Sebelum membaca biasakan vote terlebih dahulu ya manteman karna vote itu gratis:)
-----happy reading-----
Bel pertanda pulang berbunyi membuat suara gaduh disetiap penjuru sekolah, ada yang langsung pulang, mampir ke kantin untuk makan siang, ada juga yang sedang bingung untuk meminjam buku kelas 11 sekarang. Tafia saat ini berdiri didepan kelas 11 IPA¹ karna hukuman menyebalkan dari Pak Manu tadi pagi dia terpaksa kesini sekarang.
Tafia sangat tidak suka situasi saat ini, dimana semua anak kelas 11 IPA¹ berbondong bondong keluar kelas dengan menatap nya sinis, yang tambah menyebalkannya lagi orang yang ia tunggu tak kunjung keluar, menyebalkan.
Setelah memastikan kelas itu kosong dan aman, tafia masuk ke kelas untuk menemui orang yang ia tunggu sedari tadi.
"Woii!", siapa yang tidak kaget ketika sedang bermimpi indah semuanya harus hancur karna suara panggilan itu.
Rayen membuka matanya sedikit dan kembali menutupnya, namun setelah sepenuhnya sadar ia langsung bangkit dari tempat duduk dan memastikkan kalau yang datang kekelasnya adalah benar cewek itu.
"Lu tafia atau setan sekolah sih?" tanyanya yang dihadiahi pukulan lima jari tepat di lengan kirinya.
"Lu kali setannya!" jawabnya ketus.
"Sans dong, habisnya gua bingung kenapa lu bisa kemari?"
Tafia juga tidak yakin dengan apa yang dia pikirkan untuk meminjam buku matematika kelas 11 pada rayen, tapi hanya rayen yang ia kenal, banyak sih tapi tak ada yang berani mendekat dengan tafia karna katanya dia galak.
"Mau minjam buku mtk lu"
"Gua kayaknya harus ke dokter THT deh" ujar rayen
"Kenapa?"
"Kayaknya gua salah denger kalau lu mau minjam buku sama gua"
"Atau lu cuma modus aja ya biar jumpa sama cogan" sambungnya sambil merapikan rambutnya kebelakang.
Tafia langsung memasang ekspresi seperti akan muntah, "kesini juga terpaksa bego"
"Oya? Kok gua kurang yakin ya?"
"Gak usah banyak tanya si mau minjemin gak nih, kalau gak gua balik" tafia hendak pergi tapi langkahnya terhenti saat melihat clara didepan pintu kelas.
Masih ingat clara gak?itu loh yang dikatain cewek setres wkwk.
"Kara lu ngapain disini?" siapa lagi yang nanya kalau bukan rayen.
Dan cewek bermuka dua itu langsung tersenyum hangat bagi yang melihatnya, kalau dimata tafia itu sangat menjijikkan.
"Tadi gua gak sengaja lewat sekolah lu jadi mampir deh, sekalian mau main kerumah lu juga ray" jawabnya dengan berjalan mendekat kearah kami.
Gerah.
Pengen ngilang mendadak gua batin tafia.
Rayen beralih menatapku, "lu minjem buku mtk buat apaan?"
Bukan cuma clara tapi aku juga terkejut mendengar pertanyaan rayen, pertanyaannya tidak aneh hanya saja dia baru mengabaikan clara-cewek yang dekat dengannya-dan memilih bertanya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Someone
Teen FictionBenci menjadi awal dari sebuah kisah dan cinta, hanya butuh waktu saja untuk kedatangannya. Cerita ini ditulis untuk mengenang kisah kisah indah yang terlewatkan begitu saja. Aku harap kalian bisa merasakannya walau hanya dari kata kata yang aku t...