"Iyaaaa aku udah sampeee, baru aja sama Raisa" ucap Agatha, berjalan memasuki cafe.
"Yaudah, cari tempat duduk diatas aja. Aku nggak bisa keluar, harus standby di backstage. Kamu jangan ikutan berdiri di bawah.. Kamu kecil entar kalo kegencet aku yang repot.." jawab Dylan dari seberang telpon sambil tertawa.
"Enak aja! Kamu yang raksasa, bweee!!" Agatha lalu menutup teleponnya tanpa menunggu respon Dylan terlebih dahulu.
"Disuruh duduk diatas sama Dylan, jangan dibawah katanya. Heran, kok dia yang repot!" ucap Agatha sambil meracau, Raisa hanya menggelengkan kepalanya seraya mengikuti langkah Agatha menuju lantai 2.
"Dia nggak keluar nemuin elo dulu?" tanya Raisa. "Enggak, harus standby di backstage katanya.."
"Oohh...."
Tak lama, lampu mulai sedikit meredup, beberapa orang mulai keluar dari backstage, mempersiapkan peralatannya. Merasa tak melihat Dylan di atas stage, Agatha kembali fokus pada handphonenya. Beberapa saat setelah band pertama memulai penampilannya, Raisa yang sedari tadi menggerakkan kepalanya, tiba tiba terdiam dan Agatha sadar akan hal itu.
"Kenapa?" tanya Agatha. Padangan Raisa tak lepas dari stage namun raut wajahnya sedikit terkejut.
"Ta....... I-itu Cya kan?" Pertanyaan Raisa sukses membuat Agatha refleks menoleh ke arah panggung. Matanya menemukan sosok familiar sedang berdiri di sisi panggung, memainkan bass kesayangannya. Kini raut wajah Agatha tak jauh beda dengan Raisa.
"H-How---" "Jangan tanya gue, gue kan ikut elo kesini.." jawab Raisa.
Agatha sama sekali tak dapat melepas pandangannya. Entah karena masih terkejut atau tak percaya melihat kembali sosok Cya di depannya. Bahkan sampai lagu selesai pun Agatha masih menatapnya, dan tatapannya tertangkap oleh Cya saat mereka perkenalan. Agatha refleks mengalihkan pandangannya, berpura pura memainkan handphonenya.
"Ta, dia ngeliat kesini!"
"Udah tau! Makanya gue nunduk, oon!" Raisa memalingkan kepalanya dan kini menatap Agatha. Ia bisa melihat raut wajah Agatha kini campur aduk.
"Elo masih deg degan kalo diliatin dia?" Pertanyaan Raisa membuatnya mengangkat kepalanya dengan cepat. "Hah? Kok tiba-tiba?"
"Abis muka lo panik banget pas dia liat kesini.."
"Ya gimana nggak panik kalo lo tiba tiba ngeliat mantan lo yang udah lama nggak ketemu!" jawabnya. Agatha kemudian terdiam sebelum akhirnya menghela napasnya."Gue bingung, Sa.. Jujur aja, dulu gue ngerasa kayak masih ada yang belom selesai waktu gue putus sama dia.." Agatha memainkan jarinya.
"Elo pernah ngomong lagi sama dia?" Agatha baru saja akan menjawab pertanyaan Raisa, namun belum sempat karena musik kembali terdengar. Ia kembali memalingkan kepalanya ke arah stage dan menemukan Cya tersenyum pada teman-temannya sebelum akhirnya kembali menatap kearahnya.
.
."Seems like I know someone in here.." ucap Cya saat ia dan member lainnya tengah mengobrol disela penampilan mereka. Raisa dan Agatha seketika membeku, mereka berharap itu bukan mereka.
"Your ex?" Cya hanya tertawa sebelum akhirnya menjawab.
"Maaayyybbeeee.." Agatha tak lagi dapat menyembunyikan raut wajah paniknya. Bukan apa-apa, namun Dylan belum tahu akan hal ini, dan ia yakin Dylan mendengar penampilan Cya dan teman temannya dari backstage. "Tell us!""Nah! Biarin jadi rahasia aja, gue juga yakin dia nggak mau disebut namanya.." Cya tertawa pelan saat mendengar sorakan kecewa dari penonton dan membernya.
"Yuk! Next song!" Cya memberikan clue pada membernya untuk memulai lagu selanjutnya. Yang ia tak tahu, begitu ia berbalik menghadap membernya, Agatha kembali terdiam. Pasalnya lagu yang mereka mainkan adalah lagu favoritenya waktu masih dengan Cya dulu.
Hey, I was doing just fine before I met you
I drink too much and that's an issue but I'm okay.I know it breaks your heart
Moved to the city in a broke down car
And four years, no calls.You look as good as the day I met you
I forget just why I left you, I was insane.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long-Lost Love (✔)
Romance'Five years, huh..' . . "Eh, Ta, kemaren Dylan ke rumah, diminta Mbak Kayla jadi groomsmen.." "D-Dylan?" Adel mengangguk dan kembali memainkan handphonenya. . . "Thank you so--" ucapannya terhenti saat menyadari sosok yang kini berdiri di depannya. ...