Senang ketika melihat orang yang kita suka terlihat bahagia, tapi kadang nyesek juga kalau orang yang buat dia bahagia bukan kita. Dirga melihat untuk kesekian kalinya, Lova dekat dengan Lian. Dirga suka melihat Lova tertawa bahagia, tetapi ia tidak suka dengan siapa Lova tertawa. Sebentar, tadi bahas apa? suka? Dirga suka Lova? Dirga menghilangkan perasaan anehnya itu yang timbul kembali.
"Gabung dong". Dirga duduk diantara Lova dan Lian sehingga ia berada diposisi tengah.
"Tumben". Kata Lova.
"Beli minum gue haus".
Lova tidak lupa akan janjinya kemarin. Tetapi jangan menyuruhnya saat bersama Lian, karena itu sangat mengganggunya.
"Nih". Dirga memberikan selembar uang dua puluh ribu kepada Lova. Dengan perasaan yang kesal, Lova mengambil uang tersebut dan melakukan perintah Dirga.
*****
"Air mineral satu ya mba". Lova memberikan uang yang diberi Dirga kepada mba Minah.
"Lova!" Teriak Sarah memanggil sahabatnya.
Lova menoleh kearah sumber suara.
"Iya". Lova menghampiri Sarah dan Risa yang sedang makan di kantin."Udah sama Lian nya?"
"Diganggu Dirga". Jawab Lova setengah hati.
"Kok bisa?"
"Iya gara-gara kemarin".
"Kemarin gimana?"
Lova menjelaskan kejadian kemarin kepada kedua sahabatnya. Kejadian yang membuatnya jengkel sekaligus tidak ingin mengulanginya kembali.
"Oh jadi gitu. Ya bagus lah". Ucap Risa.
"Kok bagus sih Ris?"
"Ya bagus, selama ini kan Dirga gak pernah punya temen satu kelas. Alhamdulillah kalo lo mau nurutin semua perintah dia. Cuma sebulan aja kan?"
"Iya sebulan, tapi baru sehari aja udah bikin gue kesel".
"Hati-hati Va, berawal dari benci menjadi cinta". Ejek Sarah.
"Lo kira hidup gue kaya ftv?"
*****
"Basket yuk". Ajak Dirga.
"Panas cuy, males ah".
"Cowok kok takut panas."
"Yok ah". Jawab Lian semangat.
Dirga dan Lian memasuki lapangan basket, saat ini jam menunjukkan pukul satu siang. Terik matahari bersinar terang dan menyengat kulit mereka. Keringat Dirga menetes di pelipisnya dan mengalir ke pipinya. Tanpa terkecuali Lian juga. Keduanya sama sama bermandikan keringat. Tanpa mereka sadari aksi mereka bermain basket dilapangan disaksikan oleh para kaum hawa. Banyak diantara mereka yang meneriakkan nama Dirga serta tidak sedikit pula yang mendukung Lian. Perempuan mana yang tidak akan jatuh hati pada mereka berdua, kegantengan mereka berdua bertambah saat keringat mengalir di pelipis mereka. Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan saat melihat cowok ganteng disekolahan seperti Dirga dan Lian?
Setelah dirasa lelah, mereka duduk dipinggir lapangan untuk menetralkan nafas mereka.
"Lo kalah". Ucap Dirga.
"Iya gue ngaku kalah deh".
Dari semenjak mereka bermain basket, Satya, Fandi, Zico ,Yudha , dan Bimo sudah memperhatikan keduanya lihai memasukkan bola kedalam ring basket. Bahkan, Satya selaku ketua basket kagum dengan kelihaian Dirga yang selalu berhasil memasukkan bola digaris three point .

KAMU SEDANG MEMBACA
WILL I BE WITH YOU?
Genç KurguSedinginnya orang dingin, dia pasti punya hati, punya cinta dan punya rasa. Akankah hati yang beku dapat mencair ketika dihangatkan? Ada kisah diantara Dirga,Lova dan Lian yang akan membuat kalian penasaran dan mungkin senyum-senyum sendiri. Penasa...