Kata dokter, Jess koma. Dia tidak sadarkan diri sudah hampir sebulan lamanya. Selama sebulan itu, hanya alat-alat medis saja yang menyokong hidupnya. Kata dokter, kecil kemungkinan Jess untuk hidup kembali. Bahkan hanya mujizat saja yang akan membangunkan Jess dari tidur pulasnya.
Brad marah besar kepada Rob. Brad tahu jika selama ini rumah tangga Jess tidak harmonis sama sekali namun selalu Jess tutupi saat berada di depannya. Brad sangat menyesal karena mundur dari pertarungan dengan Rob dari dulu saat mereka masih remaja. Brad kira Rob mampu membuat Jess bahagia. Brad kira merelakan Jess pada Rob adalah satu-satunya jalan untuk membuat Jess bahagia. Ternyata dia salah. Keputusan meninggalkan Jess untuk berada di tangan Rob merupakan kesalahan terbesarnya yang dia sangat sesali hingga hari ini. Setelah tahu bahwa Rob memerintahkan aborsi pada Jess, telinga Brad langsung memanas. Naasnya, orang milik Brad telat sampai dan mereka kalah jumlah. Brad memilih untuk menunggu hingga keadaan tertentu yang memungkinkan dia untuk menyerang dan mengambil Jess dari tangan Rob.
Selama itu, Brad menyewa dua orang detektif untuk memata-matai Jess. Walau saat Jess berada di pengasingan, detektif itu masih saja mengikuti Jess dari lensa tele kamera yang mereka gunakan untuk memotret aktifitas Jess di dalam Villa.
Saat melihat Jess kabur dari Villa tersebut, salah satu dari mereka tahu bahwa ada seorang anak buah Rob yang mengikuti Jess. Bodyguard itu berhasil dikalahkan oleh detektif sewaan Brad. Detektif milik Brad selanjutnya lah yang mengikuti Jess hingga menemukan Jess sudah bersimbah darah di tengah jalanan yang sepi yang sudah dikelilingi oleh beberapa anak jalanan yang menjadi saksi. Mereka langsung membawa Jess ke rumah sakit terdekat dengan SUV milik detektif tersebut."Ms. Jessica?"
"Ms. Jessica? Are u OK?"Begitulah yang Jess dengar dengan pendengarannya sebelum semuanya menggelap.
Brad langsung bergegas ke rumah sakit tempat Jess di rawat. Saat tahu keadaan Jess yang sangat gawat. Brad langsung membawa Jess ke tempat yang sangat jauh dari Amerika dan memilih untuk merawat Jess di sana. Di RS Mount Elisabeth, Singapore.Sedangkan di New York City...
Rob tidak berhasil melacak Jess. Setelah Jess menghilang, hidup Rob menjadi uring-uringan. Emosi Rob menjadi meledak-ledak dan dia bahkan akan membunuh bodyguard yang gagal membuntuti Jess jika tidak ditahan oleh asistennya, Harold Rogers.
Seluruh Amerika sudah di acak-acak oleh Rob namun tidak pernah ada Rumah Sakit yang mencatat nama Jess di sana. Perusahaan Rob juga satu persatu mengalami kemunduran karena Rob tidak berada di kantor untuk menghandle secara langsung. Rob sudah seperti mayat hidup. Setelah tahu bahwa Jess menghilang dan dia masih berpura-pura bahwa rumah tangga mereka baik-baik saja di depan orangtua Jess. Rob memanas.
Di tengah suara lembut Anne Marie yang berterima kasih pada menantu kesayangannya itu, Rob teringat perlakuan apa saja yang telah dia perbuat pada Jess.
Selama ini Rob berbuat sangat jahat pada Jess karena dendam kesumat pada Jess atas kematian kakaknya.FLASHBACK ON
Malam itu adalah ulangtahun Jess kelima belas yang ditutup dengan kembang api yang sangat meriah di atas kapal pesiar yang sedang berlayar di tengah Samudra Hindia. Telepon genggam Rob yang terus menyala tidak sempat didengar oleh Rob yang terfokus pada Jess seorang.Di lain tempat yaitu Miami Metro, seorang remaja yang seumuran dengan Rob sedang terbaring lemah tak berdaya di atas ranjang sebuah rumah sakit. Itu adalah Ronald Barry Evans. Kakak kembar Rob. Ron memang mempunyai kelainan sel darah merah sejak dia lahir. Komunikasi mereka memang buruk satu sama lain, tetapi Ron dan Rob tetap saling menyayangi. Walaupun Ron selalu mengejek Rob dan memusuhi Rob dengan memanggilnya dengan sebutan sampah, Rob tahu jika sebenarnya kakaknya itu sangat menyayanginya.
Betul adanya, Ron selalu bersikap keras kepada Rob karena tidak ingin Rob mengasihaninya. Dia ingin melihat adiknya sukses dan hidup bahagia. Selama ini sudah cukup banyak yang Rob lakukan untuk membantu Ron dengan transfusi darah setiap seminggu sekali. Rob tak pernah mengeluh atau menangis tetapi Ron tahu bahwa Rob kecil merasa kesakitan saat darahnya diambil.
Malam itu setelah pertengkaran biasa yang membuat Rob harus mengunci kamarnya dan berusaha belajar dengan keras, Rob tidak bisa berkonsentrasi.
Sudah lima tahun Ron menolak menerima transplantasi sum-sum tulang belakang milik Rob. Ron memang tidak ingin merenggut kesemuanya milik Rob hanya untuk keegoisannya bertahan hidup. Ron ingin Rob tumbuh berkembang dengan sehat, mempunyai anak tanpa pernah ada bagian dari tubuh Rob yang hilang. Mereka bahkan bertengkar hebat karena Rob dengan sifat pemaksanya tidak ingin melihat Ron pergi meninggalkannya. Rob yang tidak pernah menangispun akhirnya menangis hingga pergi dari rumah di tengah hujan lebat. Rob sudah tidak sanggup lagi memaksakan kehendaknya. Ron sudah ikhlas terhadap dirinya sendiri namun tidak dengan Rob. Mereka adalah sama-sama yang terbuang dari orangtua mereka. Hanya Ron lah satu-satunya saudara satu darah yang Rob punyai. Rob sangat tidak rela kehilangan Ron entah apapun alasan itu. Rob tahu jika Ron tidak segera melakukan cangkok maka kecil kemungkinan untuk Ron bertahan hidup. Apalagi usia mereka sudah semakin dewasa. Akan sangat sulit untuk tubuh Ron menerima benda asing yang masuk ke tubuhnya karena tubuh Ron akan menolak benda asing tersebut walaupun sekalipun mereka cocok.
Selama ini Rob tidak pernah menceritakan tentang Ron kepada siapapun bahkan pada Jess. Orang Miami juga tidak ada yang mengetahui jika Rob mempunyai kakak kembar yang sedang sakit.
Malam itu, Ron mengalami kejang dan Raline sudah menelepon Rob sejak Ron masuk kamar ICU. Dokter terus berusaha menyelamatkan Ron selama sejam terakhir hingga akhirnya nyawa Ron tidak bisa tertolong lagi. Ron telah pergi dan Rob tidak bisa dihubungi.
Setelah tahu bahwa ada 304 panggilan tak terjawab dan Rob menelepon Mamahnya kembali, Tubuh Rob langsung meluruh ke atas lantai. Rob menahan amarahnya. Dia pun menahan tangisannya yang bercampur dengan rasa bersalahnya yang sangat dahsyat.Jess melihat Rob meninggalkannya cukup lama setelah mengecek handphonenya. Akhirnya Jess pergi untuk mencari Rob setelah Rob tidak juga kembali. Jess kembali menemukan Rob yang rapuh seperti saat dia menemukan Rob di tengah guyuran hujan malam itu. Sosok lain Rob yang tidak pernah Jess lihat sebelumnya.
Jess mendekat tetapi ditahan oleh Rob. Jess hendak memeluk Rob namun Jess palah didorong Rob hingga terpental ke tembok kapal dengan keras. Jess masih mencerna hal yang terjadi padanya. Dia bertanya-tanya apa yang sebenarnya sudah terjadi pada Rob.
Rob berlari menuju helikopter di atas kapal pesiar dengan kencang. Jess sudah berusaha mengejar saat Jess yang masih kebingungan ditahan oleh petugas helipad yang menyuruh Jess menjauh karena helikopter akan segera terbang landas. Jess terus meneriakan nama Rob yang tidak direspon sama sekali oleh Rob.
"ROB!"
"ROB!"
"ROBERT!!!"
"ROB!"
"ROB!"
"ROBERT!!!"
"R-O-B!!" Suara Jess beradu dengan suara kencang dari mesin helikopter.
...
...
...
Akhirnya, helikopter yang membawa Rob telah pergi meninggalkan Jess yang sekarang sedang berada di antah berantah itu. Hanya lautan lepas di sekeliling Jess, sepanjang mata Jess memandang. Jess hanya di temani oleh beberapa crew kapal saja. Matanya memutar ke sekitar dirinya yang sedang terduduk di atas kapal. Dia bingung akan apa yang sedang terjadi hingga seorang asisten nahkoda datang untuk memberitahu Jess bahwa mereka akan segera berlayar kembali ke Maldives dan Jess akan diarahkan untuk terbang ke Miami setelahnya. Jess masih terdiam dan dari sudut matanya ada cairan bening yang lolos dari sana. Jess menangis."Apakah karena ketidak sengajaan Jess telah mengubah mode suara di handphone Rob menjadi mode hening, sehingga Rob jadi marah besar dan meninggalkan Jess?"
Jess sangat menyesali perbuatannya.Does Jess deserve a happiness? Apakah cerita ini akan segera berakhir? Apakah ada yang suka dengan cerita ini? Wkwkw
Okay guys enough for now. Don't forget to support me by giving your vote for this story. Thankies luvluv♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Revenged Doll
Romance(Cerita ini mengandung unsur dewasa 21+++) "Aku tidak pernah bisa berhenti menatapnya meski pernikahan ini tidak pernah dia akui. Aku tak mengapa meski dia hanya menganggapku sebagai budak nafsu nya saja." Seorang Jessica Leora Mitchel yang dulunya...