"Kau milikku, dan selamanya akan begitu"
-----happy reading-----
Aku tak berani mengangkat kepalaku, takut melihat bahwa orang yang ada dihadapan ku adalah orang yang sama yang aku temui di taman belakang.
"Kenapa diam? " Tanyanya.
Akhirnya aku memberanikan diri untuk melihat orang yang tengah berdiri dihadapanku itu.
Dan
Nahkan bener dia orangnya batinku.
"Lu ngapain" Tanyaku
Dia mengangkat sebelah alisnya "harusnya gua yang nanya ke lu, lu ngapain intip in gua ditaman belakang" Cercanya
Merasa tak terima karna dituduh mengintip aku membuka suara namun terlambat saat bel masuk berbunyi
"Gua tunggu lu dilapangan basket pulang sekolah" Setelah mengatakan itu yang lebih terlihat seperti perintah, dia pergi meninggalkan kelas dilanjutkan dengan kedatangan Pak Broto guru kimia.
---------------
Bel pulang sudah bergema 10 menit yang lalu, sekarang aku berada di lapangan sesuai perintah.Bukan berarti aku menuruti perintahnya, hanya saja aku bukan tipe orang yang sudah janji tapi tak ditepati
Tunggu, apa tadi aku ada mengucapkan janji? Ah sudahlah.
"Gua kira lu gak bakal dateng" Kata orang yang berada dibalik punggung ku, rayen.
Aku berbalik, melihatnya memegang bola basket ditangannya
Dia mengikuti arah pandang ku, "kalau lu bisa menang lawan gua, gua bakal maafin lu karna udah ganggu tempat privasi gua"
"Ha? "
"Taman belakang itu tempat privasi gua, gak boleh ada yang masuk ke area itu, dan karna lu udah lewati pelanggarannya jadi lu harus tanding sama gua" Jelasnya
"Denger ya mahkluk absurd, gua gak pernah ngintipin lu, gua cuma lewat"
"Yaudah terserah, kalau lu gak mau tanding berarti gua anggap lu takut" Dia tersenyum miring meremehkan ku
"Siapa takut! " Tegas ku.
Inilah salah satu sifatku, tak bisa diremehkan sedikit pun, apapun bisa aku lawan, kecuali orangtua.
Dia tersenyum sinis, " Kalau gua menang apa hadiahnya"tanyanya
"Gua gak bakal muncul dihadapan lu lagi"
Alisnya saling bertautan, dia sedang berfikir sesuatu, dan perasaanku sekarang sedang tidak enak
"Kalau gua menang, lu harus jadi pacar gua"
Nahkan bener gak enak ujungnya.
"Ha! Lu gila ya" Bantah ku
"Ya terserah, gua juga tau kalau lu gak bakal berani haha" Jawabnya diikuti tawa meremehkan ku
"Siapa bilang gua takut"aku mengambil bola yang dipegangnya sedari tadi dan melambungkan nya ke udara.
Matahari sudah berada di ufuk, mungkin sekarang sekitar jam setengah 6. Posisi kami sekarang dalam keadaan seri, satu set lagi permainan selesai.
Dan yang terakhir men doubles bola adalah dia
Dia?
Berarti aku kalah?
Serius???
Aku bakal jadi pacarnya??
Aku terdiam melihat bola yang berguling di tanah saat sebuah siku menyenggol lengan kiriku dan menghamburkan lamunanku
Dia mendekatkan bibirnya ke telingaku dan berkata "i will you be mine" Dia tersenyum dan mengambil tas nya untuk pergi meninggalkan sekolah
Aku mencubit lenganku
Ini nyata?
"Astagaa Tuhann cobaan macam apa ini! " Aku berteriak dengan mengusap wajahku gusar
---------------
Rayen pov"Assalamu'alaikum.. " Aku memasuki kediaman ku yang terlihat sepi
Kemana semuanya batin ku
Drrrttttt Drrrttttt
Ponselku berdering, tertera nomor yang tidak dikenal dilayar ponselku, aku menggeser layar handphone ku ke kanan untuk menjawab panggilan tersebut
"Hallo"
"...... "
"Apa! Dimana? "
"...... "
Setelah mendengar jawaban tersebut aku mematikan ponselku dan berlari keluar rumah mengendarai motor ninja berwarna hitam tersebut ke jalan raya
Sesampainya dirumah sakit aku langsung berlari ke koridor setelah menanyakan data pasien yang tadi menelfon ku
Aku memperlambat langkahku, melihat seorang wanita yang duduk dikursi tunggu ruang UGD dengan menutup wajahnya memakai kedua tangannya
Aku menghampirinya, duduk disamping nya dan langsung memeluknya erat.
Dia menumpahkan semua air matanya ke pundakku
"Semua bakal baik-baik aja" Ucapku berusaha menenangkan nya.
Hallooo whats up gengs hahah
Aku ngaret banget ya kalau update hahah maklum authornya labil gengs
Maaf kalau ada typo yang terselip dan maaf kalau feelnya kurang dapet hahah
Jangan lupa vote nya juga ya:* karna satu vote dari kalian sangat berarti buat aku gengs:")))
Salam penulis amatiran
Mrsynabila
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Someone
Teen FictionBenci menjadi awal dari sebuah kisah dan cinta, hanya butuh waktu saja untuk kedatangannya. Cerita ini ditulis untuk mengenang kisah kisah indah yang terlewatkan begitu saja. Aku harap kalian bisa merasakannya walau hanya dari kata kata yang aku t...