15. Pertemuan Kembali

8.5K 186 3
                                    

Aku berjalan ke sebuah pasar tradisional untuk membeli sayur dan daging. Hari ini aku akan memasak Grilled Chicken Quesadilla, kesukaan Brad. Aku sudah belajar memasak menu ini dari Brad sendiri. Brad sangat pandai memasak, aku sungguh kagum padanya. Mulai dari menu klasik hingga tradisional dari macam-macam negara semua Brad kuasai dengan baik. Suaranya juga sangat bagus, Brad suka sekali menyanyi sambil memasak. Hari ini Brad ulangtahun dan karenanya juga aku sudah mempersiapkan kado untuknya. Hanya sebuah jam tangan murah yang aku beli dari hasil keringatku sendiri. Aku mendapat uang dari kerja paruh waktu yang aku jalani saat Brad pergi bekerja. Aku memang tidak bilang padanya, karena Brad menyuruhku untuk stay di rumah saja selama dia pergi. Brad bilang kalau hari ini dia ada meeting dengan seorang musisi untuk projek album barunya, sehingga pulang telat. Aku memakluminya. Menu sudah selesai aku siapkan, tinggal menunggu pie apel yang masih dipanggang dalam oven. Lima menit lagi baru siap untuk disajikan. Aku juga sudah menata meja makan sangat cantik dengan bunga sedap malam. Kue ulangtahun juga sudah disiapkan di atas sana. Jam menunjukkan pukul 8 malam dan pintu depan terdengar dibuka. Brad pasti sudah pulang!

"Brad, sebentar ya... Aku sedang menyiapkan pie apel dan saosnya dulu. Kau bisa mencuci tanganmu dulu, saya--"

Aku merasakan sebuah tangan memelukku dari belakang. Brad memang selalu usil padaku saat di dapur. Aku sudah tidak terlalu kaget padanya. Tangannya tetapi terasa berbeda kali ini. Sedikit lebih besar dari tangan Brad biasanya. Dan juga aku dapat merasakan kumis tipis saat pria itu mencium pundakku, padahal Brad tidak memiliki kumis. Akhirnya aku membalikkan badanku, seorang pria asing yang tidak aku kenal lah yang ternyata memelukku. Aku kaget dan ketakutan. Mencari Brad tetapi tidak ada. Aku mendorong tubuh pria itu hingga dia mundur tetapi dia palah meraihku kembali. Tubuhnya terus aku dorong tetapi aku tidak dapat terlepas dari pelukannya, hingga aku dapat mendengar suaranya yang seperti menahan tangis. Aku berhenti mendorongnya dan jantungku tiba-tiba saja berdegup sangat kencang saat itu juga. Kami terdiam cukup lama.

Pintu rumah terdengar kembali, saat itulah Brad datang dan aku langsung menginjak kaki pria asing itu keras lalu berlari ke arah Brad. Bersembunyi di belakang Brad. Brad terkejut dengan pria yang dia temui di rumahnya sekarang.

Pria itu akhirnya satu meja makan dengan kami setelah Brad persilakan. Aku masih tidak bisa melepas genggaman tanganku pada Brad. Dan kami masih terdiam satu sama lain. Pria itu menatap tajam ke arah tanganku yang menggenggam tangan Brad seolah tak terima.

"Lama tak jumpa Brad dan sayangku Jessica Leora EVANS."

Pria itu memulai obrolan kami.

"Apa maumu?"

Brad membalas dengan tajam.

"Aku mau mengambil milikku yang kau ambil."

Pria itu melihat ke arahku dan tersenyum menakutkan padaku.

"AKU BUKAN MILIKMU!"

Tiba-tiba saja aku seperti menyadari bahwa yang dimaksud miliknya adalah 'aku'. Aku menyahutnya sangat keras seolah diriku ingin sekali melawannya.

Brad mengeratkan genggaman kami sambil melihat ke arahku.

"Kau tidak akan pernah bisa mengambilnya dariku kali ini!"

Brad tegas sekali kali ini, sangat berbeda dengan sosok Brad yang aku biasa temui setiap hari.

"AKU MENGUSIRMU UNTUK PERGI DARI SINI TUAN!"

Aku menunjuk-nunjuk pria itu dengan emosi. Aku dapat merasakan pria itu bukan pria baik.

"Kau dengar itu, Robert Barry Evans yang terhormat?"

Rob masih mencoba tenang dengan suaranya.

"Yes, aku mendengarnya. Baik aku pamit. Aku akan kembali lagi besok, sayang. Bye."

Pria itu meraih tangan kiriku yang lolos di atas meja. Mencium punggung tanganku. Tanpa sengaja, dapatku lihat sebuah cicin melingkar di jari manisnya. Cincin yang sama dengan yang aku pakai sekarang. Aku terbelalak dan berpikir keras. Memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.

"Oh ya Brad, selamat ulang tahun!"

Pria yang aku tahu bernama Robert itu langsung berdiri dan meninggalkan aku dan Brad yang kembali terdiam. Aku dapat mendengar suara gemerutuk gigi Brad sambil menatap kepergian pria itu.

"B-brad siapakah dia?" aku gemetaran sambil melepas genggamanku pada Brad.

Brad terdiam.

"DEMI TUHAN BRAD, mengapa dia menyebutku EVANS?"

Aku berusaha menyusun puzzle di kepalaku. Nama belakang Brad adalah Wood sedangkan pria itu adalahR-robert EVANS. Sialnya otakku masih tidak menerimanya.

"A-Apa kah aku me-menikah dengannya, Brad?"

"KATAKAN BRAD! MENGAPA KAU DIAM SAJA??"

Aku mengguncang tubuh Brad meminta penjelasan padanya. Brad menatapku dalam kemudian memejamkan matanya sambil menarik napas sangat dalam.

(to be continued)

laanjut? vote dulu dong kakQ, luv ya!

Your Revenged DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang