DS-5

46 10 0
                                    

-----happy reading-----

Aku segera bangkit saat pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita cantik dengan rambut digerai lurus berwarna coklat almond

Dia menatap ku sebentar lalu beralih menatap rayen yang sedang tidur disofa dengan keadaan telentang.

"Jangan fikir yang aneh aneh ya, tadi tuh--"

Plak!

Belum lagi selesai berbicara omonganku harus terhenti karna satu tamparan mendarat di pipi kiriku

Perih rasanya

"Lu siapa Ha?! Ngapain lu diatas rayen! "

Mungkin karena teriakan wanita itu terlalu kuat membuat cowok yang tadinya sedang tertidur disofa itu terbangun dan melihat kearah kami berdua dengan tatapan bingung

"Clara, sejak kapan lu dateng" Tanya rayen.

Aku tidak melihat lagi wajah menyeramkan tadi, wanita itu bersikap sangat manis didepan rayen

Dasar muka topeng.

"Tadi mama lu telfon gua bilang kalau bokap lu masuk rumah sakit jadi gua kesini deh" Jelasnya dengan senyum yang merekah diwajahnya

Karna sudah merasa muak melihat drama receh ini aku pun mengambil tas sekolah ku

"Gua pamit" Setelah mengucapkan itu aku pergi keluar tanpa melihat ke arah rayen

Aku tau dia sedang bingung ada apa dengan ku, tapi sudahlah apa guna nya aku menjelaskan hal kecil itu

Hal kecil?

Tapi tamparan itu sangat pedas tau!

---------------

Baru keluar dari rumah sakit aku melihat dua sejoli yang baru saja turun dari mobil hitam dan berjalan ke arah ku

"Taf, gimana keadaan bokap rayen? " Tanya mita

Ya, dua sejoli yang aku maksud tadi adalah angga dan mita. Aku sudah tidak terkejut lagi melihat mereka berdua bareng, mita sudah menjelaskan padaku bahwa mereka resmi pacaran kemarin. Aneh ya, padahal sebelumnya mereka tidak terlalu dekat.

"Kalian liat aja sendiri gua capek mau pulang, didalam juga udah ada perawat pribadi tambahan"

"Ha? Maksud lu? " Tanya angga

"Gak kenal gua sama cewek itu, cantik sih kayak model"

Tapi kelakuan kayak iblis tambah ku dalam hati

"Kara? Maksud lu taf? "

"Gak tau dan gak mau tau, udah ya gua pulang dulu daaa" Setelah melambaikan tangan kepada mereka, aku berjalan di trotoar

Tidak tahu ingin kemana, tapi aku sedang tidak ingin dirumah, abang juga pasti masih dikampus

Aku memegang pipiku yang tadi ditampar oleh perempuan itu, Clara.

Dear SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang