca puisi dll.

Puncak acaranya tepat jam dua belas malam, kali ini Andi, Paros dan Adi juga ikut bepartisipasi meramaikannya. Mereka menjadi pemain teater klasik Bertajuk 'Netherlands' yang mengisahkan adegan para kepala keluarga yang saling membunuh satu sama lain demi mendapatkan kekuasaan.

Teater itu menjadi puncak acara sekaligus penampilan yang terakhir.

Agar suasana mendukung berjalannya teater, sebagian lampu dimatikan dan diganti dengan lampu merah gelap bertema mawar.

Dan ternyata dresscode kali ini juga mendukung, warna mawar darah menjadi dresscode malam ini.

Semua bertepuk tangan dan sesekali meringis melihat teater klasik yang menampilkan beberapa adegan kekerasan dan pembunuhan.

Terlihat adegan perkelahian antara Andi dan Adi di panggung. Andi berusaha untuk membunuh Adi karena kekasihnya direbut, harus bisa berakting layaknya pemain professional.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Andi yang terus memukuli Adi dengan brutal di atas panggung mendapat tepuk tangan meriah dari penonton.

Andi tersenyum kala ia menodongkan sebuah pisau di depan mata Adi. Tak ada perlawanan dari Adi karena dalam skenario yang telah dibuat, Adi akan dibunuh oleh Andi.

Jleb!

Jleb!

Jleb!

Jleb!

The Psychopath Class[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang