-----happy reading-----
Semenjak keluar dari kelas tadi yang menjadi tujuanku adalah kamar mandi.
Setelah beberapa menit kuhabiskan dikamar mandi aku memutuskan untuk kembali ke kelas walaupun sebentar lagi jam istirahat berbunyi.
Ketika berjalan dengan memikirkan berbagai macam makanan dikepala ku, aku mendengar suara, ralat, nyanyian seseorang dari arah taman belakang
Memang kamar mandi dekat dengan taman belakang, tapi aku sedikit ragu jika ada yang menyanyi ditempat itu
Pasalnya, taman belakang sudah di cap sebagai sisi horor sekolah ini, konon katanya ada yang pernah bunuh diri disitu karna patah hati
Really?
Dasar cinta...
Satu satunya cara untuk memastikan yang tadi nyanyi itu manusia atau hantu aku harus melihatnya sendiri.
Aku melangkahkan kakiku dengan sangat ragu
Mudah mudahan aja tuh hantu baik batinku.
Langkahku terhenti.
Bukan karna melihat hantu, melainkan melihat mahkluk Tuhan yang sama sepertiku, ya manusia.
---------------
Rayen povHari ini guru biologi kami, buk Elisabet tidak datang karna anaknya sedang sakit
Bosan dengan suasana kelas yang dipenuhi anak perempuan yang menggosip, aku memutuskan membawa gitarku menuju taman belakang, tempat yang cocok untuk mendengar suaraku sendiri.
Sesampainya di taman belakang, aku duduk di sebuah kursi panjang kayu yang sudah tak dipakai lagi
Memikirkan lagu yang cocok untuk dinyanyikan dan mulai memetik gitar..
---------------
Tafia povTernyata beneran manusia batinku.
Lamunanku buyar saat suara yang sangat merdu memasuki telingaku
jangan takut sendiri
kamu takkan lagi sepi
jangan takut kehilangan
aku beri kekuatan
belum saatnya menyerah
tetap disampingkubila saat engkau jatuh
dan mulai merasa rapuh
pundakku siap tersandar
tanganku slalu menggenggambelum saatnya menyerah
tetap disampingku
bila saat engkau jatuh
dan mulai merasa rapuh
pundakku siap tersandar
tanganku slalu menggenggamNyanyiannya berakhir dengan menatap ku
Tunggu, menatap ku?
Dia melihatku?
"Sejak kapan lu berdiri disitu? " Tanyanya.
Aku diam.
Aku tidak tau harus menjawab apa
Seperti kucing yang tercyduk ketika ingin mengambil ikan
"Hey" Panggilnya karna tak mendapat respon dariku
Kringgg kringgg
Bel berbunyi.
Aku pergi dari tempat itu diiringi dasa gugup, malu, dan ah sudahlah.
---------------
Sesampainya dikelas hanya ada beberapa orang saja yang tetap tinggal untuk memakan makanan mereka dikelas
Tak ada mita dikelas, pasti dia suda kekantin. Baguslah setidaknya untuk sesaat aku tidak diserbu pertanyaannya yang pasti bingung karna aku tak kembali dari toilet dengan cepat.
Ingatan tentang kejadian di taman belakang kembali berputar di kepalaku
"Itu tadi orang bukan sih" Tanyaku pada diriku sendiri
"Itu orang asli kok"
Aku membeku.
Tak berani menoleh, aku kenal suara itu, suara yang baru saja terngiang dikepalaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Someone
Teen FictionBenci menjadi awal dari sebuah kisah dan cinta, hanya butuh waktu saja untuk kedatangannya. Cerita ini ditulis untuk mengenang kisah kisah indah yang terlewatkan begitu saja. Aku harap kalian bisa merasakannya walau hanya dari kata kata yang aku t...