Agatha berdiri di depan lemarinya, menatap tumpukan bajunya. Ia kemudian melirik jam dindingnya dan mengumpat pelan. Ia segera mengambil blouse putih dan rok pendek hitam dan setengah berlari memasuki kamar mandi.
Tepat saat ia keluar dari kamar mandi, ia mendengar suara mobil berhenti di depan rumahnya. Agatha memeriksa makeupnya, mengambil tas kecilnya dan sedikit berlari ke arah pintu. Suara bel rumahnya mulai terdengar dan membuatnya mempercepat langkahnya.
"Sorry lama--" Ucapannya terhenti saat ia membuka pintu dan melihat penampilan Dylan di depannya. "What the--"
Dylan berdiri di depannya dengan kemeja putih dan celana bahan hitam, senada dengan pakaian Agatha. Namun, bukan itu yang membuatnya terkejut. Warna rambut Dylan yang kini berubah menjadi platinum blonde. Dylan mengusap belakang lehernya tepat setelah melihat reaksi Agatha."Holy moly....." Dylan tertawa kecil.
"Aneh ya, Ta?" tanya Dylan dan akhirnya membuat Agatha tersadar.
"Hah? E-enggak sih, cuma kaget aja lihat kamu ganti warna rambut jadi seterang ini. Biasanya juga cuma ganti ke coklat."
"Makin ganteng nggak?" Pertanyaan Dylan sukses membuat wajah Agatha sedikit bersemu merah.
"Apaan sih? Udah ah! Ayo berangkat, keburu telat!" Agatha memukul pelan lengan Dylan dan berjalan kearah mobil. Kalau boleh jujur, Agatha ingin sekali menjawab 'iya' namun sayang rasa malunya membuat Agatha mengurungkan jawaban itu. Dylan hanya tertawa dan mengikut Agatha berjalan menuju mobil..
."Kok tiba-tiba ganti warna rambut sih?" tanya Agatha. "Anak-anak yang lain juga?"
"Enggak, cuma aku sama Sammy. Tadinya Jeff mau ganti warna jadi hot pink tapi udah kena protes Chrissya duluan." jawab Dylan. "Yaaa daripada Chrissya ngambek kan mending nggak usah diganti. Potong dikit doang jadi lebih pendek.." Agatha tertawa, membayangkan wajah panik Jeff melihat Chrissya marah padanya.
"Terus Sammy ganti apa?"
"Orange.."
"W-What?!" Agatha menatap Dylan tak percaya dan kemudian menggelengkan kepalanya. Mereka sempat terdiam cukup lama sebelum akhirnya Agatha memutuskan untuk mengatakan sesuatu pada Dylan tepat saat traffic light berubah menjadi merah.
"D...."
"Hm?" Dylan menoleh dan menatapnya.
"Mm.... Kemarin...... aku ketemu sama Cya.." Dylan tak memberikan respon apapun membuat Agatha sedikit panik. "Cuma mau minta maaf sih sama penjelasan gitu.." Agatha menunduk, menatap jarinya dan menggigit bibir bawahnya."You need to stop that before I kiss you.." ucap Dylan, sangat pelan, seperti berbisik.
"Huh?" Agatha mengangkat kepalanya dan menatap Dylan bingung.
"I told you to stop biting your lips, right? And you did that again.." ucap Dylan.
"O-Oh..." Mungkin emang gue yang salah denger kali ya.., pikir Agatha.
Dylan mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Agatha. "It's okay.. Cya juga udah bilang sama aku kok!" Dylan tersenyum.
"Aku udah baik-baik aja sama dia.." ucapnya. "...I guess?" tambahnya dan membuat Agatha tertawa. Lampu hijau membuat Dylan menarik tangannya dan kembali menjalankan mobil..
.Dylan memarkirkan mobilnya dan memasuki venue bersama dengan Agatha. Langkahnya terhenti saat ia membuka pintu. "Kenapa?" tanya Agatha.
"Tunggu sebentar disini.." Dylan berbalik dan kembali menuju mobilnya. Agatha ingin memanggilnya namun tertahan saat ia mendengar seseorang menyebut namanya."Ta!" Agatha melihat Chrissya, Kiana dan member The Rose berjalan menghampirinya. "Lho? Sendiri?" Agatha menggelengkan kepalanya.
"Sama Dylan, tapi dia lagi balik dulu ke mobil, kayaknya ada yang ketinggalan.."
Tak lama, Dylan kembali dengan sebuah kemeja di tangannya. Dylan kemudian mengulurkannya pada Agatha. Agatha menatapnya bingung.
"Ikat di pinggang" ucapnya.
"Huh? T-Tapi--"
"Mau pakai sendiri atau aku bantu pakai?" Pertanyaan Dylan membuatnya terdiam. Bukan rasa takut yang Agatha rasakan, karena saat ini Dylan menatapnya tajam. Namun, memang jantungnya kini berdegup tak beraturan."Tsk!" Dylan tak sabar menunggu jawaban Agatha, akhirnya menarik tangan Agatha agar mendekat kearahnya. Ia mengikatkan kemeja di pinggang Agatha.
"Huh? Bukannya itu kemeja elo buat perform nanti?" tanya Jeff saat Dylan selesai mengikat kemejanya.
"Elo bawa dua kan?" tanya Dylan.
"Bawa sih....."
"Yaudah nanti gue pinjem satu punya elo!" Dylan kemudian berjalan menuju backstage.
"Tsk! Posesif!" Member yang lain kemudian berjalan mengikuti Dylan.Chrissya dan Kiana tertawa pelan. "Déjà vu.." ucapnya.
"H-Huh?"
"Dulu Jeff juga kayak gitu.." Chrissya menggelengkan kepalanya. "Maklumin aja, cowok emang cuka mendadak protektif atau posesif kalo liat ceweknya pake rok pendek."
"Kecuali Leo.." ralat Kiana.
"Itu sih dia aja yang aneh!" Chrissya dan Kiana tertawa, tanpa sadar kalau Agatha menundukan kepalanya, berusaha menyembunyikan semu merah di wajahnya. His girl, huh?, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long-Lost Love (✔)
Romance'Five years, huh..' . . "Eh, Ta, kemaren Dylan ke rumah, diminta Mbak Kayla jadi groomsmen.." "D-Dylan?" Adel mengangguk dan kembali memainkan handphonenya. . . "Thank you so--" ucapannya terhenti saat menyadari sosok yang kini berdiri di depannya. ...