-----happy reading-----
Setelah menginjakkan kaki ku kembali ke SMA Kasuari, aku berharap tidak menemukan masalah baru lagi. Anggap saja yang terjadi kemarin adalah mimpi buruk.
Aku tiba dikelas, kelas sepi, hanya ada dua orang didalam sana
Mita dan
Angga?
"Mit" Panggil ku
Mereka berdua berbalik melihat ke arahku.
"Eh taf, kebetulan banget lu udah dateng".jawab angga
Aku manggil mita yang jawab kenapa angga_-
Mita mendekat ke arahku, " Nanti gua jelasin, ada yang lebih penting sekarang"
Baru saja ingin marah karna merasa terabaikan, mulutku terhenti karna mendegar perkataan angga
"Papah rayen koma taf"
Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku, aku baru mengenal orang yang namanya rayen itu dua hari yang lalu, tapi kenapa sekarang nama itu sangat berpengaruh padaku?
"Taf, rayen butuh lu" Mita nyadar kan ku dari lamunan
"Kita udah tau kok kalau lu sama rayen jadian" Ucap angga diikuti anggukan oleh mita
"Kalian tau darimana? Gua pacaran sama dia juga terpaksa" Bela ku
"Gua sahabatnya rayen taf, udah seperti abang dia malah, jadi gua tau apa yang terjadi sama dia" Jelas angga
Aku menghembuskan nafas gusar, melirik arloji berwarna biru di lengan kiri ku
Masih jam tujuh, apa harus? Tanyaku dalam hati
"Taf.. " Panggil mita
Aku melihat ke sekeliling, guru belum datang karna jam masuk masih satu jam lagi
"Tolong izinin gua ke pak pendi ya" Pintaku
Mita ngiyakan nya, aku melangkahkan kaki keluar sekolah sesudah meminta izin satpam untuk keluar dengan alasan kerabat sakit
Kerabat?
Sejak kapan aku dan dia menjadi kerabat? Ah sudahlah
---------------
Tadi di perjalanan angga sudah mengirimkan alamat rumah sakit tersebut beserta nama ruangan, jadi aku tinggal mencari dimana ruangan papa rayen dirawat
Dilorong ke dua lantai tiga aku melihat orang yang kemarin membuatku kesal pulang ke rumah
Tapi sekarang?
Ia terduduk di kursi tunggu koridor dengan posisi menunduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Aku melangkahkan kaki ku mendekatinya, tidak mungkin aku putar balik karna aku sudah pergi sejauh ini.
Langkahku terhenti tepat didepannya, "ray.. "
Ia mengangkat kepalanya menatapku dengan tatapan sayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Someone
Teen FictionBenci menjadi awal dari sebuah kisah dan cinta, hanya butuh waktu saja untuk kedatangannya. Cerita ini ditulis untuk mengenang kisah kisah indah yang terlewatkan begitu saja. Aku harap kalian bisa merasakannya walau hanya dari kata kata yang aku t...