20. Pria Melankolis

8.1K 217 4
                                    

"Om ballon!"
Stelar mengetatkan pelukannya pada leher Rob. Rob memang bukan kali pertama ini bertemu dengan Stelar. Semenjak Stelar lahir bahkan hingga sekarang ini, dia selalu memberikan perhatiannya walau dari jauh. Interaksi pertama mereka adalah saat gadis kecil yang masih berusia dua tahun itu sedang menangis seorang diri karena cupcakenya terjatuh. Rob memberinya beberapa balon untuk menenangkan tangisan Stelar. Dia membawa putrinya itu ke dalam pelukannya dan merasakan perasaan luar biasa yang belum pernah Rob rasakan. Rob tidak pernah menyentuh anak kecil sebelumnya dan kali ini nalurinya sebagai seorang ayah secara natural tumbuh.

FLASHBACK ON

"Awww, cupcake, please don't cry. Nanti pa-"
"Nanti om berikan cupcake yang banyak ok?" Rob meralat ucapannya. Dia tidak ingin Jess tahu jika Stelar telah bertemu ayahnya sehingga nanti Jess akan melarangnya untuk bertemu Stelar.

Gadis kecil itu sudah tidak sesenggukan lagi saat Rob mengelap air mata yang terjatuh ke pipi Stelar yang menggemaskan. Sejak pertemuan pertama saat itu, setiap kali ada kesempatan, Rob selalu membawakan cupcake kesukaan Stelar dan mereka saling melepas rindu. Rob tidak pernah memberi tahukan jati dirinya pada putrinya itu.

Sudah dua tahun Rob tidak pernah bertemu lagi dengan Stelar. Rob memang tidak berani bertemu dengan putrinya walaupun dia sangat rindu. Foto-foto dari paparazi yang disewanya kadang tidak cukup mengobati rasa kangennya. Hanya saat penjagaan kosong sajalah, Rob mendapat kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan gadis kecilnya itu.

Jess sebenarnya menyadari kehadiran Rob sejak cukup lama. Jess ingat betul saat dirinya hamil besar dan mengalami pendarahan karena terpeleset dari lantai dua rumahnya dan tidak ada satupun asisten rumah tangganya di sana. Pria itu, entah Rob atau orang suruhannya lah datang menolongnya.

Walaupun Rob tidak menampakkan muka dirinya tetapi dia merasakan bau Rob saat pria berhoodie dan tertutup baklaclava itu datang membopongnya menuju ke rumah sakit terdekat. Pria itu membawa Jess dengan sebuah Fortuner hitam. Meskipun tidak berbicara apapun tetapi setiap gerakan, gesture dan postur pria itu mengingatkan Jess pada Rob.

"Kamu siapa?"
Pria itu diam saja.
"T-TOLONGGGG!"
Tiba-tiba Jess menggenggam tangan yang berbalut kaos tangan hitam itu. Merasakan kontraksi hebat pada perutnya.
"AHH-SSAKITT!"
Pria itu masih terdiam dan terus menggenggam tangan Jess saat wanita itu mengejang kencang dan membawanya ke mobil yang kemudian melaju hingga ke Bali Hospital Center.

Sesampainya Jess mendapat pertolongan dokter, pria itu menghilang secara misterius.

Rob tidak ingin mengganggu Jess.

FLASHBACK OFF

Setidaknya memberi ruang seperti yang Jess inginkan akan membuat keadaan tidak chaotic. Tapi dirinya tetap tidak bisa sepenuhnya move on dari pikiran-pikiran tentang Jess di hatinya.

Ruangan itu masih sama. Dekor dan penempatan interior. Rumah lama Jess dan Rob saat pertama kali mereka menikah. Rumah yang jarang Rob tempati saat mereka tinggal bersama dan menjadi "home" dalam arti yang sesungguhnya bagi Rob sekarang. Tempat Rob pulang dan dulu Jess selalu menyiapkan makanan di meja makan walaupun Rob tidak pernah memakannya.

Semenjak mereka bercerai, Rob selalu kembali ke rumah itu walaupun aslinya dia memiliki hunian yang luasnya lima hektar di Atlanta. Hanya sepetak rumah yang ini saja yang dia berikan pada Jess dulu. Jess tidak pernah mengeluh walaupun mereka hanya tinggal di sebuah rumah sempit 6×10 meter persegi itu. Jess tidak pernah meminta uang nafkah pada Rob walau Rob memang tidak pernah memberi sepeserpun pada Jess. Dulu saat melamar Jess, dia bilang jika dirinya bangkrut karena memang Rob tidak ingin jika ada orang yang mengetahui pernikahan mereka. Rumah itu adalah tempat pengasingan Jess dan tempat dimana Rob merenggut keperawanan Jess untuk yang pertama kali setelah menikah. Secara paksa.

Baju-baju Jess di lemari pun masih tertata rapi seperti saat dulu pemiliknya masih memakainya. Wanita itu meninggalkannya di dalam sana tanpa pernah ada niat untuk mengambilnya. Tak ada terpikirkan pula oleh Rob untuk mengembalikan barang-barang milik Jess, mantan istrinya tersebut. Sepatu-sepatu murah Jess yang berjejer rapi di rak sepatu depan rumah selalu Rob bersihkan walaupun dia tahu jika pemiliknya sudah tidak mempedulikannya lagi.
Ada satu hal yang masih ada dipikiran Rob saat ini. Membuat Jess mencintainya lagi.

(To be continued)
Maaf ya pendek hehe
HAPPY EID MUBARAK PEOPLE!
MAAF YA THOR SELAMA RAMADHAN KEMARIN BANYAK DOSA POSTING2 PG21+ HAHAHA
MAAF LAHIR BATHIN READERS SETIAQ. SEMOGA KITA SEMUA DIBERI KESEMPATAN UNTUK MELIHAT RAMADHAN ESOK TAHUN AAMIIN3X YA RABBALALAMIN

-keluarga besar YRD-

THANK YOU FOR ALL OF UR SUPPORTS BAIK VOTE, KOMEN DAN FOLLOW. I LOVE YOU GUYS SO MUCH!😘😘😘

Your Revenged DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang