2. Jalang (21+)

25.9K 380 4
                                    

Hari ini aku pulang terlambat dari kantor, lembur dan besok siang sudah harus pergi ke luar kota. Aku sangat lelah namun tetap bersyukur, setidaknya aku masih bisa sampai ke rumah pukul sebelas malam. Kunci cadanganku beradu dengan semilir angin yang menerpa tubuhku. Pintu terbuka dan menampilkan kegelapan karena semua lampu di dalam rumah padam. Aku segera meraih saklar lampu di dekat pintu dan membuat sebagian ruangan menjadi terang.

Rob pergi dari rumah dan hari ini dia belum juga kembali. Ini sudah delapan hari, semenjak kami 'seharusnya' tinggal bersama, tetapi Rob tidak pernah berada di sini. Sudah hari ke-4 Rob tidak pulang ke rumah. Aku tidak tahu keberadaan Rob sekarang, bahkan aku tidak punya nomor Rob sebelum aku memintanya pada Ibu mertuaku. Memalukan. Rob tidak pernah memberiku kontak miliknya dan dia juga tidak pernah bisa aku hubungi selama ini.

Mataku sangat berat setelah membersihkan badan, aku sudah memejamkan mata saat seseorang menahanku untuk membuka mata. Aku terkejut. Mataku di tutup dengan kain hitam, tanganku meronta namun ditahan dengan seutas tali yang diikatkan pada headboard ranjangku.

"TOLONG!! ROB TOLONG AKUUUUUU ROBBBB!!!"

Aku benar-benar berteriak, namun segera ditahan oleh sebuah tangan besar yang tidak aku ketahui. Aku berusaha menendang menggunakan kakiku tapi dia palah mencekik leherku hingga aku tersesak. Aku hampir mati saat tangannya menempel kuat di leherku seakan enggan melepasnya.

"DIAM DAN NIKMATI SAJA ATAU KAU AKAN KU BUNUH!"

Suara itu jelas adanya, walaupun terdengar lebih berat dari biasanya tetapi itu memang suara ROB! Apakah itu benar-benar Rob? Aku tidak tahu. Saat ini aku hanya bisa menahan desahanku ketika tangan kotor miliknya mulai menjalar di tubuhku. Tangan kirinya menyelinap ke dalam bajuku hingga berhenti di dada kananku kemudian meremasnya kuat. Aku dapat merasakan kepalanya masuk ke dalam bajuku, menaikkannya ke atas serta mencecap puting kiriku dan menggigitnya. Aku berteriak kesakitan ketika secara bersamaan dia menelusupkan ketiga jarinya langsung ke bagian bawahku. Memasukkan kemudian mengeluarkannya secara cepat di sana. Dia tidak berhenti menggerakkan kedua tangannya di seluruh tubuhku dan membuatku tak berhenti mendesah, meliukkan tubuhku yang ditahan olehnya. Aku merasakan suatu hal aneh yang tidak bisa aku deskripsikan saat dia memasukkan jari-jarinya. Sakit sekali!

"SSHHHH H SHHH HHH JANGAN! STOPP Tolong jangan lakukan itu, ...ssak--it ...."

PLAKKKK! Aku ditampar keras olehnya karena berbicara padanya. Pipiku sangat sakit sekarang dan tanpa terasa aku menitikkan air mataku.

"Kau tidak berhak memerintahku, jalang! Kau bahkan menikmati ini dan lihatlah kau sudah sangat basah sekarang!"

Pria itu berbisik padaku sambil melucuti semua pakaianku. Aku terpejam saat satu persatu pakaianku jatuh ke atas lantai. Dia menindih tubuhku sambil bergerilya menggesekkan sesuatu keras miliknya dengan posisi masih terlindungi oleh jeans yang dia pakai. Selanjutnya, dia tidak lagi menyentuhku, aku takut jika dia mulai melepas pakaiannya. Beberapa detik kemudian dia kembali menindih tubuhku dengan keadaan tanpa pakaian. Tepat dugaanku. Aku mulai ketakutan tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa melafalkan doa meminta keselamatan.

Aku dapat merasakan miliknya yang keras mencoba bersentuhan dengan tubuhku. Perlahan tapi pasti miliknya di arahkan ke dalam milikku tanpa adanya aba-aba. Dia memasuki tubuhku dalam sekali hentakkan dan merobek sesuatu di bawah sana. Aku meringis menahan kesakitan yang luar biasa.

AKHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH

Pria itu tidak mempedulikan tubuhku yang belum siap menerimanya. Dia langsung menyetubuhiku dengan sangat keras sesaat setelah memasukiku. Dia tidak mengijinkanku untuk sejenak sembuh dari kesakitan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Memompaku dengan cepat dan membuatku mendesah saat miliknya menekan milikku. Aku tahu ini gila tetapi entah mengapa perasaan sakit itu berganti dengan gelayar aneh yang nikmat.

Dorongan itu semakin cepat tatkala aku merasakan jika ada sesuatu yang akan keluar dari miliknya. Miliknya berkedut kencang dan semakin membesar di dalam tubuhku. Dia mempercepat dorongannya hingga membuat kedua buah dadaku terpelanting. Dengan sigap pria itu meraihnya dan meremasnya kuat hingga membuatku kembali kesakitan. Aku dapat merasakan rasa hangat dalam tubuhku saat pria itu menanamkan benihnya di dalam milikku.

"Jangan berharap banyak, kau di sini hanya sebagai budak seks ku saja dan tidak lebih rendah dari seorang pekerja seks di pinggir jalan!

Suara itu semakin nyaring terdengar seperti Rob. Dia tidak berhenti melepas miliknya dan terus memasukkan miliknya hingga meraih pelepasannya kembali. Aku hanya bisa menahan tangis yang sudah berada di pelupuk mata. Tubuhku sudah benar-benar lelah. Selama tiga jam ini, Rob tidak berhenti mengerjai tubuhku.

Setelah pelepasan terakhir itu, kain hitam penutup mataku dilepas olehnya. Aku dapat melihat wajah Rob penuh keringat sedang melepas ikatanku dan meninggalkanku seorang diri di kamar. Selanjutnya aku hanya bisa menangis dari tempat aku meringkuk sekarang. Berharap ini semua hanya sekadar mimpi buruk saja. Tubuhku sakit semua. Tapi bukan itu yang membuat air mataku jatuh.

"Jalang," sebutan itu terpatri jelas dalam otakku seolah pisau tajam yang terus mengiris hatiku.

Aku tersadar jika aku hanyalah seorang istri yang harus tunduk pada suamiku. Ibuku selalu mengajari supaya aku selalu patuh dalam melayani suami. Namun, apakah aku salah jika aku ingin mendapat pengakuan sebagai seorang seorang istri, bukan sebagai wanita jalang yang bebas untuk Rob gauli dan ditinggalkan setelah hasrat lelakinya terpenuhi? Malam ini aku tidak hanya kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupku tetapi aku juga mendapat gelar baru, budak seks Robert Barry Evans.

Air mataku kembali mengalir tanpa aku sadari.

(to be continued)

Hey guys, gimana suka gak? wkwk jangan lupa vote dan komen kalo kamu menyukainya. Aku usahakan bakalan update tiap hari selama aku bisa, dan mungkin kadang bakalan aku revisi kalo ada kata-katanya sedikit aneh dan gak sesuai jalan ceritanya. Hehe maklum masih belajar nulis :D

Your Revenged DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang