11. MENJAUH SEPENUHNYA

490 182 107
                                    

Ajeng melangkahkan kakinya melewati pagar Sekolah, dengan tidak semangat. Padahal hari ini ada ulangan Matematika mata pelajaran favoritnya.

Melihat sosok dua orang cowok dan cewek berjalan bersama memasuki pintu utama Sekolah membuatnya makin tidak semangat bersekolah, yap cowok dan cewek itu siapa lagi, kalau bukan Aldi dan Steffi.

Ajeng memperlambat jalannya menuju kelas, tidak ingin berjalan seiringan dengan Aldi dan Steffi. Ajeng berjalan di belakang mereka, dengan hati - hati agar dia tidak di ketahui keberadaannya yang berada agak jauh di belakang Aldi dan Steffi. Tapi tidak sesuai yang dia kira, seseorang di belakang Ajeng memanggil nama Steffi sehingga Steffi yang mendengar itu berbalik dan otomatis dia melihat Ajeng.

"Eh Indah! " Teriak Steffi yang sudah melihat siapa yang memanggilnya, dan indah pun berjalan mendekati Steffi.

"Eh Ajeng... Sini! jalan sama - sama" Kata Steffi memanggil Ajeng yang dia lihat karena Indah yang memanggilnya tadi.

Ajeng memaksakan senyumnya, berusaha menegakkan badannya juga mengangkat dagunya dan mendekati Steffi yang berjalan bersama Sigit dan Indah sehingga mereka berjalan bersama ke kelas.

Ajeng semakin memaksakan senyumnya ketika menyadari Aldi melihatnya tapi tidak menyapanya, dan Aldi sibuk berbicara dengan Setffi. Ajeng yang tidak kuat melihat hal itu, memilih untuk berjalan duluan "Stef, gue jalan duluan...bye! " kata Ajeng dan mempercepat langkahnya sehingga dia tidak sejajar dengan Steffi, Aldi, dan Indah berjalan memasuki kelas.

"Lah..." Kata Steffi tidak terlanjutkan karena Ajeng sudah jalan menjauh

"Haiii" Ajeng sudah masuk di kelas dan mendapatkan sapaan Pagi oleh Catherin dan Sigit yang sudah duduk rapi di tempat duduk nya.

"Haii" Sapa Ajeng sembari menaruh tasnya di atas bangku dan duduk di kursi. Ajeng yang mengetahui Aldi sudah masuk ke kelas dan ingin ke tempat duduk nya, itu berpura - pura menyibukkan diri nya,mengambil buku di tas dan melihat - lihat tulisannya.

"Pagi... Cath, lo bisa pindah di tempat gue dulu gak? " Tanya Sigit pada Catherin.

"Ha? Gue sama Ajeng, lo sama Sigit maksudnya? Catherin heran dan Sigit hanya mengangguk mengiyakan.

"Ke... Kenapa? " Tanya Catherin.

"Gak usah banyak nanya! Gue lagi gak mood aja duduk di sini" Jawab Aldi menekan setiap katanya.

Catherin yang tidak mengerti dengan situasi ini hanya mengiyakan permintaan Aldi, mengambil tas nya dan duduk di depan bersama Ajeng.

Di sisi lain Ajeng yang mendengar hal tadi tidak se - sekalipun menengok wajah Aldi, dia menatap kosong kedepan dan dengan Aldi yang meminta seperti ini menjadikannya yakin bahwa Aldi marah padanya, Aldi kini menjauhinya.

Tapi kenapa Aldi yang marah? Padahal gue di sini yang sakit hati. Dewi hati Ajeng berbicara.

***

Ajeng sudah menceritakan semua kepada Catherin mengapa Aldi tiba - tiba ingin pindah tempat duduk, Sekarang mereka menghabiskan jam istirahatnya duduk di pinggir lapangan basket, dan sesekali melihat Sigit yang tengah bermain, basket bersama anak - anak, lain.

"Lo yakin gak lapar jeng? " Tanya Catherin.

"Enggak" jawab Ajeng pelan dan Catherin hanya menganggukkan kepalanya."jangan sampai karena Aldi lo gak bergairah hidup. " Kata Catherin lagi.

"Hmm"

"Jadi dia marah sama lo? " Tanya Catherin

"Dia siapa? "

"Aldi"

"Oh... "Ajeng menganggukkan kepalanya lemah sambil melihat sepasang sepatunya yang dia pakai.

SHIT HEART💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang