Suhu udara semakin dingin, Woo Jin menggeliat pelan dan mengeratkan mantelnya. Oh wait.... Mantel, seingatnya Ia naked tapi kenapa sekarang Ia merasakan mantel hangat.
Ia membuka matanya dan melihat langit-langitnya berbeda. Apa dia di rumah sakit? Ah tapi tadi sehat-sehat saja, lalu dimana ini? Ia melihat ke samping dan Ia melihat bintang dan awan begitu dekat dengannya. Woo Jin menepuk pipinya meyakinkan bahwa ini bukan mimpi, dan Ia juga tidur di sebuah ranjang yang nyaman.
"Bear you already wake up?"
"Chan..."
"Maaf tadi kita ketinggalan pesawat,jadi kita naik ini tidak apa apa kan?"
"Maksudmu?"
Chan menunjuk TV flat yang layarnya bertuliskan 'CB97 AIRLINES'
Woo Jin menganga lebar, Chan tersenyum melihat reaksi kekasihnya. Woo Jin melihat sekelilingnya. Benar-benar keren, pengalaman pertamanya naik pesawat dan pesawatnya se keren ini.
"Kau bahkan tak pernah menceritakan padaku soal ini"
"Apakah Aku harus menunjukkan semua yang ku punya? Itu sombong namanya, Kalau aku menunjukkan semuanya mungkin saja banyak wanita atau bottom yang bahkan rela jadi budak seksku hanya untuk mendapatkan sebagian dari hartaku"
"Benar juga"
"Lagi pula Aku juga jarang memakainya, Aku ke Australia juga biasa menggunakan pesawat biasa"
"Lalu untuk apa Kau membeli ini?"
"Untuk keadaan darurat saja, kalau tiba-tiba Ayah membutuhkan ku atau ketika Aku dan 3 racha akan melakukan tur"
Woo Jin mengerjapkan matanya tak percaya. Ia masih berfikir kenapa Chan bisa mengatakan hal seperti itu dengan mudah?
"Mau makan?" Tawar Chan.
"Boleh"
"Kau mau makan apa?"
"Apapun itu akan ku makan"
"Ramen?"
"Oke tunggu" Chan pun beranjak dari tempatnya namun tangan Woo Jin menahannya. "Ada apa? Mau ke kamar mandi?"
"Bukan, tapi kau mau beli makan di mana? Kita kan di atas langit?"
Menggemaskan sekali. Chan menangkup pipi gembil Woo Jin. "Begini sayang, di pesawat itu ada tempat yang di sebut 'galley' itu adalah dapur tempat penyimpanan makanan beku, jadi kita bisa makan meskipun kita di atas awan "
"Aaa begitu hehe" Woo Jin hanya menunjukkan cengirannya.
Chan mencuri kecupan singkat di bibir favorit nya itu lalu menuju bagian dapur untuk menyuruh seorang pramugari untuk membuatkan makanan untuk Woo Jin.
Sementara Woo Jin masih tak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Ia melihat kanan kirinya, melihat keluar jendela.
"Woo Jin"
"Eum?"
Chan duduk di tepi ranjang nya sambil membawa 2 kaleng Cola dingin di tangannya. "Minumlah"
Woo Jin mengambil satu kaleng dan menyesapnya. "Chan, dimana koper kita?"
"Harusnya di belakang tapi Aku meletakkannya di tengah ,karena perjalanan masih jauh jadi Aku takut nanti kalau mau ganti baju atau perlu sesuatu akan sangat repot kalau koper nya di belakang"
Chan menyandarkan punggungnya disusul dengan Woo Jin yang menyandarkan kepalanya di bahu lebar Chan.
"Chan kenapa kau memakaikanku baju tidur?"
"Aku juga pakai baju tidur"
"Bukankah terlihat lucu naik pesawat dengan baju tidur"
"Siapa peduli,ini punyaku"
"Oooh I know Mr. Bang" cibir Woo Jin.
"Jangankan pakai baju tidur,kau telanjang disini pun boleh"
Woo Jin mencubit perut Chan.
"Kasar sekali" ujar Chan sambil mengusap perutnya.
"Kau yang kasar"
"Apa?"
"Hah? Tidak" Woo Jin mengeratkan pelukannya.
"Permisi Tuan ini ramennya" seorang pramugari membawa sebuah nampan berisi 2 cup ramen.
"Letakkan di meja"
Setelah pramugari itu meletakkan ramen dan pergi Woo Jin mengerucutkan bibirnya.
"Why?"
"Pramugarinya cantik"
"Lalu kenapa?"
"Nanti kalau Dia menyukaimu bagaimana?"
Lagi lagi Chan di buat gemas dengan kelakuan Woo Jin.
"Bagaimana bisa Aku tertarik dengan istri orang"
"Oh sudah menikah ya"
"Don't worry baby, I'm yours" ujar Chan lalu mengecup bibir Woo Jin.
"Promise me"
"I Promise"
Entahlah semakin lama Woo Jin semakin takut kehilangan Chan. Di samping pria ini mapan Dia juga tampan, setiap kali mereka jalan jalan banyak sekali gadis ataupun uke yang menatapnya dengan tatapan kagum, bahkan ada yang sesekali mencari perhatian di depan Chan.
"Ayo makan dulu"
Mereka pun memakan ramen itu lalu kembali ke acara awal mereka. Cuddling. Ya , cuddle yang istimewa di atas udara,tidak ada yang mengganggu aktivitas mereka.
"Chaniee..."
"Hmm?"
"Chan"
"Apa?"
"Bang Chaaan"
"Iya Sayang"
"Tidak aku hanya mengetes telinga mu"
"Aku tidak tuli, Kau mau apa hm?"
Woo Jin mendongak menatap Chan. "Poppo"
"Baby Aku ingin menerkam mu sekarang juga"
"Ah waeeee~"
"Jangan menggodaku"
"Chanieee~" goda Woo Jin sambil memainkan kancing kemeja Chan.
"Wah nekat sekali beruang ini"
Dan selanjutnya anda bisa membayangkan sendiri.....
To be continued......
HUAAAHH GA SANGGUP :)))
MEREKA TERLALU MANISNEXT GA NIH :)))
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY ◼️WOOCHAN◼️
FanfictionApakah terlambat untuk maafku? Apakah terlambat untuk penyesalanku? Apakah aku pantas untukmu? WOOCHAN AREAH 💢 STRAYKIDS GA SUKA? LEAVE MY WORK PLEASE