Bohong jika Lian tidak cemburu ketika melihat orang yang ia suka dicium cowok lain saat didepannya. Seharusnya ia bisa mengambil langkah yang tegas, seperti kebanyakan lelaki yang akan memperjuangkan cintanya tidak perduli apapun rintangannya. Tetapi Lian? Ia hanya diam saja ketika melihat Lova dicium Dirga.
Menyesal adalah hal yang wajar terjadi ketika diri kita memilih jalur yang salah, dan Lian sedang mengalaminya sekarang.
Ia sedang berdiri di balkon kamarnya, memandang bintang di langit malam yang bercahaya terang menemani bulan. Menatap jendela kamar Lova dari balkon kamar dan memikirkan kejadian tadi di sekolahan.
"Apa mungkin Dirga suka Lova juga?" Lian menatap kosong pada bintang-bintang di langit.
"Gak ah, mungkin aja tadi itu cuma main-main". Ucapnya meyakinkan diri, dan masuk ke dalam kamarnya.
*****
Gadis kecil berusia 6 tahun dengan seragam sekolahnya itu masih berdiri didepan post satpam, menunggu sang kakak untuk menjemputnya.
"Kak Flora kok gak jemput aku les ya, ini kan udah jam 3 sore. Harusnya kak Flora udah pulang". Kata gadis kecil itu yang bernama Cindy.
Sudah hampir satu jam Cindy menunggu kakaknya yang tak kunjung datang menjemput, padahal ini sudah jamnya ia menjemput sang adik. Cindy hafal jalan pulang, ia memutuskan untuk berjalan kaki menuju rumahnya. Jarak sekolah Cindy dengan rumahnya sekitar 4 km. Lumayan jauh memang, tapi apa boleh buat. Ia bosan jika harus menunggu di post satpam.
Bagi anak usia 6 tahun mana mungkin ia bisa menyeberang jalan raya tanpa pengawasan orang tua? Sebenernya Cindy takut saat menyeberang jalan, tetapi ia menepis rasa takutnya. Baru tiga langkah ia menyebrang dan...
"Aaaaa". Teriak Cindy saat melintas dijalan raya tanpa melihat dari arah samping kanannya.
Cciittt!
Motor itu berhasil mengerem tepat waktu. Cindy menutupi wajahnya dengan tangan mungilnya itu, berharap ia tidak tertabrak.
"Adek gak apa-apa?" Tanya seseorang kepada Cindy. Orang-orang disekitar yang melihat kejadian itu mulai mendatangi Cindy walaupun sebagian orang tersebut hanya menontonnya saja tetapi ada juga yang menanyakan.
"Gak apa-apa". Jawabnya.
Pemilik sepeda motor yang melaju kencang saat Cindy menyeberang itu memarkirkan motornya dan mendekati Cindy.
"Adik gak apa-apa kan?" Tanya pengendara itu.
Cindy hanya menjawabnya dengan gelengan kepala.
"Orang tua adek mana? Kok nyebrang sendirian? Bahaya loh".
"Ibu kerja, ayah sakit, kakak belum jemput". Ucap Cindy jujur.
"Emang kamu abis darimana? Anak SD jam segini harusnya udah pulang dari tadi".
"Pulang sekolah langsung les dulu". Jelas Cindy.
"Yaudah kakak yang anterin kamu aja gimana?"
"Kakak orang jahat bukan? Kalo orang jahat Cindy gak mau". Ujar Cindy polos.
"Nggak kok, kakak orang baik. Nama kakak Bimo. Nama kamu Cindy ya?"
"Iya".
"Yaudah ayo naik ke motor kakak. Kakak anterin kamu pulang".
*****
Flora baru saja selesai mengantar delivery dari pelanggan, setelah itu ia izin kepada atasannya untuk menjemput Cindy. Dengan peluh yang masih membasahi keningnya, Flora mengendarai motor Scoopy hasil kreditnya itu dengan kecepatan diatas rata-rata.

KAMU SEDANG MEMBACA
WILL I BE WITH YOU?
Roman pour AdolescentsSedinginnya orang dingin, dia pasti punya hati, punya cinta dan punya rasa. Akankah hati yang beku dapat mencair ketika dihangatkan? Ada kisah diantara Dirga,Lova dan Lian yang akan membuat kalian penasaran dan mungkin senyum-senyum sendiri. Penasa...