[2] Choix

Lucas - 0.9

"Don't talk shit about my fiancée, Song Yuqi."

"Kak, kamu—"

Minho—atau yang lebih tepatnya Lucas kini tersenyum simpul kearah gadis yang berada dihadapannya tersebut.
"Apa?"

Yuqi kehabisan kata-katanya.
"Kamu.."

"Aku apa? Aku seharusnya ga inget apapun atau aku seharusnya ga pernah tau apa alasan kamu buat ngejauhin aku dari tunanganku sendiri?"

Lucas tersenyum miring.
"Kamu mendadak bisu, Yuqi?"

•••

"You liked Minho a lot, i get it."

"Aku suka kamu." Tegas perempuan itu.

Lucas menggelengkan kepalanya.
"Kamu suka Minho, bukan aku."

"Aku—

Lucas menghela nafasnya.
"Jangan tumpuk harapan kamu ke aku, Song Yuqi."

"Apa kamu gabisa lupain dia dan liat aku?"

Lucas menggelengkan kepalanya.
"Maaf.."

"Lucas, aku mohon."

"Aku gabisa, Yuqi."
"Maafin aku."

Yuqi mengigit bibirnya—pandangan matanya bergetar.
"Kalau..."

"Hm?"

Perempuan berambut itu mengeratkan pegangannya pada gelas kopinya.
"Kalau nanti, dikehidupan kita selanjutnya.. Apa ada kesempatan buat aku?"

Lucas menatap kosong kearah langit yang tampak cerah.
"Kehidupan selanjutnya ya?" Gumamnya.

"Please..."

"Aku ga percaya sama yang namanya reinkarnasi, Yuqi."

Lelaki itu mengalihkan pandangannya kearah perempuan itu.
"Tapi kalaupun reinkarnasi itu memang ada, di kehidupan mendatang pun aku bakal tetep balik ke dia."
"Yuqi, maaf. You deserve to be happy, you deserve better."
(Kamu berhak untuk bahagia, kamu berhak untuk dapetin (seseorang) yang lebih baik.)

"But i want you."
(Tapi aku mau kamu.)

"I'm sorry, Yuqi. I can't."
(Aku minta maaf, Yuqi. Aku gabisa)

Lucas berdehem guna membersihkan tenggorakannya sebelum ia kembali melanjutkan perkataannya.
"Aku bakal pergi dari rumah itu nanti."

Yuqi membelalakkan kedua matanya setelah ia mendengarkan pernyataan mengejutkan itu.
"Lucas.. Aku ga sanggup kehilangan orang yang aku sayang lagi. Kak Minho udah gaada, kalau kamu juga mau pergi dari aku, aku ga punya siapa-siapa lagi."

Lucas menggelengkan kepalanya cepat.
"Kamu punya, Yuqi. Banyak. Kak Siwon, kak Jinri, Guanlin, Seonho, dan Shuhua. Kamu punya mereka."

"Kamu juga punya mereka." Desaknya.

"Mereka ga butuh aku. Dari awal, keberadaan aku disana cuma sebagai pengganti kak Minho. Aku sadar kalau rumah itu bukan tempatku. Aku Lucas Wong, bukan Choi Minho."

Yuqi menggeleng.
"Mereka butuh kamu."

Perempuan itu menggigit bibirnya sebelum ia akhirnya memberanikan dirinya sendiri untuk menanyakan hal yang sudah menghantui pemikirannya sejak tadi.
"Lucas.. Boleh aku nanya?"