26. Proposing (21+)

17.2K 314 31
                                    

Ingin sekali bagi Stelar agar kedua orangtuanya bisa bersatu kembali. Memiliki keluarga lengkap yang terdiri dari dirinya, papa, dan mamanya. Kalau bisa, Stelar juga ingin seorang adik laki-laki yang menggemaskan! Tetapi bagi Stelar sekarang, level kebahagiaannya sudah berada di level teratas karena dia memiliki pops baru yang sangat baik padanya. Sejak Sabtu malam, Stelar selalu bersama-sama dengan Archie. Mereka menghabiskan waktu berdua di istana Archie di pusat kota Denpasar. Stelar menginap di sana. Archie sangat memanjakan Stelar secara material ataupun non material. Kakeknya itu selalu menemani Stelar bermain dan belajar. Archie bahkan membacakan dongeng sebelum tidur pada Stelar, sama seperti kebiasaan Jess setiap malam. Walaupun mereka tidak tahu jika ternyata dari jauh terdapat seseorang yang sangat tidak suka dengan kedekatan kakek-cucu yang baru saja bertemu itu.

***

Rumah Archie sedang sangat ramai. Mereka sibuk dengan perayaan Rob yang dikenalkan Archie sebagai anak laki-lakinya yang sempat hilang. Orang-orang terdekat dan karyawan juga diundang ke mansion Archie yang sangat mewah itu.

"Laksanakan!"

Suara seseorang dari balik telepon terdengar memerintah sebelum orang yang mendapat perintah itu melonggarkan sesuatu rantai dan berkoordinasi dengan temannya yang sedang mengawasi orang di lantai bawahnya.

"Stelar awas!!"

Sebuah chandelier besar di ruang tamu Archie yang kosong tiba-tiba hampir menjatuhi Stelar jika saja Rob tidak meraih Stelar untuk menjauh dari lokasi tempat jatuhnya chandelier itu. Semua orang memang sedang terpusat pada taman belakang Archie yang ditata seperti bentuk labirin. Mereka terpaku dengan keindahan kembang api hingga membuat suara jatuhnya chandelier tidak terdengar begitu jelas.

Huhuhuhu

Stelar tidak berhenti menangis. Dirinya benar-benar shock saat tiba-tiba suara dentuman keras memekikan telinganya terdengar begitu hebat. Perhatian semua orang kini teralihkan ke arah Stelar karena kembang api telah padam. Pecahan kristal swarovski mahal terurai dari lampu gantung yang menjadi center piece di ruangan itu.

Jess berada di lokasi kejadian juga saat Rob dengan buru-buru berlari lalu memeluk Stelar untuk menjauh. Untung saja mereka tidak terkena pecahan kaca kristal yang berceceran. Tadinya Jess memang datang ingin menjemput Stelar untuk pulang ke rumah. Jess juga sangat terkejut dengan kejadian barusan. Mereka berpelukan sambil bersyukur menenangkan Stelar yang masih menangis terkejut.

***

"Are u OK? Apa aku mengganggumu?" Jess masuk ke kamar Rob yang tidak terkunci.

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja babe." Rob tersenyum senang melihat Jess masuk ke kamarnya.

GRAB

Jess memeluk pinggang Rob saat laki-laki itu sedang melepas kaosnya.

"Terimakasih karena tetap hidup dan terima kasih telah menyelamatkan Stelar!"

Jess benar-benar merasa lega. Untung saja, Stelar dan Rob sehat dan tidak celaka. Jess sangat takut kehilangan mereka berdua. Dia tidak bisa menutupi rasa khawatirnya pada Rob.

"Aku hanya melakukan kewajibanku, sayang." Rob menjawab dengan senyuman sambil memeluk Jess juga.

"Lain kali, jangan lakukan hal yang membahayakan dirimu! Hiduplah yang lama!" Jess masih tenggelam di dada bidang Rob.

Hati Rob langsung menghangat. Jess ternyata sangat perhatian padanya. Dia lalu meraih dagu Jess dan menyelipkan lidahnya pada mulut Jess. Jess tidak menolak. Mereka berciuman cukup lama. Lidah mereka saling membelit satu sama lain dan menciptakan bunyi kecipak. Rob sudah meraih Jess di pangkuannya. Dia menggendong Jess dan mereka masih bertukar saliva. Kaki Jess kini melingkari pinggang Rob.

Your Revenged DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang