8. Kejutan

9.9K 208 3
                                    

Entah mengapa akhir-akhir ini aku tidak suka ketika Rob mendekatiku. Sudah tiga bulan sejak Rob keluar dari rumah sakit, kami tinggal di rumah orangtua Rob. Rob berubah menjadi sangat sweet bahkan manja. Dia maunya berada di dekat aku terus. Namun anehnya setiap kali Rob menggeliat manja di dadaku, rasanya aku selalu mual.

"Maaf."

Aku hanya bisa mengucapkan kata itu dan Rob masih bisa tersenyum kepadaku. Bukannya aku senang karena Rob sudah berubah, aku palah berusaha menjauhinya karena rasa mual yang tak tertahankan. Kenyataan yang aku terima bahwa aku sedang mengandung anak Rob sudah aku ketahui sejak Rob sadar dari komanya. Saat memeriksakan ke dokter, aku kira aku hanya sakit maag karena kurang makan, tetapi ternyata dalam perutku sedang tumbuh benih cinta aku dan Rob. Aku tahu jika aku harus memberi tahu Rob, namun aku tak cukup berani. Aku takut jika Rob tidak menerimanya.

Di sebuah cafe kecil yang menjual dessert unik nan enak milik Nenek Emma, tempat favoritku sejak masih sekolah, aku duduk terdiam dan mencoba membuka suaraku.

...

"WAIT... kamu hamil? Seriously?" Aku kemudian mengangguk.
"Apa itu anakku?" Brad mencoba untuk melucu.
Aku langsung memukul lengan Brad pelan. Anak itu ya! Sungguh menyebalkan tetapi menggemaskan. Hahaha... Brad selalu saja membuatku tertawa di saat aku sedang bersedih hati.

"YEAAYYYYYYYYYYYYY!!! akhirnyaa aku akan mempunyai seorang anak!" Brad memelukku dan mengangkatku tinggi-tinggi dan diputar-putarlah aku hingga aku merasa pusing.

"KEPONAKAN, bodohh!!"
Aku memukul Brad lagi yang masih tertawa riang.

"Eh iya! Maksudku keponakan!" Kamipun tertawa hingga membuat heboh seluruh kafe. Beberapa pengunjung menyelamati kami dan aku berterimakasih kepada mereka.

Karena bingung akan bercerita kepada siapa, akhirnya aku menceritakan kehamilanku ke Brad, sahabatku. Dia terkejut namun senang akan berita ini. Akankah Rob juga akan sesenang ini? Aku masih mengingat perkataan Rob padaku untuk selalu meminum pil pencegah kehamilan setelah kami berhubungan badan, mungkin memang salahku jika aku selalu memuntahkan pil itu karena memang aku tidak mau menunda untuk memiliki baby. Dari dulu saat masih remaja, aku memang sangat ingin menjadi seorang Ibu, mungkin bisa dibilang kalau itu adalah cita-citaku sedari kecil. Dan aku sangat senang karena cita-citaku itu akan segera terwujud, apalagi buah cinta itu berasal dari pria yang benar-benar aku cintai.

Aku membulatkan tekadku untuk memberitahu Rob hari ini. Rob sudah berubah, tentu dia akan sangat gembira mendengar berita bahwa dia akan menjadi seorang ayah. Aku meyakinkan diriku sendiri. Perlahan dengan gugup, aku dekati Rob yang sedang berada di ruangan kerjanya.

"Rob, ada hal yang ingin aku katakan padamu."

"Apa itu sayang?" Suara Rob terdengar sangat berat.

FLASHBACK ON

"You look perfect, Jess."

Entah apa yang terjadi, Rob tiba-tiba langsung menciumku saat aku keluar dari dalam kamar. Aku memakai gaun hitam rancangan Elie Saab yang senada dengan dasi kupu-kupu Rob. Kami berdua memang sudah bersiap akan pergi ke acara prom bersama. Aku kaget akan ciuman Rob yang terkesan memaksa, dan hanya bisa membalas ciuman pertamaku itu. Ciuman bersama Rob.

Sejak saat itu, Rob dan aku jadi sering jalan bersama. Kami bahkan mempunyai tempat tersembunyi untuk bertemu. Kami selalu istirahat bersama di sebuah taman kecil di belakang sekolah. Aku selalu membuatkan bekal makan siang untuk Rob karena aku tahu jika Rob tidak pernah sarapan setiap pagi.

"Ih bekalnya untuk Rob tauuuu. Kasihan dia belum sarapan" Brad merampas bekal yang seharusnya menjadi milik Rob. Entah dari mana dia tahu tempat rahasiaku dan Rob.

"Rob, aku juga belum sarapan, boleh kan kalo aku minta bekal Jess juga?" Brad tanpa malu meminta pada Rob.

Rob hanya bisa menganggukkan kepalanya. Rob bahagia karena mendapat sahabat-sahabat baru yang selama ini tidak pernah dia dapatkan. Namun dalam hati kecilnya, Rob tahu jika Brad juga menyukai Jess dan mereka sedang bertarung untuk merebutkan hati Jess.

Rob tinggal bersama Jess.

Rob sangat menginginkan Jess.

(to be continued)

semoga kalian suka sama ceritanya, maaf ya jarang update dan sedikit, mungkin nanti akan ada revisi2 gitu wkwkw. selamat petang dan sampai jumpa ;)

Your Revenged DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang