28

388 56 31
                                    

"Yo Mark"

"Oh Jae Bum ,why?"

"Kau dari mana?"

"Aku dari supermarket membeli cola"

"Lama sekali"

"Ck, Ya! Kau mau bermain?"

"Main apa?"

"Baby boy"

Jae Bum yang sedang minum tiba-tiba tersedak setelah mendengar ucpan kawannya. "Are you serious? ada barang bagus?"

"Ada, tapi kita harus berusaha keras dulu untuk yang satu ini"

"Istri orang? Istri pejabat?"

"Kekasih Bang Chan"

"WHAT? SERIOUSLY?"

"Why? bukankah kita sudah biasa bermain dengan 'milik orang lain'? kenapa Kau takut? Chan hanya anak kecil untuk kita"

"But it's not about it Mark, Dia saudaramu? Kau yakin akan bermain api dengan saudaramu sendiri?"

"Why not?"

"Ah ambil saja aku tak mau ikut campur dalam masalah keluarga"

"Okay okay"

Mark meneguk cola dingin di tangannya.

'Woo Jin-ah tunggu daddy' -Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Woo Jin-ah tunggu daddy' -Mark

'Woo Jin-ah tunggu daddy' -Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📌 Chan's apartement

"Chan.."

"Iya?"

"Yang tadi itu saudara mu?" Tanya Woo Jin hati-hati

" Iya dia anak dari Kakak Ibuku, kenapa?"

" A-aku takut melihatnya"

"Dia memang berwajah dingin tapi Dia baik "

"Tapi wajahnya seperti penculik"

"Kau ini ada ada saja" 

Mereka kembali fokus membuat kue untuk Ibu Chan.

SORRY  ◼️WOOCHAN◼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang