23. His Promise

9.5K 206 2
                                    

"Aunty Sara!"
"Selamat dear! Semoga pernikahan kamu dengan Rob lancar!"
"Terima kasih banyak aunty, kapan aunty datang? Maaf ya Vanessa ga bisa jemput aunty tadi..."
"Gapapa sayang, oia sebelum ke sini tante udah bilang sama papah kamu... tapi..."
Muka Vanessa langsung murung kerena tahu kelanjutan cerita auntynya, Sara Noah Potts. Wanita berusia lima puluh tahun yang masih sangat cantik nan modis.
"Udah sayang, gausah dipikirin. Kan masih ada aunty yang bakal kasih blessing pernikahan kalian."
"I love you aunty sayang!"
Mereka berpelukan melepas rindu. Memang hanya Aunty Sara saja yang selama ini berada di sisi Vanessa sejak dia kecil setelah mamahnya tiada.

Ayah Vanessa memang tidak suka saat mendengar putrinya itu akan menikah dengan Robert. Sebulan lalu dia meminta restu ayahnya bersama Robert. Memang pernikahan mereka termasuk dadakan dan semuanya serba mendadak.

"I would never give my blessings for you two!"

Ayah Vanessa, Archie Neil Potts langsung menolaknya setelah melihat Robert. Raut muka Archie berubah menjadi pucat pasi dan dirinya terduduk saat melihat kemiripan muka Robert dengannya saat masih muda dulu. Mungkinkah?

***

Hari ini adalah hari pementasan drama Stelar yang bertepatan dengan hari pernikahan Rob dengan Vanessa. Rob sungguh-sungguh tidak ingat Vanessa sama sekali. Dia terlalu larut dalam kebahagiaan bersama Jess dan putri kesayangannya. Baru dua hari mereka bersama dan hari-hari Rob serasa bagai di surga. Jess memperlakukan Rob dengan baik. Mereka selalu makan bersama dan Rob membantu menyiapkannya bersama-sama dengan Jess.

"Masak apa?"
"Steam rice with beef rendang."
"Mmmm.... Smells so great!"

CUP

Kecup Rob pada pundak polos Jess kemudian menjalar ke leher Jess dan membuat Jess merinding seketika. Rob bersandar pada cekungan leher Jess dan tangannya bergerilya ke arah perut yang tertutup piyama satinnya. Jess merasakan tangan nakal Rob dan tidak berusaha menyingkirkannya.

EHEM

"Maaf mengganggu, today is your wedding sir."

Harold memotong kegiatan Rob dan membuatnya mendesis.

"Didn't I tell u that I want to cancel it?"

"Sorry sir, We can't do that... She's gonna sue you."

"You promised me, Harold! You set us up!"

Harold memberitahu Rob sesuatu lewat bisikan. Jess melihatnya dan terlihat sedikit murung di sana dia kemudian mencari aktivitas lain selain berusaha menguping pembicaraan mereka.

"I promise, I'll be back for our family, sweetheart!"

Rob membalik Jess yang sedang berpura-pura mencuci piring. Dia mencium dahi Jess lama di sana sebelum Jess mendorong Rob dan Rob menghilang bersama Harold.

Kaki Jess langsung lemas bagaikan jelly. Dia berusaha mencari pegangan pada pinggiran kitchen island sambil memegangi dadanya. Air mata sudah menggenang di sudut matanya. Bagaimana bisa dia menjadi seorang jalang sedangkan pria itu akan menikah hari ini? Haruskah dia masih berharap dan percaya dengan kata-kata Rob?

"Mom, where's daddy?"

Stelar datang dan Jess langsung memeluk Stelar erat. Seakan tak mau melepasnya karena hanya Stelar yang dia punya. Harta paling berharga yang dia dapat dari Rob.

***

"Mommy, dad promised me... he is gonna come..."

"Yes sayang, he wont break his promises... Don't worry Dad is coming!"

"Stelar sayang tenang aja, tadi Dad bilang ke mamah kalau dia datang telat."

Muka Stelar yang murung akhirnya cerah kembali setelah melihat kedatangan papahnya. Rob datang! Itu benar-benar Rob yang langsung menggendong Stelar yang sudah lengkap memakai kostum Puteri Salju.

"You look so pretty Cupcake!"

Tiba-tiba saja seseorang mendeham. Itu adalah Vanessa dengan Harold di sampingnya.

"Hi...I'm Vanessa, you must be..."

"Jessica. Call me Jess." Jess menyambut uluran tangan Vanessa.

"Ah...." Vanessa tersenyum dengan raut muka yang tidak bisa dibaca. Mereka menjadi pusat perhatian orang-orang karena Vanessa masih memakai bridal gownnya berwarna putih dan Rob juga memakai jas sangat rapih. Lima bodyguard mereka juga memenuhi ruangan backstage hingga membuat orang-orang mulai menyadari bahwa mereka adalah Vanessa Potts dan Robert Evans.

Jess mulai tidak merasa nyaman dengan tatapan Ibu-Ibu yang sedang menggunjingkan tentang Stelar yang berada di pelukan Rob. Jess lalu bertanya-tanya apakah Rob dan Vanessa sudah menikah? Jess hanya bisa terdiam sambil berharap jawaban tidak dari mulut Rob sendiri.

"Am I late sweetheart? I've been trying my best to reach here."

CUP. Rob mengecup kepala Jess singkat dan membuat gerombolan Ibu gosip itu semakin riuh.

"You're exactly on time!" Jess tersenyum tipis pada Rob. Mengapa Rob mengecupnya di depan Vanessa? Vanessa terlihat tidak nyaman melihat kejadian itu tadi. Jess hanya bisa memfokuskan dirinya pada Stelar yang masih digendongan Rob walaupun dia juga sangat tidak nyaman. Stelar sangat senang dengan kedatangan Rob. Setidaknya kali ini Rob menepati janjinya pada puterinya. Jess sangat menghargainya.

....

"Snow White..... siap-siap!"

(to be continued)

Sorry guys, lately I've been so fcked up with school project. I can't focus on myself... and this story is also very short. I hope u dont mind that. Please pray for me to finish all my school shts haha so I can be more concern on finishing this story. Love you guys... I'd appriciate every single one of u who always cheering me up with comments, votes, follows and adding this story on ur reading list. Much much much love guys<3333

Your Revenged DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang