15

700 117 39
                                    

Bang Chan mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia melihat sekelilingnya, Ia berada di tempat yang sangat asing baginya.

"Where am I?"

"Hey dude, already wake up?"

Laki-laki berjas putih dengan stetoskop yang bertengger di leher nya itu menampakkan diri dari balik tirai putih.

"Oh Doctor , why you right here?"

"I was tell You right? I'm from Korea too"

"Ah Iya"

"Bagaimana keadaanmu? Apa kau pusing?"

"Tidak begitu, by the way siapa yang membawaku kemari?"

"Kebetulan kemarin ketika Aku akan mengantar temanku pulang Aku melihatmu pingsan di pinggir jalan"

"Ah entahlah mungkin Aku memang sudah terlalu mabuk"

"Apa yang kau minum?"

"Silver bullet*"

"Pantas saja, berapa gelas ?"

"2 atau 3 mungkin"

"Kurangi alkoholmu itu Chan"

"Aku hanya minum saat benar-benar butuh"

"Kesehatanmu masih belum sepenuhnya pulih"

"Tapi Aku merasa sehat"

"Itu dirimu bukan tubuhmu" Brian duduk di tepi ranjang Chan.

".....When you feel frustrated you can drink a coffe or hot tea ,it's better than alcohol"

"Okay okay"

"Hmm.. By the way, did you had a problem bothering you lately?" tanya Brian menyelidik.

"Ya maybe, just agency's problems"

"hmm... with your crush?"

"I don't have a crush, why?"

Brian berdehem "No, hanya saja tidak mungkin orang sepertimu tidak punya kekasih"

"Ya mungkin Aku sedikit tertarik pada seseorang akhir-akhir ini"

"Oh siapa?Pasti dari kalangan artis juga " tanya Brian penasaran.

"Bukan dia orang biasa, Aku bertemu dengannya di cafe"

"Bagus, kenapa tidak Kau dekati? Bukankan orang sepertimu akan sangat mudah mendapatkan kekasih"

"Ck, Aku tidak yakin, Kurasa tidak mudah untuk yang satu ini"

"Maksudmu?"

"Sepertinya dia tidak menyukaiku"

Brian terdiam. 'sepertinya memang benar Woo Jin itu bagian penting dari hidupnya dulu'

"Baiklah istirahatlah, Kau boleh pulang setelah infusmu habis"

Chan mengangguk.

"Dan jangan lupa sarapanmu, nanti akan di antar kemari"

"Aku tidak biasa sarapan"

"Tidak ada penolakan atau Aku sendiri yang akan memasukkannya ke mulutmu"

"Dasar dokter phsyco"

Brian hanya menyunggingkan senyum lalu meninggalkan ruangan Chan.

Sepanjang jalan Brian memikirkan Woo Jin... Ah tidak maksudnya foto yang berada di nakas Woo Jin. Apa benar sebelum Chan kecelakaan, Woo Jin dan Chan ada hubungan? Pikiran itu terus berputar di kepalanya. Tapi jauh di dalam sana ada sedikit percikan api yang perlahan membuatnya panas.

SORRY  ◼️WOOCHAN◼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang