-----happy reading-----
Aku segera bangkit saat pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita cantik dengan rambut digerai lurus berwarna coklat almond
Dia menatap ku sebentar lalu beralih menatap rayen yang sedang tidur disofa dengan keadaan telentang.
"Jangan fikir yang aneh aneh ya, tadi tuh--"
Plak!
Belum lagi selesai berbicara omonganku harus terhenti karna satu tamparan mendarat di pipi kiriku
Perih rasanya
"Lu siapa Ha?! Ngapain lu diatas rayen! "
Mungkin karena teriakan wanita itu terlalu kuat membuat cowok yang tadinya sedang tertidur disofa itu terbangun dan melihat kearah kami berdua dengan tatapan bingung
"Clara, sejak kapan lu dateng" Tanya rayen.
Aku tidak melihat lagi wajah menyeramkan tadi, wanita itu bersikap sangat manis didepan rayen
Dasar muka topeng.
"Tadi mama lu telfon gua bilang kalau bokap lu masuk rumah sakit jadi gua kesini deh" Jelasnya dengan senyum yang merekah diwajahnya
Karna sudah merasa muak melihat drama receh ini aku pun mengambil tas sekolah ku
"Gua pamit" Setelah mengucapkan itu aku pergi keluar tanpa melihat ke arah rayen
Aku tau dia sedang bingung ada apa dengan ku, tapi sudahlah apa guna nya aku menjelaskan hal kecil itu
Hal kecil?
Tapi tamparan itu sangat pedas tau!
---------------
Baru keluar dari rumah sakit aku melihat dua sejoli yang baru saja turun dari mobil hitam dan berjalan ke arah ku
"Taf, gimana keadaan bokap rayen? " Tanya mita
Ya, dua sejoli yang aku maksud tadi adalah angga dan mita. Aku sudah tidak terkejut lagi melihat mereka berdua bareng, mita sudah menjelaskan padaku bahwa mereka resmi pacaran kemarin. Aneh ya, padahal sebelumnya mereka tidak terlalu dekat.
"Kalian liat aja sendiri gua capek mau pulang, didalam juga udah ada perawat pribadi tambahan"
"Ha? Maksud lu? " Tanya angga
"Gak kenal gua sama cewek itu, cantik sih kayak model"
Tapi kelakuan kayak iblis tambah ku dalam hati
"Kara? Maksud lu taf? "
"Gak tau dan gak mau tau, udah ya gua pulang dulu daaa" Setelah melambaikan tangan kepada mereka, aku berjalan di trotoar
Tidak tahu ingin kemana, tapi aku sedang tidak ingin dirumah, abang juga pasti masih dikampus
Aku memegang pipiku yang tadi ditampar oleh perempuan itu, Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Someone
Teen FictionBenci menjadi awal dari sebuah kisah dan cinta, hanya butuh waktu saja untuk kedatangannya. Cerita ini ditulis untuk mengenang kisah kisah indah yang terlewatkan begitu saja. Aku harap kalian bisa merasakannya walau hanya dari kata kata yang aku t...