15. BULAN

542 171 119
                                    

"Makasih git" Kata Ajeng setelah mobil Sigit sudah berada di depan rumahnya.

Setelah sekolah membunyikan bel pulang, sama seperti tadi pagi Sigit yang menjemput Ajeng ke sekolah, dan sekarang Sigit juga yang mengantar Ajeng pulang.

"Sama - sama, Istirahat yang banyak, lo belum sepenuhnya pulih. " Kata Sigit yang mengingat Ajeng habis sakit.

"Iya... " Ajeng keluar dari mobil dan melambaikan tangannya saat mobil Sigit sudah beranjak dari hadapannya.

Ajeng menekan kebawah kenop pintu kamarnya, dan terkejut saat pintu nya terbuka melihat seseorang tidur di kasurnya, Qika.

"Ngapain lo disini? " Kata Ajeng pelan, badannya terasa sedikit lemas

Qika membangunkan badannya "kak ayo cepat sini" Suruh qika sambil menepuk - nepuk kasur menyuruh Ajeng duduk di sampingnya.

"Apaan?, gue lemas nih." Ajeng tidak mengikuti suruhan Qika, dia merebahkan badannyaa di samping Qika, dengan kaki yang menggelantung menyentuh lantai.

"Kok malah tidur sih, lo sih ke Sekolah gak mau istirahat dulu"

"Huft, lo mau ngomong apaan? " Kata Ajeng sedikit tidak ikhlas ingin mendengar omongan Qika.

"Tadi gue denger Mama sama Papa berantem! " Kata Qika serius.

"Ha? " Ajeng yang tadinya tidak peduli dengan apa yang ingin di bicarakan Qika, kini membangunkan badannya, duduk. Dan seketika lemas yang dia rasakan hilang "Berantem gimana? "

"Adu mulut gitu... "

"Lo denger ga tadi Mama sama Papa berantem - in apaan? "

"Em..." Qika memutar bola matanya seperti tengah berfikir "Gue tadi denger cuman kayak gak ada waktu... Gak ada waktu gitu" lanjut Qika.

Ajeng mengerutkan dahinya, dia menyelipkan rambutnya ke belakang telinga " terus Mama sama papa sekarang dimana? " Tanya Ajeng

"Mama kayak nya di kamar, Papa tadi keluar"

"Keluar, kemana? "

"Mungkin ke kantor... " Kat.a Qika dan Ajeng hanya diam

"Oh ya kak, kak Aldi gimana?" Kata Qika mencari pembahasan lain

"Ga usah di omongin... " lirih Ajeng dan seketika menunduk.

"Kakak mending jujur aja ke kak Aldi, dari pada di pendam mulu"

"Kok sama" Kata Ajeng pelan tapi masih bisa di dengar Qika --- Adiknya.

"Sama apanya? "

"Catherin tadi juga ngomong gitu... "

"Iya, kan emang benar... Kakak nih percuma pintar di sekolah, masalah percintaan kayak gini aja ga tau! "

Ajeng memicingkan matanya mendengar perkataan Qika "tau apa lo masalah cinta? masih kecil juga."

"Ye... Gini - gini Qika udah punya dua mantan kak" Cengir Qika dan Ajeng yang mengetahui kalau adik nya memang bucin, biasa - biasa saja.

"Sekarang udah punya pacar lagi? " Tanya Ajeng menyelidiki

"Belum... "

"Ye, kok belum... Berarti mau dong,Jangan.. lo fokus belajar dulu! " Kata Ajeng memperingati

"Gak mau ah, emangnya kakak jomblo dari zaman embrio"

"Ye... "Ajeng terkekeh pelan dan Qika menertawakan perkataannya sendiri.

"Kak" Panggil Qika

"Hm? "

"Kasian banget ya lo kak... Ga pernah pacaran, eh pas suka sama seseorang, orang yang kakak suka itu suka sama orang lain, yang lebih parahnya orang yang kakak suka sahabat kakak sendiri" Kata Qika bermaksud mengejek.

SHIT HEART💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang