5

989 149 22
                                    

"Dan yang paling penting, panggil Aku Daddy"

"Dan yang paling penting, panggil Aku Daddy"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eung D-daddy"

"Good boy" ujar Chan sambil mengusak rambut Woo Jin. Karena, jujur saja Chan gemas ketika pertama melihat Woo Jin di depan cafe itu, bahkan lebih menggemaskan dari foto profil line nya.

(Mau tau fotonya? ☺)

Bukankah sangat menggemaskan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bukankah sangat menggemaskan?

"Sekarang mandi lah dan siap-siap"

"Kita mau kemana daddy?" dengan binar polosnya.

Chan hampir kehilangan akal sehat ketika Woo Jin bertanya dan memanggilnya Daddy.

"Kita akan beli baju dan perlengkapan mu, lalu makan malam "

"Kenapa tidak mengambil baju di rumahku saja daripada membeli yang baru"

"Anggap saja hadiah"

Woo Jin hanya mengangguk. "Emm boleh Aku menelpon orang rumah untuk memberitahukan keberadaanku?"

"Boleh, dan katakan juga untuk tidak mengunjungimu di sini"

"Waeyo?"

"Ini tempat privasiku, tidak ada yang boleh berkunjung kemari" ucap Chan tegas.

"A-ah baiklah"

"Masuk kamar, telpon keluargamu, mandi dan siap-siap"

Woo Jin pun menuruti perintah Chan. Ia masuk ke dalam kamar ,menelpon Ibu nya dirumah, lalu segera mandi. Sedangkan Chan Ia menyiapkan baju untuk Woo Jin dan meletakkannya di atas kasur. Chan tidak berani masuk ke kamar saat Woo Jin selesai mandi, karena Ia takut tidak bisa menahan hormonnya.

Chan menyalakan Tv nya. Melihat acara Tv yang semakin membosankan, Ia mengganti channel secara acak hingga akhirnya Ia mematikannya dan fokus ke ponselnya.

"Daddy Aku sudah selesai"

"Daddy Aku sudah selesai"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chan mematung...

Ia tadi hanya mengambil bajunya yang sudah tidak terpakai secara acak tapi Ia tidak menyangka akan menjadi se-menggemaskan ini jika Woo Jin yang memakainya.

"Daddy tidak mau mandi? "

"A-ah ya tunggulah di sini Aku akan mandi"  jawab Chan sedikit gelagapan, lalu masuk ke kamar mandi.

Woo Jin duduk di depan Tv dan menyalakannya. Ia berhenti pada channel tv yang menayangkan acara kartun Spongebob Squarepants kesukaannya. Ia menonton sambil tertawa kecil ketika melihat kekonyolan Patrick dan Spongebob.

Woo Jin yang terlalu asik dengan tontonannya hingga beberapa menit berlalu dan tak sadar bahwa Chan melihatnya dengan gemas dari belakang. Ia ingin sekali mencubit pipi berisi Woo Jin.

"Asik sekali rupanya"

"Oh Daddy sudah selesai, Aku menonton kartun kesukaanku hehe"

Oh seseorang tolong jaga Woo Jin dari Chan yang sepertinya sebentar lagi menerkam Woo Jin.

"Ah baiklah ayo berangkat agar nanti tidak pulang terlalu larut"

"okay"

Mereka pun jalan-jalan ke kawasan Myeongdong. Ya bisa di bilang disini adalah surganya orang yang suka berbelanja. Chan dan Woo Jin pun memilih baju untuk Woo Jin.

"Daddy Aku tidak suka pink"

"Tapi kelihatannya Kau sangat lucu dengan warna pink"

"Nooo" Ucap Woo Jin sambil mengerucutkan bibirnya yang membuat Chan semakin gemas.

"Baiklah.. Baiklah cari warna lain"

Mereka pun mencari baju yang lain hingga bawaan mereka sudah melebihi 1 troli. Ingat,  ini semua bukan kemauan Woo Jin. Ia tak meminta sebanyak ini tapi Chan terus saja memilihkan baju, celana, piyama,celana pendek, kaos, sepatu, sandal, bahkan Chan membelikan 5 boneka untuk Woo Jin.

"Dadd sudah ya, ini sudah lebih dari cukup"

"Jinjjayo? Baby boy ku sebelumnya malah meminta lebih dari ini"

"Aku tidak seperti itu, ini saja sudah banyak belum lagi yang nanti akan di kirim ke apartment mu"

"Ya baiklah kita bayar semua ini lalu kita makan malam"

Woo Jin mengangguk dan mengekor di belakang Chan yang mendorong troli belanjaan. Dan selanjutnya mereka makan malam di restaurant bintang 5.

"Daddy ,mau es krim"

"Bilang saja ke pelayannya, minta apapun yang kau mau"

'Semudah itu kah?' batin Woo Jin.

Bahkan Bang Chan hampir seperti orang yang tak punya beban untuk mengeluarkan uangnya. Woo Jin penasaran tentang pekerjaan Chan.

"Sudah dapat es krimnya baby?"

"Oh pelayannya masih menyiapkannya"

Tak lama kemudian segelas es krim coklat dengan strawberry di atasnya itu datang di hadapan Woo Jin.

"Kau yakin satu saja?"

"Satu saja Daddy nanti Aku gemuk"

"Bukankah sangat lucu jika kau gemuk"

"Tidak! Kata Ibu terlalu gemuk itu jelek" ucap Woo Jin sambil menyendok es krim ke mulutnya.

Chan melihatnya merasa sangat gemas.

Tak terasa jam menunjukkan tengah malam, dan mereka kini berada di perjalanan pulang. Chan melirik Woo Jin yang tak menunjukkan geraknya.

"Sudah tidur rupanya"

Sesampainya di apartment Ia memarkirkan mobilnya. Ia melihat Woo Jin yang masih damai dalam lelapnya, Chan tak tega membangunkannya. Akhirnya Chan menggendongnya sampai ke kamarnya dan menyuruh pegawai apartment untuk membantunya membawa barang-barangnya. 

Chan menyelimuti tubuh Woo Jin. Ia melihat wajah itu dan menyentuh kulit lembut itu. 

"Good night baby boy" ucapnya lalu mencium keningnya.

To be continued.....

Nge gantung bat yak
Tungguin kelanjutannya aja ya
Otak ane gak kuat

SORRY  ◼️WOOCHAN◼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang