“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada kami-lah engkau dikembalikan” (QS Al-Anbiya’ 35)Nahza yang sudah rapih dengan gamis hitam bermotif bunga dan khimar hitam polos terlihat begitu anggun membangunkan Ezra dengan membisikan di telingannya “Assalamualaikum Ezra, ‘aa-ku sayang bangun yuk, udah pagi.”
Ezra membuka sedikit matanya “Masih ngantuk. 5 menit lagi.” membalikan posisi tidurnya membelakangi Nahza.
“Ihh ayo bangun udah jam setengah lima kan mau shalat di masjid.” Nahza yang mencoba membalikan kembali badan Ezra tidak bisa menahan keseimbangannya ketika Ezra membalikan badannya kembali ke hadapan Nahza sehingga membuat Nahza jatuh menimpa Ezra.
Seketika waktu terasa berhenti, Ezra menatap mata Nahza dengan mata hazel yang dimiliki Nahza membuat Ezra tersadar jika istrinya ini begitu “cantik” lalu seulas senyum terbit di wajah Ezra
Nahza tersadar dari lamunannya langsung bangkit berdiri “Ih apaan sih Zra, bangun siap-siap ke masjid”
Ezra bangkit dari kasurnya dan mendekati Nahza tepat dihadapannya “Jangan ngelamun mulu, pipinya merah tuh.” Setelah berbicara seperti itu, Ezra langsung meninggalkan Nahza menuju ke kamar mandi.
Nahza langsung menutupi pipinya dengan kedua tangannya “Ihhh Ezraaaaaaaaaaa… nyebelin”
“Tapi senengkan” Tanya Ezra berteriak dari kamar mandi.
“Tau ah… Resee!” tanpa sadar senyum terbit di wajah cantik Nahza.
Sambil menunggu Ezra pulang dari masjid Nahza mempersiapkan barang apa saja yang akan dibawa untuk pergi ke curug bidadari.
“Assalamualaikum” Salam Ezra, tetapi tidak ada sautan dari dalam rumah, membuat Ezra mencari keberadaan Nahza yang ternyata sedang ada di dapur membereskan bekal yang akan dibawa. Ezra menghampiri Nahza dan memeluknya dari belakang.
“Astagfirullah” Nahza tergejut dengan sigap menoleh ke belakang “Ezra ihh bikin kaget aja” Merasa terganggu Nahza mencoba melepaskan pelukan dari Ezra “Lepas, ribet tau”
“Gini aja, gpp lama juga” ujar Ezra yang menopang kepalanya di atas kepala Nahza dan tak lupa tangannya memeluk pinggang Nahza. Saking terlalu nyamannya hingga tak terdengar suara salam dari luar.
“Ehemm enak yaa yang udah halal mah bebas, pagi-pagi udah peluk-peluk aja” suara Tisya yang cempereng sukses membuat Nahza dan Ezra kaget seketika Ezra melepaskan tangannya dari pinggang Nahza.
“Bisa gak sih kalo dateng itu salam dulu” tegur Nahza
“Kita udah salam tapi gak ada yang nyaut jadi kita masuk aja” ujar Reiden yang dibenarkan oleh Tisya “Bener tuh” sambil menganggukan kepalanya.
“Udah siapkan? masukin aja ke mobil kita berangkat.” semua mata tertuju pada Ezra “kenapa pada ngeliatin?”
“Yakin mau berangkat kaya gitu?” Nahza berusaha menahan tawanya sedangkan Reiden dan Tisya sudah tertawa terpingkal-pingkal.
“Eh” Ezra meliat dirinya dari bawah sampai ke atas, ia lupa belum berganti pakaian sepulang dari masjid “Bentar ganti baju dulu”
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Halal
Teen FictionBagaimana rasanya pacaran dengan sahabat, tapi pacaranya gak nimbulin dosa? Itulah yang dirasakan oleh Nahza dan Ezra sepasang sahabat yang berujung sebagai sepasang insan hingga akhir hayat. #8 romantisme 09/09/2019 #7 perselisihan 20/07/2019 #9 ba...