"tau apa yang lebih sakit dari kata-kata itu? Perpisahan tanpa ada kata selamat tinggal"
-----Happy reading-----
Aku terduduk disalah satu kursi taman saat merasakan betis kaki ku sudah menyerah untuk berlari lagi.
Ternyata mereka memang pacaran.
Aku menghembuskan nafas perlahan untuk menetralkan nafasku yang mulai sesak akibat lari dari kenyataan
Eh
Awan sudah gelap tapi arlojiku menunjukan masih pukul 16.42
"kayak nya bentar lagi mau hu--"
Duaarrrr
Suara petir menyambar memotong ucapan gadis yang sedang ketakutan memeluk dirinya sendiri di salah satu bangku taman.
Baru juga dibilang udah ngangetin aja nih petir
Aku masih setia memeluk kedua kakiku tak berani mengangkat kepala untuk melihat ke atas apakah turun hujan atau tidak
Takutnya pas lihat ke atas petirnya nyambar. Kan gak lucu mati kesamber petir karna petirnya baper dilihatin aku
Apasih
"Gua pikir lu gak takut apapun"
Itu bukan suara petir, mana ada suara petir merdu kayak gitu. Suara petir mah berisik kayak penjelasan mantan kalau gak ada hubungan apapun sama selingkuhannya. Alah.
"Woi..lu masih hidup gak sih pi?"
Aku kenal suara ngegas ini.
Aku mengangkat kepala ku dan
Nah kan bener
Rayen.
"Ya masih lah lu doain gua mati ya"
"Percuma..doa orang yang sesat itu gak akan terkabulkan" sambungku
"Siapa yang doa in lu ma--"
Hujan turun tanpa diiringin petir, aku terdiam ditempat menikmati air yang turun dari ufuk awan biru diatas sana.
"Lu tau gak perbedaan orang puitis sama orang biasa?" tanyanya.
Aku menggeleng, "Kalau orang puitis dia bakal nikmati hujan sampek berenti sambil galau dan inget masalalu"
"Kalau orang biasa?"
"Orang biasa neduh bego!" dia menarik tanganku ke salah satu tempat telfon umum di pinggir taman.
Aku melihat diriku dari atas hingga ke arahnya.
"Apa lu liat-liat? Bilang aja kalau naksir" Ucapnya dengan percaya diri yang sangat tinggi setinggi burung bangau bisa terbang.
"Lu ngapain narik gua sih? Udah basah juga telat tau gak" aku mengalihkan arah pandangku ke salah satu air mancur ditaman
"Kesehatan itu dijaga, kalau lu sakit ntar orang disekitar lu jadi khawatir"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Someone
Genç KurguBenci menjadi awal dari sebuah kisah dan cinta, hanya butuh waktu saja untuk kedatangannya. Cerita ini ditulis untuk mengenang kisah kisah indah yang terlewatkan begitu saja. Aku harap kalian bisa merasakannya walau hanya dari kata kata yang aku t...