19

562 99 9
                                    

ADA YANG MENUNGGUKU?
MAAF LAMA UPDATE NYA EHEHEHEHE

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suasana canggung menyelimuti ruangan bernuansa gelap ini. Kalau saja si pendek Chang Bin tidak datang mungkin saja ini kali kedua bagi mereka. 

Chan, dalam hatinya merutuki Chang Bin dan ingin sekali merantainya di gudang. Sedangkan Woo Jin mengatur detak jantungnya yang sejak tadi berdebar tak karuan.

"A-ah Woo Jin -ah" Chan mencoba mencairkan suasana.

"N-ne? "

"Kenapa kau tidak memakannya?"

Ya dari tadi mereka berdua hanya menatap makanan yang di bawakan Chang Bin.

"Ah iya aku akan memakannya" Woo Jin mengambil kimbap dan menyuapkan kedalam mulutnya di susul dengan Chan yang juga mulai memakan makanan di hadapannya.

'Ah bodoh sekali kau Chan' rutuk Chan dalam hati.

"Woo jin,  bagaimana kalau kita jalan-jalan" ajak Chan.

"Ne?  Bagaimana dengan project nya? "

"Ah kurasa Aku butuh udara segar untuk mencari inspirasi"

"Ah begitu? Baiklah"

"Kalau begitu kita habiskan ini setelah itu kita jalan-jalan "

Mereka pun menghabiskan makanan itu lalu bersiap untuk jalan-jalan.

Kali ini Chan mengajak Woo Jin ke taman di dekat  sungai Han. Chan selalu datang kemari ketika mencari inspirasi dan entah kenapa setiap Ia datang kesana Ia selalu teringat Woo Jin.

"Woo Jin-ah"

"eum? "

"Entah kenapa setiap aku datang kesini Aku selalu teringat dirimu"

Woo Jin terdiam.  Ia terasa sesak dengan kata-kata itu ingin sekali Ia marah pada Chan yang melupakan segala hal tentang mereka 3 tahun silam.

"Woo Jin"

"A-ah ne?"

"Kenapa? Kau melamun"

"Tidak, Aku hanya melihat langit biru, indah sekali haha"

"Ah iya Indah seperti dirimu"

Woo Jin menatap Chan lalu tersenyum. Ia senang bisa bersama Chan tapi disisi lain Ia juga sangat sedih karena Chan melupakan kenangan mereka.

"Would you be mine?"








"Ha? "





Woo Jin menganga lebar, dan mencoba memastikan bahwa telinganya tak salah mendengar.

Chan menaikkan dagu Woo Jin. "Kau lucu sekali"

"Apa Aku tidak salah dengar?"

"mau aku ulangi?"

"M-maksudku apa kau tidak salah mengatakan itu padaku? "

"Jadi begini, Aku merasa ketika aku melihat mu untuk pertama kali rasanya seperti Aku sudah pernah mengenalmu dan saat Aku bersamamu rasanya seperti ada perasaan yang 'sudah ada' sejak lama "

Woo Jin menundukkan kepalanya, Ia tau apa yang Chan katakan tapi kenapa itu makin membuatnya sedih.

"Bagaimana? "

"A-aku.. "

"Aku tak memaksamu,  mungkin ini terlalu tiba-tiba untukmu"

"Iya Aku mau"





'Bodoh'

Otak,hati dan mulut Woo Jin tak bisa sejalan.

"Really? "

"Iya"

Tapi untuk kesekian kalinya rasa pening yang amat sangat menyerang kepala Chan dan membuatnya tak sadarkan diri. 

"Chan... Chan...  Oh Tuhan apa yang harus ku lakukan"

Woo Jin mulai panik lalu Ia ingat seseorang yang bisa membantunya.

"Brian"

Ia menghubungi Brian dan untuk sementara Ia membaringkan kepala Chan di pangkuannya. Wajah pucat itu membuat Woo Jin semakin kalut. 

10 menit kemudian Brian datang dan membawa Chan ke rumah sakit.  Pikirannya mulai kemana mana.

"Woo Jin-ah apa dia memikirkan sesuatu atau memaksakan diri untuk mengingat sesuatu?" tanya Brian.

"Kurasa tidak Dia tadi hanya berbicara tentang Sungai Han"

"Kenangannya?"

"Ya itu juga termasuk"

Brian menghela nafas berat. "sudah ku duga"

"Apa yang sebenarnya terjadi pada Chan? "

"Jadi Kau tak tau apapun? "

Woo Jin menggeleng.

"Saat Chan di Australia Ia mengalami kecelakaan......











To be continued...

Hehehe maaf lama ga update Kemaren2 fokus latian nih sampe otaknya pindah ke kaki gara2 kehentak pas latian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hehehe maaf lama ga update
Kemaren2 fokus latian nih sampe otaknya pindah ke kaki gara2 kehentak pas latian.

Maaf nih bikin nunggu :'(

Emang masih ada yang nungguin ff ga jelas ini ya?

SORRY  ◼️WOOCHAN◼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang