9. Bersama (21+)

16.9K 216 3
                                    

FLASHBACK ON

Sudah dua hari Rob tinggal di rumah Jess. Selain membantu Jess membersihkan rumah karena rumah Jess kosong ditinggal pembantu dan orangtua Jess, mereka juga bermain dan belajar bersama. Ternyata Rob juga jago menyelesaikan persamaan matematika sama seperti Jess. Mereka berdua selalu berlomba siapa yang lebih cepat menyelesaikan soal logika matematika. Kali ini permainan menjadi seru karena terdapat sebuah tantangan di dalamnya.

"Yang menang boleh minta apa saja ke yang kalah." Celoteh Jess sendiri dengan sangat percaya diri karena selama ini Jess selalu menang dari Rob. Jess sangat ingin meminta Rob untuk berjanji agar menikah dengannya kelak saat dewasa. Itulah impian dalam hati Jess kecil. Jess berusaha sangat keras untuk memenangkan perlombaan ini. Namun sialnya hari ini adalah hari apes Jess.

Soal demi soal sudah mereka lalui hingga ternyata Rob memenangkan semua soal karena dia bisa menjawab soal lebih cepat dari Jess dengan benar. Hingga total ada 10 buah pertanyaan yang berarti  ada10 buah permintaan dari Rob untuk Jess yang tidak bisa ditolak.

"Rob mau minta permintaan apa dari Jess? Karena ada banyak banget permintaan, permintaan Rob terbatas, hanya bisa minta satu permintaan dalam satu hari sama Jess. OK?"

"Oke. Sekarang Jess ikut Rob." Rob menarik tangan Jess.

Rob membawa Jess ke kolam renang belakang rumah Jess.

"Permintaan pertama, lepas semua baju Jess di depan Rob sekarang!"

"R-Rob!" Jess sempat memelas pada Rob tetapi Rob hanya diam tanpa ekspresi. Dalam hati Jess, dia tau jika permintaan ini salah tetapi Jess tidak bisa menolaknya. Jika Jess mengintervensi berarti sama saja jika Jess tidak tegas pada omongannya sendiri.

Akhirnya dengan pelan Jess mulai melepas atasan kaos Captain America miliknya.

Dada Jess memang terlihat lebih besar dari pada ukuran remaja perempuan seusianya, Rob dapat melihatnya samar dari balik miniset warna plum yang Jess pakai. Rob juga melihat tonjolan sepasang puting kecil Jess yang tumbuh merekah. Rob bisa merasakan sesuatu timbul dalam tubuhnya saat meliihat Jess sekarang. Panas dan rasa menyesakkan sesuatu pada bawah tubuhnya.

Kemudian hotpants Jess mulai terjatuh dan menyisakan celana dalam pink motif bunga. Rob tersenyum tipis, menyukainya.

Jess berpikir lagi untuk melepas pakaian dalamnya di depan Rob. Dia malu pada Rob karena Rob adalah cowok yang disukai Jess.

"Rob ingin tahu, apakah Jess beneran suka sama Rob? bukankah jika seorang cewek suka sama cowok,  dia akan dengan senang hati melakukan apa saja yang diinginkan sang cowok, termasuk memperlihatkan tubuhnya pada pria yang dicintainya?"

Rob memeluk Jess dan membuat Jess kaget. Cukup lama Rob melingkarkan tangannya pada pinggang Jess hingga temperatur Jess normal kembali dari yang sebelumnya berkeringat dingin. Bahkan kini Jess merasa panas. Entah apa yang terjadi pada Rob tapi Jess bisa merasakan jika saat mereka bersentuhan, celana Rob membesar dan menekan Jess hingga membuat Jess kepanasan. Jess dan Rob sudah kelas sembilan, mereka sudah pernah belajar tentang reproduksi dan mengerti reaksi kimia apa yang sekarang sedang terjadi pada tubuh mereka. Beberapa teman-teman mereka bahkan ada yang tak malu menceritakan pengalaman mereka saat pertama kali berhubungan di sekolah. Jadi sebenarnya sesuatu yang mereka rasakan ini adalah normal halnya. Tapi, Jess hanya empat belas tahun dan Rob baru saja ulang tahun ke lima belas. Jezzz!

"Rob suka Jess." Jess bisa mendengar dengan jelas perkataan Rob tanpa perlu diulang. Tanpa Jess sadari ternyata mereka sudah berada di atas sofa dengan posisi Jess berada di bawah Rob. Rob mencium Jess. Jess masih terdiam dan tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tanpa Jess sadari, dia membalas ciuman Rob.

"Undress yourself, Jess." Rob berbisik pada Jess dengan pelan. Kali ini tanpa pikir panjang Jess melakukan apa yang disuruh oleh Rob. Rob membantu Jess melepas miniset dan celana dalam Jess hingga benar-benar terlepas. Jess merasa canggung lagi karena Rob mengamati tubuhnya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Cukup lama hingga Rob meminta izin pada Jess.

"Bolehkah?" Jess mengangguk pelan dengan malu-malu.

Setelah mendapat izin Jess, Rob menciumi dada Jess dengan gemas memainkan Jess hingga Jess menggeliat ke sana kemari. Rob menahan tubuh Jess supaya tidak bergerak, dan Jess menurut. Jess masih teringat pengakuan Rob barusan yang membuat hati Jess berbunga. Rob menyukai Jess juga. Jess hanya bisa memejamkan matanya sambil menerima perlakuan Rob pada tubuhnya. Jess mencium aroma alami Rob yang berkeringat. Jess menyukai bau Rob.

Rob membawa Jess ke dalam kamar Jess. Menurunkan Jess yang bersemu kemerahan dengan keadaan polos tanpa busana. Pipi Rob juga memerah padam melihat Jess dengan bulu-bulu halus yang mulai tumbuh di bawah sana. Rob melepas kaos dan boxer miliknya dan bergabung dengan Jess yang sudah tertutup selimut.

Jess memunggungi Rob dan memeluk Jess yang sama-sama tidak terbalut apapun. Tubuh mereka bergesekan dan menciptakan desahan tertahan di antara mereka.

"Jess hanya boleh tunjukkan tubuh Jess pada Rob saja. Atau Jess akan tahu akibatnya. Mengerti?"

Ucap Rob tegas. Jess hanya mengangguk saja. Mata mereka bertemu kala Rob membuat tubuh mereka berhadap-hadapan.

Rob menurunkan tubuhnya hingga mulutnya sejajar dengan dada Jess. Rob mengulum puting Jess dan membuatnya tenggelam dalam selimut bulu berwarna putih. Rob menyukai dua puting Jess. Mungil dan berwarna merah muda.

Jess mendesis. Meneriakkan nama Rob. Rob masih bermain dengan dada Jess dan memijitnya halus. Rob ingin dada Jess bertumbuh dengan sempurna. Besar dan bulat.

Tangan polos Jess dibimbingnya untuk menyentuh milik Rob yang sudah berdiri tegak. Awalnya Jess menolak, tetapi setelah melihat mata Rob yang kecewa, Jess akhirnya memberanikan diri. Rob tersenyum pada Jess sambil mendesiskan nama Jess saat Jess memijit pelan milik Rob. Jantung Jess berdegup kencang.

Rob melatih Jess  hingga tidak kaku lagi saat menyentuhkan tangannya pada milik Rob. Rob membimbing tangan halus Jess membelai milik Rob yang cukup besar dan panjang, naik dan turun dengan cepat. Membuat Jess masih tersipu malu. Ini pertama kalinya Jess menjadi gadis 'liar' dan entah mengapa..... Jess menyukainya. Jess suka apa saja yang Rob lakukan pada Jess dan Jess suka membuat Rob tersenyum seperti sekarang.

Akhirnya Jess dan Rob terus bermain satu sama lain hingga tubuh mereka merasakan pelepasan mereka masing-masing. Selama ini, Rob memang menganggap Jess sebagai gadis impiannya tanpa Jess ketahui. Rob memendam perasaan pada Jess sejak pertama kali mereka bertemu. Perasaan mutual mereka terjalin secara bersamaan tanpa pernah saling mengatakan. Rob juga beberapa kali menjadikan Jess sebagai objek pelepasannya saat hormon Rob sedang naik. Dan hari ini, hal itu terwujud secara nyata. Rob membuat Jess menjadi 'gadis nakalnya'. Jess yang kelelahan akhirnya tertidur dipelukan Rob. Rob memeluk Jess dengan erat sambil berbisik pada puncak kepala Jess.

"Tenang saja, Rob tidak akan merusak Jess sebelum waktunya tiba. Hingga waktu itu tiba, Jess harus selalu berada di sisi Rob. Mengerti?"

Rob tahu jika Jess sudah berada di alam mimpinya. Rob kemudian mengangkat tubuhnya dan mengecup pipi Jess singkat. Selanjutnya Rob yang lelah ikut memejamkan matanya hingga mereka berdua tertidur pulas. Bersama di atas ranjang Jess. Naked.

(to be  continued...)

Ngeriiiii, kecil-kecil udah mainan yang 'begituan'. Untung aja Rob gak maen rusak anak orang nih. Burabeeee kalo apa apa wkwkwk. Semoga ada yang baca dan suka cerita ini yaa. Jangan lupa vote kalo suka, gaes luvvvvvv from aQ <3

thanks for reading;)

Your Revenged DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang