DS-4

52 9 0
                                    

-----happy reading-----

Setelah menginjakkan kaki ku kembali ke SMA Kasuari, aku berharap tidak menemukan masalah baru lagi. Anggap saja yang terjadi kemarin adalah mimpi buruk.

Aku tiba dikelas, kelas sepi, hanya ada dua orang didalam sana

Mita dan

Angga?

"Mit" Panggil ku

Mereka berdua berbalik melihat ke arahku.

"Eh taf, kebetulan banget lu udah dateng".jawab angga

Aku manggil mita yang jawab kenapa angga_-

Mita mendekat ke arahku, " Nanti gua jelasin, ada yang lebih penting sekarang"

Baru saja ingin marah karna merasa terabaikan, mulutku terhenti karna mendegar perkataan angga

"Papah rayen koma taf"

Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku, aku baru mengenal orang yang namanya rayen itu dua hari yang lalu, tapi kenapa sekarang nama itu sangat berpengaruh padaku?

"Taf, rayen butuh lu" Mita nyadar kan ku dari lamunan

"Kita udah tau kok kalau lu sama rayen jadian" Ucap angga diikuti anggukan oleh mita

"Kalian tau darimana? Gua pacaran sama dia juga terpaksa" Bela ku

"Gua sahabatnya rayen taf, udah seperti abang dia malah, jadi gua tau apa yang terjadi sama dia" Jelas angga

Aku menghembuskan nafas gusar, melirik arloji berwarna biru di lengan kiri ku

Masih jam tujuh, apa harus? Tanyaku dalam hati

"Taf.. " Panggil mita

Aku melihat ke sekeliling, guru belum datang karna jam masuk masih satu jam lagi

"Tolong izinin gua ke pak pendi ya" Pintaku

Mita ngiyakan nya, aku melangkahkan kaki keluar sekolah sesudah meminta izin satpam untuk keluar dengan alasan kerabat sakit

Kerabat?

Sejak kapan aku dan dia menjadi kerabat? Ah sudahlah

---------------

Tadi di perjalanan angga sudah mengirimkan alamat rumah sakit tersebut beserta nama ruangan, jadi aku tinggal mencari dimana ruangan papa rayen dirawat

Dilorong ke dua lantai tiga aku melihat orang yang kemarin membuatku kesal pulang ke rumah

Tapi sekarang?

Ia terduduk di kursi tunggu koridor dengan posisi menunduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Aku melangkahkan kaki ku mendekatinya, tidak mungkin aku putar balik karna aku sudah pergi sejauh ini.

Langkahku terhenti tepat didepannya, "ray.. "

Ia mengangkat kepalanya menatapku dengan tatapan sayu.

Dear SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang