8. HARI LIBUR

590 204 139
                                    

"ALDI?!

"Hai.... "

"Akhirnya udah pulang... Ajeng" Kata Mama Ajeng yang duduk di sebelah Aldi.

"Ngapain lo di sini? " Tanya Ajeng kepada Aldi.

"Mau mainlah, lo dari tadi gue telpon gak di angkat - angkat"

Mendengar Aldi mengatakan itu, Ajeng langsung mengecek hp nya, dia mencari di saku gak ada, di tas gak ada.

"Oh, iya" Ajeng memukul dahinya "gue lupa bawa, ada di kamar" Cengir Ajeng dan melihatkan gigi putihnya.

"Kebiasaan emang ni anak, oh ya tante masuk dulu ke kamar ya di, Ajeng juga udah datang. " Kata Mama Ajeng.

"Iya tante... " Kata Aldi dan Mamanya Ajeng pun beranjak dari kursi dan pergi ke kamar.

Aldi kembali mengalihkan pandangannya ke Ajeng.
"Sampai kapan lo mau berdiri di situ? " kata Aldi yang melihat Ajeng masih berdiri di ambang pintu.

"Gu... Gue masuk, dulu" Ajeng melangkahkan kakinya menuju kamar, Aldi yang melihat itu langsung berlari menahan Ajeng.

"Eit... Tunggu bentar!"

"Apa? "

"Em sebenarnya gue kesini mau ngasih tau, ke lo. "

"Apa? " Lagi - lagi jawab Ajeng singkat.

"Tadi Steffi bilang i love you ke gua" Aldi memberi tahu Ajeng dengan mata yang berbinar - binar.

"Terus urusannya ke gue apa? " Balas Ajeng

"Em... Gak ada sih, yauda gue pulang dulu. "

"Ko, pulang? "

"Iya... Gue kesini cuman pengen nge cek lo aja tadi... Gue khawatir"

Khawatir... Sebagai sahabat, jangan bawa perasaan Ajeng. Batin Ajeng

Ajeng menganggukkan kepalanya mendengar Aldi ingin pulang.

"Yaudah gue pulang, dulu ya... " Aldi mendekatkan diri ke Ajeng dan mengacak - ngacak rambutnya.

"Iya hati - hati."

"Iya.. "Aldi, berbalik dan berjalan menuju pintu ingin keluar dari rumah Ajeng.

"Aldi! " Panggil Ajeng dan membuat Aldi, berhenti melangkah dan membalikkan badan.

"Apa? "

Aku sayang kamu.
Kata Ajeng dalam hati, sambil menutup matanya dan tersenyum tipis.

"Woi apaan?" Aldi memanggil Ajeng yang hanya diam saja.

"Ah...gak, pulang gih"

"Gajelas... Yaudah gue balik, jangan tidur kemaleman. " Kata Aldi dan melangkahkan kembali kakinya menuju mobil.

Ajeng masuk di dalam kamar dan menaruh kantongan plastik berisi es krim nya di atas meja. Ajeng melihat Adiknya --- Qika, berjalan melewati kamarnya, yang kebetulan kamar Ajeng sama Qika memang bersebelahan.

"Qika! "Panggil Ajeng membuat langkah Qika terhenti dan melanghkah mundur untuk melihat kedalam kamar Ajeng.

"Apaan? "

"Lo, mau es krim ga? " Tawar Ajeng.

"Ha? Mana? "

Ajeng keluar dari kamar dan menyerahkan kantongan plastik berisi es krim itu. "Nih!"

Qika dengan senang hati menerimanya "Thankyou, barusan lo rela ngasih gue es krim. Biasanya aja gue sampe guling - guling minta, lo gak akan kasih."

SHIT HEART💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang