"Dia manusia, bukan barang atau hewan peliharaan" ucap sahabatnya yang dari tadi menatapnya tajam akibat celetukan Bang Chan.
"Chang Bin-ah kenapa kau serius sekali, Aku hanya bercanda" Chan tertawa ringan. "Tapi sungguh aku tertarik dengan suaranya"
Oneulmankeumeun I smile Hari ini aku tersenyum
Apeudeorado I smile Meskipun terasa sakit, aku tersenyum
Neoui apeseon Kalau aku bersamamu
Amureohji anheun cheok Seolah tak ada yang terjadi
Jal jinaego issneun cheok bandeusi Seolah aku baik-baik saja
"Dia juga cukup manis"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bang Chan menatap Woo Jin yang tengah bernyanyi di atas panggung dengan intens. Dan perlahan-lahan Ia tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tapi di dalam pikirannya. Ia merasa ada yang membuatnya ingat akan sesuatu. Ia ingat ketika laki-laki itu menatapnya , sepertinya sangat familiar. Tapi siapa?
Tak lama gemuruh tepuk tangan terdengar memenuhi ruangan. Woo Jin membungkukkan badan dengan sopan. Saat Ia akan turun dari panggung.
"Hei Kau, berhenti disana"
Teriakan itu membuat Woo Jin mematung dan seketika semua tatapan tertuju pada orang yang tengah berjalan naik ke panggung . Woo Jin tak berani menatap mata orang yang sekarang berada di hadapannya. Bang Chan.
Ia menatap Woo Jin. Manis -Bang Chan-
"Siapa namamu?"
Woo Jin mengangkat wajahnya, memberanikan diri menatap Chan.
"Aku Woo Jin, KIM WOO JIN" jawab Woo Jin penuh penekanan.
Sekali lagi, seperti ada yang mengusik pikiran Chan. "sebenarnya ada apa? Kenapa aku merasa pernah mengenalnya"